TAMAN NASIONAL LORENTZ

TAMAN NASIONAL LORENTZ


Bumi tak pernah kehabisan cara untuk membuat setiap orang takjub dengan fenomena alamnya. Putihnya bongkahan es yang disebut dengan gletser tidak hanya bisa ditemukan di daerah-daerah beriklim sedang, subtropis dan dingin namun juga bisa dilihat di belahan dunia beriklim tropis. Hanya ada tiga kawasan yang memiliki itu: Gunung Kilimanjaro di Tanzania, Pegunungan Andes di Amerika Selatan, dan satu lagi terletak di Indonesia. 

aman Nasional Lorentz yang terletak di Papua adalah tempat dimana Anda bisa melihat keajaiban alam tersebut. Dengan luas wilayah sebesar 2,4 juta ha, Lorentz merupakan kawasan lindung terbesar di Asia Tenggara, sekaligus perwakilan dari ekosistem terlengkap untuk keanekaragaman hayati di Asia Tenggara. Alamnya membentang dari puncak gunung yang diselimuti salju, hingga membujur ke perairan pesisir pantai dengan hutan bakau dan batas tepi perairan Laut Arafura. 

Taman Nasional Lorentz adalah hunian  bagi lebih dari 630 jenis burung dan 123 jenis mamalia. 70% spesies burung di Papua dapat ditemukan di taman ini. Beberapa di antaranya adalah burung yang terkenal adalah burung Cendrawasi, kanguru pohon dan kura-kurahidung babi. Hal ini juga berdiri sebagai kesaksian sejarah, transformasi geologi dan fitur Bumi. 

Kekhasan yang paling menawan dari Taman Nasional Lorentz adalah Cartenz Pyramid (4884 m dpl), yang juga diakui sebagai salah satu dari tujuh puncak tertinggi di tujuh benua. Selain itu, terdapat Lembah Baliem, rumah bagi suku kuno yang memiliki tradisi festival perang. Tak ketinggalan Agats, ibukota Kabupaten Asmat tempat dimana suku asmat tinggal dan menghasilkan kerajinan kayu yang terkenal di dunia.

Nama taman nasional ini diambil dari seorang penjelajah asal Belanda, Hendrikus Albertus Lorentz, yang pernah menjelajah daerah tersebut tahun 1909. Pada 1916 kolonial Belanda mendirikan Lorentz Nature Monument, dan diresmikan sebagai cagar alam oleh Pemerintah Indonesia pada 1978. Departemen Kehutanan kemudian membentuknya menjadi taman nasional tahun 1997.

Pada 1999, taman nasional ini diterima sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO. Wilayahnya diakui memiliki formasi vegetasi yang dapat membantu seluruh kebutuhan oksigen di dunia. Terdapat sebanyak 34 tipe vegetasi diantaranya hutan rawa, hutan tepi sungai, hutan sagu, hutan gambut, pantai pasir karang, hutan hujan lahan datar/lereng, hutan hujan pada bukit, hutan kerangas, hutan pegunungan, padang rumput, dan lumut kerak.  Dalam bentangan ini, terdapat spektrum ekologis yang menakjubkan dari kawasan vegetasi alpin, sub-alpin, montana, sub-montana, dataran rendah dan lahan basah.

Sementara jenis-jenis tumbuhan di taman nasional ini antara lain nipah (Nypa fruticans), bakau (Rhizophora apiculata), Pandanus julianettii, Colocasia esculenta, Avicennia marina, Podocarpus pilgeri, dan Nauclea coadunata. Di sini juga terdapat persediaan mineral dan operasi pertambangan berskala besar. Mulai 2003 hingga kini, WWF-Indonesia Region Sahul Papua melakukan pemetaan wilayah Taman Nasional Lorentz. 

Indonesia memiliki hutan tropis terbesar setelah Brasil dan Republik Demokratik Kongo. Pada awal milenium baru, perkiraan luas total hutan tropis di Indonesia mencapai 370.658 mil persegi, tiga kali lebih besar dari seluruh wilayah Selandia Baru. Terdapat 50 taman nasional di Indonesia, termasuk Taman Nasional Lorentz yang dianggap sebagai bukti sejarah terbentuknya bumi, lahan geologi dan fitur geomorfik yang kaya. Tempat ini juga merupakan rumah bagi hewan-hewan endemik seperti burung cendrawasih, kangguru dan kura-kura hidung babi.


KULINER

Wamena adalah kota yang tengah berkembang namun Anda kota tetapi Anda dapat menemukan restoran di sini, di antaranya berikut ini.

Mentari Restoran

Jalan Yos Soedarso No.47, Wamena

Rumah Makan Mas Budi

Jalan Pattimura, Wamena

Kantin Bu Lies 

Jalan Gatot Subroto, Wamena

KEGIATAN

Kegiatan wisata hanya bisa dilakukan di zona tertentu. Tempat yang paling populer dan menarik adalah kediaman suku Dani di Lembah Baliem, juga suku-suku lain seperti Nduga, Nakai, Sempan dan Komoro. 

Danau Habbema di dataran tinggi Lembah Habema juga sebuah situs yang luar biasa untuk mengamati burung, sangat direkomendasikan bagi mereka yang mencari itik noso (Salvadorina waigiuensis), papuan grassbird (Megalurus macrurus), ayam hutan gunung salju (Anurophasis monorthonyx), burung pipit gunung salju (Lonchura montana) dan masih banyak lagi lainnya. Selain itu, terdapat puncak yang diimpi-impikan untuk ditaklukkan oleh para pendaki di seluruh dunia, yaitu Cartenz Pyramid atau Puncak Jaya Wijaya. 

Agats adalah kota kerajinan kayu yang juga merupakan ibukota Kabupaten Asmat. Desa ini terletak di Taman Nasional Lorentz dan menawarkan pengalaman yang tidak terlupakan. Kerajinan kayu yang dihasilkan sangat indah memiliki kualitas kelas dunia. Sangat tepat berkunjung ke sini pada Oktober saat festival ukiran kayu sedang berlangsung.


TRANSPORTASI
Ada banyak cara untuk menuju Taman Nasional Lorentz namun yang paling aman adalah menggunakan transportasi udara meskipun lewat jalur laut memungkinkan.

Sebelumnya, Anda dianjurkan singgah di Wamena untuk mendapatkan surat keterangan jalan agar bisa memasuki wilayah konservasi Dinas Kehutanan. Apabila Anda melakukan tur lewat agen maka proses ini sudah diatur oleh agen terkait.

Rute untuk mencapai Taman Nasional Lorentz adalah:

Jakarta-Timika, Jakarta-Biak-Timika, Jakarta-Biak-Wamena, Jakarta-Biak/Jayapura-Timika,bJakarta-Makassar-Timika, Denpasar-Biak-Timika dan Denpasar-Makassar-Timika. Maskapai yang melayani rute ini adalah Garuda Indonesia, Lion Air, Sriwijaya Air dan Trigana Air.

Apabila memilih menggunakan jalur laut, Anda bisa menghubungi pihak Pelni di www.pelni.com untuk mengetahui jadwal keberangkatan kapal ke Timika, Agats atau Fak-Fak, serta Merauke.



1 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.