DANAU SEGARA ANAK
DANAU SEGARA ANAK
Tak ada yang lebih membahagiakan selain menemukan surga kecil berwarna kebiruan setelah lelah mendaki gunung selama berjam-jam. Surga kecil itu bernama Danau Segara Anak; berada di lembah sisi barat Gunung Rinjani yang secara geografis terletak di Desa Sembalun Lawang, Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Gunung Rinjani yang masuk dalam kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani, sejak dulu terkenal memiliki panaroma luar biasa indah apabila dibandingkan dengan gunung-gunung lain di Indonesia. Sepanjang jalur pendakian, mata Anda akan dimanjakan panorama alam di bawah pegunungan meliputi pemandangan sekitar Lombok, Flores, bahkan Bali. Tidak cukup dengan itu, Gunung Rinjani pun menyimpan daya tarik utama lain dengan adanya Danau Segara Anak.
Danau Segara Anak merupakan danau kawah (kaldera) Gunung Rinjani; berada di ketinggian sekira 2.008 m dpl dengan luas mencapai 1.100 hektar dan kedalaman berkisar 160 – 230 meter. Di tengah-tengah danau, nampak anak Gunung Rinjani yang dinamakan Gunung Baru Jari (gunung baru jadi) dengan ketinggian 2.376 mdpl. Gunung ini masih terbilang aktif dan terakhir meletus pada 2009 ; sebelumnya gunung ini juga meletus tahun 2004. Oleh karenanya, saat mengunjungi danau ini dan mendaki Rinjani, Anda harus hati-hati dan memperhitungkan rutinitas gunung merapi yang masih aktif ini dengan menghubungi pihak terkait (salah satunya Balai Taman Nasional Gunung Rinjani).
Nama Segara Anak sendiri adalah berarti anak laut (segara=laut); hal ini didasarkan pada warna air danau yang kebiruan seperti warna air laut. Danau ini seolah ganjaran atas keringat dan tenaga yang terkuras setelah Anda lelah berjalan sebelum atau sesudah mendaki puncak Rinjani. Sebagai salah satu daya tarik utama Gunung Rinjani, danau ini sudah tentu menjadi jalur penting pendakian Rinjani yang merupakan gunung api tertinggi kedua di Indonesia. Danau yang berwarna kebiruan ini pun kaya akan ikan yang boleh dan bebas dipancing oleh pendaki dan masyarakat lokal.
Selain keindahan danau di atas pegunungan yang memesona, Danau Segara Anak yang berjarak sekira 5 kilo meter dari puncak Rinjani ini pun menawarkan banyak daya tarik lainnya. Tidak hanya pesona alamnya yang indah, danau ini juga menawarkan sejumlah kegiatan menyenangkan yang dapat dinikmati sambil merasakan dan mengenal pesona dan cerita mistis yang meliputi Gunung Rinjani dan sekitarnya. Untuk mengetahui lebih jauh mengenai kegiatan dan daya tarik apa lagi yang dimiliki danau ini, baca juga bagian “Kegiatan”
AKOMODASI
Alam pegunungan liar yang beratapkan langit adalah satu-satunya akomodasi yang ada saat melakukan pendakian. Oleh karena itu, Anda perlu mempersiapkan diri dengan membawa sejumlah alat dan perangkat yang kiranya dibutuhkan. Sumber atau pusat akomodasi yang Anda butuhkan selama melakukan pendakian dan bermalam di sekitar Danau Segara Anakan dapat dengan mudah Anda temukan di Desa Senaru atau Sembalun.
Di kedua desa tersebut, Anda juga dapat menemukan jasa guide, porter, dan penyewaan alat-alat pendukung pendakian. Beberapa barang yang dibutuhkan adalah sleeping bag, tenda, alat pancing dan umpan, alat masak, makanan dan minuman sebagai bekal, obat-obatan, dan tentunya barang-barang pribadi Anda yang lainnya. Sleeping bag dan tenda adalah penting dan utama karena Anda akan bermalam di pegunungan atau di sekitar Danau Segara Anakan.
Informasi lebih lanjut mengenai jasa guide dapat diperoleh dari petugas Taman Nasional di pos jaga Sembalun atau Koperasi Wisata Rinjani Information Center (RIC) di pintu masuk Sembalun. Di Senaru juga banyak ditemui akomodasi berupa hotel atau homestay serta jasa guide dan lainnya. Pusat Pendakian Terpadu (Rinjani Trek Centre) yang dikelola oleh di Balai Taman Nasional Gunung Rinjani bekerjasama dengan New Zealand Asistance International Development dapat menjadi sumber informasi lengkap sebelum mendaki.
Terdapat juga agen-agen wisata pendakian. Apabila Anda tak ingin menggunakan jasa agen tersebut, adalah lebih baik apabila pendakian ditemani oleh guide. Biasanya, guide juga berperan ganda sebagai porter dan tukang masak yang dapat diandalkan.
KEGIATAN
Banyak hal menyenangkan dan menarik dapat Anda lakukan setibanya di danau ini. Salah satunya adalah bermalam di sekitar danau sambil beristirahat mengumpulkan tenaga untuk perjalanan menuju puncak Rinjani pada keesokan hari. Jangan lupa mengabadikan keindahan dan pesona yang hanya dapat dinikmati mereka yang pemberani dan suka tantangan, yaitu mendaki Gunung Rinjani. Birunya air danau yang kaya akan ikan, pepohon pinus yang hijau, pemandangan eksotis dari Gunung Baru Jari yang disebut-sebut sebagai pusar Gunung Rinjani dan terletak di tengah danau, pemadangan bentang alam di sekitar gunung adalah perpaduan keindahan alam pegunungan yang takkan didapatkan di tempat lain.
Mengingat danau ini kaya ikan air tawar seperti nila, mas, dan mujair, kegiatan memancing adalah keasyikan lain yang ditawarkan danau cantik tersebut. Ikan-ikan ini bebas dimanfaatkan oleh pendaki (wisatawan) dan masyarakat lokal. Kabarnya ikan-ikan itu memang sengaja dikembangbiakkan di sana oleh pemerintah dan masyarakat setempat sebagai penambah daya tarik danau. Karenanya, membawa alat pancing dan umpan tak boleh Anda lupakan. Kebutuhan akan alat pancing dan umpan dapat ditemukan dan disewa di Desa Senaru atau Desa Sembalun. Namun begitu, kabarnya ikan-ikan di danau ini mudah didapatkan meski tanpa alat pancing atau Anda dapat mencoba menangkap ikan ala suku Sasak, yaitu menggunakan kayu atau bambu runcing untuk menombak ikan yang ukurannya relatif besar. Setelahnya, ikan yang Anda pancing dapat dibakar sendiri sebagai menu utama di daerah pegunungan; tentunya ini pengalaman yang tidak biasa.
Selain kegiatan tersebut di atas, berenang di danau adalah juga kegiatan yang menyenangkan dan menyegarkan. Meski air danau sedikit berbau belerang, hal ini tidak menyurutkan keinginan para pendaki untuk menceburkan diri di dinginnya air danau. Apalagi konon percampuran air tawar dan belerang di danau ini dapat menyembuhkan berbagai penyakit. Selain itu, di dekat Gunung Baru Jari yang merupakan anak Gunung Rinjani, terdapat beberapa sumber air panas yang juga berkhasiat mengobati macam-macam penyakit. Di beberapa titik, suhu sumber air panasnya berbeda-beda.
Di sekitar danau juga terdapat beberapa gua dan juga air terjun. Di beberapa gua tersebut terdapat mata air belerang yang biasanya digunakan penduduk lokal untuk mencuci pusakanya saat Upacara Pekelem. Gua Susu misalnya, gua ini dapat ditempuh dengan melakukan trekking sejauh 1 km dari danau. Dinamakan Gua Susu karena gua ini memiliki stalagtit yang berwarna putih seputih susu. Konon, gua ini sering dijadikan tempat semedi. Tapi tidak sembarang orang dapat bersemedi di sini; apabila yang bersemedi memiliki niat jahat, ia dapat saja seketika meninggal di dalam gua yang suhunya panas sebab memiliki sumber air panas.
Selain memesona, Danau Segara Anakan juga dipercaya sebagai kawasan bertuah dan sakral. Konon kawasan sekitar danau dipercaya sebagai tempat bermukimnya para jin penghuni Gunung Rinjani. Pada tanggal-tanggal tertentu, masyarakat lokal menggelar rangkaian upacara, seperti misalnya ritual suci Wettu Telu oleh orang Sasak, yaitu sejenis upacara yang dilaksanakan berdasar kepercayaan sinkretisme antara Islam dan Hindu. Untuk menghormati Dewi Enjeni, dewi yang dipercaya sebagai penunggu kawasan ini, masyarakat lokal juga melaksanakan upacara khusus, salah satu ritualnya adalah dengan melepaskan emas tipis berbentuk ikan-ikan kecil ke Danau Segara Anak. Selain itu, ada pula upacara menyucikan pusaka yang dikenal dengan nama Upacara Pekelem yang biasanya diadakan di bulan Maulud. Oleh karena itu, selain wisata alam, Anda yang beruntung berkunjung pada saat diadakannya upacara juga dapat menikmati wisata religi atau budaya di danau atas gunung yang indah.
Tips
Mendaki Gunung Rinjani sebaiknya didampingi oleh guide lokal yang biasanya juga bertindak sebagai porter dan koki memasak.
Mengingat Gunung Rinjani dan Gunung Baru Jari adalah tipe gunung merapi aktif, berhati-hatilah memilih waktu pendakian dan melakukan aktivitas pendakian itu sendiri. Kabarnya, Gunung Baru Jari terkadang masih menyemburkan percikan api, uap, dan gas beserta gemuruh saat malam hari.
Hendaknya tidak mendaki Rinjani saat musim hujan karena dapat dipastikan jalur pendakian akan menjadi licin, dan tentunya lebih sulit untuk didaki.
Untuk bermalam di tepian Danau Segara Anak, sebaiknya Anda membawa sleeping bag atau menyewanya di Desa Senaru atau Desa Sembalun. Baju hangat atau jaket dan syal juga tak boleh dilupakan guna menangkal hawa dingin pegunungan. Tenda, peralatan masak, dan memancing hendaknya masuk dalam daftar barang bawaan Anda apabila ingin bermalam di sekitar danau.
Tempat pemandian air panas di sekitar danau memiliki suhu yang berbeda-beda. Tapi, jangan khawatir telah ada petunjuk mengenai suhu tiap tempat sehingga Anda dapat memilih yang paling sesuai dengan yang Anda inginkan.
Adalah tanggung jawab kita bersama untuk turut menjaga kebersihan apalagi kebersihan surga kecil berwarna biru di puncak gunung ini. Kabarnya, setiap satu atau dua minggu sekali, akan ada petugas kebersihan yang membersihkan sampah di sekitar danau. Setidaknya dengan tidak membuang sampah sembarangan maka Anda ikut berperan dalam menjaga kekayaan dan keindahan alam di kawasan danau.
TRANSPORTASI
Sudah pasti tidak ada moda transportasi yang dapat Anda temukan untuk mencapai Danau Segara Anak. Berjalan kaki adalah satu-satunya cara yang paling tepat dan menantang untuk sampai ke sana. Maka dari itu berikut adalah informasi mengenai jalur trekking yang dapat Anda pilih untuk sampai ke Danau Segara Anak dan puncak Gunung Rinjani. Tapi percayalah, rasa lelah akibat pendakian panjang akan terobati begitu tiba di danau kawah ini atau di puncak Rinjani.
Ada beberapa jalur yang dikenal sebagai jalur pendakian Danau Segara Anakan dan atau puncak Rinjani. Pertama, Jalur Sembalun; jalur ini cukup ramai dipilih oleh wisatawan dan pendaki. Jalur Sembalun adalah sebagai berikut: Mataram–Sembalun–Sembalun Lawang–Danau Segara Anak.
Jarak dari Mataram ke Sembalun adalah 4-5 jam perjalanan berkendara. Anda dapat menyewa mobil untuk sampai langsung ke Sembalun. Akan tetapi, apabila Anda memilih naik angkutan umum, Anda harus berganti mobil dua kali. Dari Mataram naik angkutan menuju Aikmel; perjalanan kemudian dilanjutkan dari Aikmel menuju Sembalun dengan kendaraan umum lainnya. Sebaiknya Anda pergi pagi apabila menggunakan angkutan umum, sebab angkutan Aikmel–Sembalun hanya beroperasi sampai pukul 12 siang saja.
Jalur ini didominasi oleh padang sabana, karenanya jalur tersebut agak panas sebab paparan terik Matahari di padang terbuka. Meski begitu, jalur ini tetap menyuguhkan pemandangan alam yang cantik dan tidak terlalu curam jika dibanding jalur Senaru.
Kedua, Jalur Senaru: Mataram–Senaru–Danau Segara Anak–Pelawangan Sembalun–Puncak Rinjani.
Dari Terminal Mandalika di Mataram, perjalanan menuju Senaru dapat ditempuh dengan kendaraan umum atau sewa selama 3-4 jam. Dari Senaru menuju Danau Segara Anakan dapat ditempuh dengan berjalan kaki selama 7-10 jam. Apabila Anda ingin sampai ke puncak Rinjani, untuk mencapai titik selanjutnya yaitu Pelawangan Sembalun, perjalanan memakan waktu 4 jam. Dari sana, perjalanan menuju puncak dapat ditempuh selama 2-3 jam jalan kaki.
Jalur Senaru termasuk paling ramai dipilih pengunjung. Jalur ini juga merupakan jalur pendakian yang juga biasa ditempuh masyarakat Lombok saat hendak menggelar upacara keagaman dan budaya di Danau Segara Anak.
Berbeda dengan Jalur Sembalun yang didominasi padang sabana, jalur Senaru adalah berupa jalur menembus hutan belantara dan melewati rute dengan bebatuan. Namun, tak perlu khawatir, pada jalur berbatu ini sudah dilengkapi dengan tali pengaman untuk Anda berpegangan. Selain itu, terdapat tiga pos sebagai sarana istirahat sebelum tiba ke danau. Apabila ingin menuju puncak Gunung Rinjani, perjalanan dilanjutkan selama 4-5 jam jalan kaki.
Ketiga, Jalur Torean: Mataram–Torean–Danau Segara Anak. Mataram menuju Torean adalah sekira 4-5 jam berkendara. Dari Torean, perjalanan menuju Danau Segara Anak dapat ditempuh dengan berjalan kaki selama 8-9 jam. Berbeda dengan kedua jalur sebelumnya, jalur ini menawarkan pemandangan berupa sungai, ladang pertanian, perkebunan, hutan produksi, dan padang pengembalaan, dan kesempatan mengamati hewan-hewan dan tumbuhan khas di kawasan tersebut.
Tidak ada komentar: