TEMUKAN SISI LAIN KEUNIKAN BALI DI FESTIVAL NUSA PENIDA 2014
TEMUKAN SISI LAIN KEUNIKAN BALI DI FESTIVAL NUSA PENIDA 2014
Pada Juni 2014 ini Pemerintah Kabupaten Klungkung akan menggelar sebuah acara bernama Festival Nusa Penida. Kegiatan pariwisata ini akan berlangsung pada 2-6 Juni 2014 dan dipusatkan di Desa Batununggul, Kecamatan Nusa Penida. Dinas Budaya dan Pariwisata Klungkung selaku panitia festival tengah mengundang pihak swasta dari industri pariwisata untuk ikut ambil bagian dalam festival tersebut. Beberapa diantaranya termasuk pelaku kepariwisataan dalam bidang bahari, kuliner dan juga wisata spiritual.
Berbagai kegiatan unik dalam festival ini nantinya diarahkan untuk memberikan kesan istimewa bagi para pengunjung, baik tamu domestik maupun mancangera. Festival selama empat hari tersebut akan diisi beragam kegiatan seperti festival budaya, pengenalan obyek wisata, dan pameran kuliner khas Nusa Penida, dan pementasan tarian sakral yang ada di Klungkung dan Bali. Festival Nusa Penida juga akan dimeriahkan lomba jukung tradisional.
Nusa Penida merupakan sebuah pulau di tenggara Pulau Bali yang memiliki banyak tempat indah belum terjamah namun tidak kalah dari yang ada di Bali daratan. Nusa Penida telah dianggap sebagai telur emasnya Pulau Bali. Meski demikian, potensi yang dimilikinya masih banyak yang belum tergarap. Beberapa hal menarik yang unik dan khas dari pulau ini adalah kain tenun cepuk dan rangrang sebagai ikon Nusa Penida, rumput laut, serta tentunya keindahan bawah laut yang masih alami. Diharapkan digelarnya Festival Nusa Penida dapat lebih mendongkrak sektor pariwisata di kawasan tersebut.
Saat ini, pariwisata di kawasan ini masih didominasi di Nusa Lembongan, sedangkan di Pulau Nusa Penida belum banyak berkembang hanya terlihat aktivitas snorkeling dan diving saja. Padahal, di daratannya banyak yang menarik untuk diselami termasuk di antaranya adalah: Pantai Penida, Pantai Atuh, Pura Batumedawu, Pura Goa Giri Putri, Pura Dalem Ped, Puncak Mundi, dan beberapa sumber mata air di selatan Nusa Penida yang menawarkan pemandangan tebing sisi laut setinggi 200 meter.
Untuk mencapai Pulau Nusa Penida, pengunjung dapat menjangkaunya dari Pantai Sanur, Kusamba dan Padang Bay. Pengunjung bisa memanfaatkan jasa transportasi dari Quicksilver Cruise dengan harga terjangkau. Ada pula speed-boat Nusa Penida yang dapat dicapai sekira 45 menit dari Pelabuhan Benoa atau transportasi reguler setiap hari dengan perahu kayu dari Sanur menuju Desa Jungut Batu dan Nusa Lembongan.
Keunikan Nusa Penida
Nusa Penida merupakan nama kecamatan yang menaungi tiga pulau, yaitu Nusa Penida, Lembongan dan Ceningan. Ketiga pulau ini oleh tour operator kerap disebut sebagai three sister islands. Nusa Penida sendiri merupakan pulau terbesar dimana luas total ketiga pulau tersebut sekira 202 km2 dengan jumlah penduduk 1.500 kepala keluarga yang mendiami 16 desa.
Keunikan paling istimewa di Nusa Penida dan sekitarnya adalah keindahan bawah lautnya dengan terumbu karang yang masih sangat alami dan juga aneka ragam jenis ikan. Umumnya lokasi penyelaman berada di selat antara Nusa Penida dan Nusa Ceningan. Karena memiliki arus yang kencang maka tidak direkomendasikan bagi penyelam pemula. Penting pula untuk mengetahui waktu terbaik menyelam dengan memerhatikan kondisi cuaca.
Hal yang paling dicari para penyelam saat mengunjungi kawasan ini adalah keberadaan mola-mola (sunfish), yaitu hewan laut langka yang sering berada laut pedalaman dan hanya akan muncul sekitar bulan Juli hingga November setiap tahunnya. Ikan jinak ini memiliki mata dan mulut yang unik dengan bentuk badan bulat-pipih dan sirip panjang tanpa ekor. Sekilas seperti ikan yang terpotong dengan hanya memiliki pertengahan badan hingga kepala. Di sekitar Crystal Bay salah satu titik penyelaman di sana kerap dijumpai mola-mola berkelompok antara 3-6 ekor. Selain dapat pula ditemukan di Poton Bali Hai, Jungut Batu, SD-Ped, Bodong-Ped,Toyopakeh, Gamat Bay, Manta point, Blue Corner, Ceningan Wall, dan Crystal Bay.
Selain keberadaan mola-mola, di ujung barat pulau Nusa Lembongan ada hutan bakau (mangrove) yang masih terjaga dengan baik. Mangrove tour yang ditawarkan masyarakat setempat di tempat tersebut adalah menyusuri hutan bakau menggunakan perahu jukung sederhana (untuk 4 orang) dengan tolakan batang bambu panjang oleh pemandu.
Selain potensi wisata, Nusa Penida juga menjadi tempat dikembangkannya konservasi alam dan pembangkit listrik tenaga angin. Masyarakat pulau ini terbiasa menggunakan sumber energi terbarukan seperti angin, air, tenaga surya, bio mass, dan tumbuh-tumbuhan sehingga membuat suasana pulau bebas polusi. Begitu pula suasananya keseharian di sana aman dan nyaman, hampir tidak ada kasus kejahatan di pulau ini, penduduknya pun ramah dan murah senyum.
Hal unik lainnya dari Nusa Penida adalah meski pulaunya kecil di seberang Pulau Bali namun setiap bulannya rutin dipadati warga dari Pulau Bali yang ingin beribadah ke sebuah desa spiritual. Umat Hindu Bali banyak yang datang ke Desa Ped, Sampalan di Nusa Penida untuk beribadah di sebuah pura yang sangat terkenal di seluruh pelosok Bali, yaitu Pura Penataran Agung Ped. Letak pura ini sekira 50 meter di selatan Laut Selat Nusa. Telah lama pura ini menjadi tujuan wisata spiritual paling diminati umat Hindu Bali. Umumnya di pura tersebut mereka memohon keselamatan, kesejahteraan, kerahayuan, dan ketenangan dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Tidak ada komentar: