Agustus 01, 2017
UBUD




Ketika berbicara pusat seni dan budaya di Pulau Bali sekaligus suasana yang nyaman maka semua sepakat Anda akan diarahkan ke objek wisata favorit ini. Ubud terletak di Kabupaten Gianyar Bali, tempat ini menawarkan berbagai keindahan alam, pentas seni dan budaya, serta hasil kerajinan masyarakat Bali yang eksotis.

Dengan lingkungan yang masih alami, daerah ini merupakan daerah sumber inspirasi bagi para seniman, termasuk seniman luar negeri, terutama seniman Eropa. Berada di antara sawah, hutan, dan jurang-jurang gunung yang membuat alamnya sangat indah. Selain itu Ubud dikenal sebagai tempat dimana seni dan budaya Bali terjaga dengan baik. Denyut nadi kehidupan masyarakat Ubud tidak bisa dilepaskan dari kesenian. Di sini terdapat galeri-galeri seni hingga arena pertunjukan musik dan tari digelar setiap malamnya secara bergantian di berbagai penjuru desa.

Ubud adalah tempat yang sempurna jika Anda tertarik untuk belajar berbagai seni Bali seperti melukis, mengukir, atau menari. Ya, karena di sini banyak terdapat sanggar seni. Bahkan bila tidak pun maka di Ubud sudah cukup memuaskan Anda untuk sekedar menikmati suasana Bali tradisional lalu membawa pulang oleh-oleh seni kreasi tangan yang berkualitas tinggi.

Ubud adalah tempat yang tepat untuk Anda mencari kedamaian dan ketenangan. Ubud menawarkan tempat peristirahatan dari rutinitas kota yang menjemukan. Di Ubud Anda dapat memanjakan tubuh dan pikiran, karena di sini terdapat restoran dan spa berkualitas yang akan membuat Anda rileks dan puas. Berjalan-jalanlah melewati sawah yang menghijau, melihat karya seni dan budaya yang eksotis, bercengkrama dengan penduduknya yang ramah, dan melihat prosesi adat dimana wanita Bali berjalan menuju pura dengan anggun sambil menyeimbangkan tumpukan sesajen buah-buahan di kepalanya. Itu hanyalah sepenggal kesan mendalam yang dapat ditangkap saat mengunjungi tempat yang indah ini.

Cara terbaik untuk menyelami tradisi dan budaya Bali adalah melebur dengan penduduk setempat dan melihat keseharian mereka. Di Ubud, Anda dapat mengunjungi pura dan desa yang relatif tidak banyak berubah selama bertahun-tahun. Sebuah kenangan akan suasana dari masa Hindu di Jawa dahulu yang sulit akan Anda temukan lagi sekarang ini.

Kawasan Ubud yang mempesona semakin lengkap dengan sejarah, seni, dan budayanya yang kaya. Temukan juga jejak kerajaan Bali, kesenian, dan kerajinan tangannya yang indah dan unik. Di Ubud banyak terdapat galeri-galeri seni, lukisan, dan pahatannya yang luar biasa menunggu apresiasi dan decak kagum Anda. Belilah salah satunya karena itu mungkin akan sangat sempurna untuk mempercantik ruang tamu atau ruang keluarga di rumah Anda.

Ubud dikenal sebagai daerah yang tenang dengan pemandangan yang asri. Menawarkan kepada Anda suasana alami untuk menenangkan diri. Pemandangan sawahnya menawan, suasananya sejuk, dan penduduknya ramah, sebuah lingkungan yang akan membuat jalan-jalan pagi dan sore Anda menyenangkan.

Telah banyak orang datang ke Ubud mulanya hanya untuk satu atau dua hari tetapi kemudian mereka tinggal lebih lama, larut dalam budaya dan keindahannya yang mengagumkan. Ubud adalah tempat dimana Elizabeth Gilbert menemukan kedamaian dan cintanya seperti ditulis dalam buku best seller miliknya itu, “Eat, Pray, Love”. Buku tersebut akhirnya difilmkan, dibintangi aktris ternama Julia Robert dan aktris senior Indonesia Christin Hakim.

Datanglah ke Ubud, lalu dapatkan sebuah pengalaman wisata yang tak terlupakan. Setelah Anda pulang dari Ubud maka yang tersisa hanyalah kedamaian, rasa persahabatan, dan keindahan alamnya yang seolah tersenyum mengundang Anda untuk kembali lagi ke Pulau Dewata yang memesona.


KULINER

Di jalan Monkey Forest dan jalan Hanoman Anda akan menemukan berbagai pilihan restoran mulai dari western food sampai makanan khas Bali. Pilihan resto di Ubud sangat banyak, dari kelas warung sampai restoran di resor yang mewah dengan masing-masing daya tariknya.

BERBELANJA

Untuk kenang-kenangan, pastikan Anda mengunjungi kawasan Selatan Ubud. Anda dapat menemukan ratusan toko kerajinan tangan yang menawarkan barang-barang seni dan cinderamata buatan tangan, terutama cinderamata yang terbuat dari batu atau kayu. Jika anda memiliki banyak waktu, mintalah perajin untuk membuat cinderamata pesanan anda sendiri. Jika hobi Anda adalah belanja, masukkan dalam agenda perjalanan Anda berjalan-jalan dan berbelanja di Pasar Seni di Jalan Raya Ubud, Monkey Forest Street, Jalan Hanoman dan Jalan Dewi Sita.

AKOMODASI

Semua jenis akomodasi dapat dengan mudah ditemukan disini, mulai dari hotel melati yang sederhana sampai hotel berbintang yang indah. Akomodasi yang sederhana atau bahkan homestay atau rumah tinggal penduduk tersedia bagi Anda yang lebih memilih untuk melebur dalam kehidupan sehari-hari orang Bali secara lebih dekat.

KEGIATAN

Seolah Anda kembali ke zaman dahulu dan melihat warisan kerajaan kuno Bali dengan mengunjungi Pura Tirta Empul yang berjarak hanya 15 km. Di sini terdapat komplek pura yang merupakan sumber mata air panas suci Tirta Empul. Sekitar 8 km dari sini terdapat Pejeng, dimana Anda dapat mengunjungi museum dan pura dan “Bulan Pejeng” yaitu genderang prasejarah yang sangat besar. Selagi di sini tidak ada salahnya melengkapi kunjungan Anda ke tempat kepurbakalaan Bedudu yang jaraknya hanya 3 km.

Goa Gajah juga patut untuk dikunjungi. Terletak sekitar 1 km dari Teges, legenda mengatakan bahwa Goa Gajah tercipta dari kuku raksasa. Goa Gajah kemungkinan dibangun pada abad ke-11 selama pendudukan Majapahit di Bali. Arkeolog Belanda menemukan kembali Goa Gajah pada tahun 1920an tapi tempat pemandiannya tidak ditemukan hingga tahun 1950an. Sungguh menarik memperhatikan bahwa pintu masuk gua ini diukir berbentuk setan. Patung Ganesha menghiasi bagian dalam gua. Didekatnya ada kolam pemandian  dengan air yang memancar dan dipercaya bahwa air tersebut dapat membuat Anda tampak lebih muda.

Ubud adalah tempat yang sempurna untuk menikmati pertunjukan dan acara kebudayaan. Pertunjukan Tari Kecak, Legong dan Barong diadakan tiap minggunya, begitu juga drama tari klasik Ramayana dan Mahabrata, pertunjukan gamelan serta wayang kulit khas Bali.

Jika Anda merasa stress dan berada dalam rutinitas yang menjemukan, manjakan diri Anda di spa sekitar Ubud yang menggunakan rempah-rempah eksotik untuk menenangkan pikiran dan memberikan rasa relaks.

Berjalan-jalanlah ke hutan yang sejuk dan lebat di Monkey Forest untuk melihat sekawanan kera yang jumlahnya ratusan telah menghuni kawasan ini selama ratusan tahun. Di kawasan hutan sakral ini terdapat tiga pura kuno yang dapat Anda jelajahi. Mengunjungi Pura Dalem Agung (Pura orang yang sudah mati) seperti tempat yang ada dalam film petualangan. Melihat gambar Rangda yang sedang melahap anak-anak yang terdapat pada pintu masuk pura bagian dalam. Pura Dalem Padangtegal, yang didirikan awal abad ke-20. Pura tersebut memiliki arsitektur serta ornamen yang sangat kuno dan artistik. Anda juga bisa mencari mata air suci di bawah Patung Komodo yang tersembunyi, bila diminum, dipercaya dapat menyembuhkan segala jenis penyakit.

Orang yang berjiwa petualang pasti ingin mencoba bermain arung jeram di Sungai Ayung yang airnya jernih yang terletak di sebelah Barat Ubud. Aktifitas outdoor lainnya termasuk golf dan kayak juga terdapat disini, Anda tinggal menghubungi tour agency setempat. Selain wisata tirta, di sepanjang tebing sungai Ayung juga terdapat pemandangan alam yang memikat dan terdapat puluhan hotel berbintang. Tidak ada salahnya memompa adrenalin selagi pasangan anda bersantai di spa.

Jika Anda memiliki jiwa seni, kenapa tidak mengambil kelas seni. Pernah bertanya-tanya bagaimana cara membuat batik atau bagaimana sebuah mahakarya yang langka diciptakan? Anda akan menyukai saat-saat merancang dan menciptakan perhiasan yang terbuat dari perak. Anda dapat belajar semua itu di sini, di Ubud, Bali. Bagi Anda yang lebih tertarik dengan keterampilan memasak, kelas memasak juga tersedia disini.

Ubud disamping memiliki alam yang indah, juga merupakan sebuah desa budaya yang kaya dengan warisan sejarah para seniman besar, terutama para pelukis terkenal, misalnya I Gusti Nyoman Lempad (1862-1978), Anak Agung Gde Sobrat (1919-1992), I Gusti Made Deblog (1910-1986). Disusul kemudian oleh I Gusti Ketut Kobot, Ida Bagus Made, Dewa Putu Bedil, Ida Bagus Rai, dan lain sebagainya. Ketenaran para pelukis-pelukis tersebut telah memberikan inspirasi bagi para pelukis Barat untuk berdomisili di Ubud.

Ubud sudah terkenal sejak tahun 1920-an. Ketika artis, componist dan orang orang terpelajar dari Barat datang untuk mencari kenikmatan hidup. Dua pelukis Eropa yaitu Rudolf Bonnet dari negeri Belanda, dan Walter Spies dari Jerman menggoreskan sejarah baru perkembangan seni lukis di daerah Ubud saat itu. Keduanya memperkenalkan teknik estetika gaya Eropa dalam pencahayaan, bayangan, perspektif, serta anatomi. Para pelukis lokal menyerap teknik-teknik baru tersebut sesuai nilai dasar dan pikiran lokal Bali dengan tetap mengambil tema tradisional sehingga mampu memberi identitas tersendiri hingga melahirkan gaya lukis Ubud atau Ubud Style. Ubud menjadi semakin terkenal sebagai daerah kelahiran para seniman lukis berkat kerja sama Tjokordo Gde Agung Sukawati dan I Gisti Nyoman Lempad dengan Rudolf Bonnet untuk membentuk sebuah perkumpulan seniman dengan nama Pita Maha tahun 1936.

Semua aktivitas seni sejak dahulu telah mengentalkan suasana Ubud sebagai sebuah desa yang berkesenian. Ubud terkenal dengan lukisannya, patung-patung, kerajinan tangan, gamelan, dan tentu tariannya. Banyak lukisan menggambarkan keindahan Bali yang dapat Anda kunjungi di galleri-galleri kecil di seputaran Ubud, ada beragam museum di Ubud seperti Neka art Museum, Lempad Gallery, Museum Puri lukisan, serta Antonio Blanco Gallery.

Kunjungilah Museum Rudana yang menyimpan lebih dari 400 buah lukisan dan patung hasil karya para seniman Bali, seniman Indonesia dari luar Bali, maupun karya para seniman asing yang menjadikan Bali sebagai tempatnya berkarya. Ada juga Museum Puri Lukisan yang berdiri sejak 1956 dibawah naungan Yayasan Ratna Warta. Di museum ini Anda dapat menikmati perkembangan seni rupa di Ubud, baik seni lukis maupun seni pahat. Beberapa karya dari para seniman asing yang berkarya di Ubud seperti Rudolf Bonnet, Walter Spies, Arie Smit, serta seniman lokal seperti I Gusti Nyoman Lempad, I Gusti Made Deblog, Ida Bagus Made, serta banyak seniman lainnya.

Puri Agung Ubud Krisnakusuma di jantung kota Ubud adalah pusat kegiatan seni budaya dan adat. Puri Ubud masih memiliki tata ruang dan bangunan yang dipertahankan seperti aslinya. Di halaman depan, setelah pintu gerbang, terdapat area yang disebut Ancak Saji. Disini seminggu sekali diadakan pertunjukan seni tari bagi wisatawan. Setiap hari diadakan latihan gamelan dari berbagai kelompok seni musik yang ada di Ubud.

Festival & Events

Ubud adalah rumah bagi para peserta Ubud Writers & Readers Festival (www.ubudwritersfestival.com) dimana penggemar buku, penulis dan pembaca di seluruh dunia berkumpul setiap tahun dan berbagi pengalaman dan cerita mereka. Festival ini biasanya diselenggarakan pada bulan Oktober setiap tahun.


BERKELILING


Sebagai daerah tujuan wisata yang banyak digemari, Ubud memiliki banyak objek yang menarik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara. Beberapa di antaranya adalah Puri Saren, yang terletak di Puri Ubud, Pasar Seni Tradisional Ubud, Monkey Forest (Wanara Wana), dan berbagai museum seni.

Karena Ubud relatif kecil jadi Anda dapat menjelajahi kota dengan berjalan kaki atau dengan menyewa sepeda atau motor. Tapi ingat karena Ubud adalah daerah yang berbukit-bukit, jadi bertanyalah pada penduduk setempat terlebih dahulu tempat mana yang lebih mudah dilalui dengan berjalan kaki, dengan sepeda, dengan motor,  atau dengan mobil.

Jarang ada taksi di kawasan ini. Namun, jika anda lebih memilih perjalanan dengan mengendarai mobil, gunakan mobil yang dapat disewa.

TRANSPORTASI
Ubud adalah sebuah desa kelurahan, membawahi 13 banjar yang terdiri dari 6 desa adat, termasuk kecamatan Ubud. Berjarak 20 km dari kota Denpasar maka Ubud dapat dicapai dalam waktu 30 menit dan 15 menit dari kota Gianyar.

Berbagai alat transportasi menuju Ubud tersedia dari seluruh Bali. Jika anda memutuskan untuk langsung mengunjungi Ubud dari bandara internasional Ngurah Rai maka Anda dapat menggunakan taxi sekitar 35 km. Anda juga dapat menggunakan mobil sewaan atau menggunakan bus dari Denpasar. Dari Kuta menempuh perjalanan dengan mobil kira-kira 1,5 jam maka Anda akan sampai di Ubud.

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.