WANGI WANGI: GERBANG MENIKMATI KEINDAHAN WAKATOBI
WANGI WANGI: GERBANG MENIKMATI KEINDAHAN WAKATOBI
Deru suara mesin mulai berhenti ketika kapal merapat di Dermaga Mandati, Pulau Wangi-Wangi. Beberapa awak kapal mulai sibuk manambatkan kapal dan menurunkan jangkar. Penumpang pun mulai menjejak satu persatu dan bersiap menyisir berbagai keindahan di Pulau Wangi-Wangi.
Sebagian besar mereka yang berkunjung ke Pulau Wangi-Wangi atau yang juga dikenal dengan nama Pulau Wanci adalah wisatawan. Pulau Wangi-Wangi merupakan pintu gerbang menuju Taman Laut Wakatobi yang menyimpan keindahan dunia bawah laut memesona, kaya dan megah. Sebelum menyambangi Taman Laut Wakatobi, Anda bisa menyempatkan diri untuk menikmati keindahan alam dan budaya di Pulau Wangi-Wangi.
Wangi-Wangi merupakan salah satu pulau dari empat pulau yang membentuk Kepulauan Tukang Besi di Sulawesi Tenggara, yaitu Pulau Wangi-Wangi, Pulau Kaledupa, Pulau Tomia, dan Pulau Binongko. Mengapa disebut Kepulauan Tukang Besi? Itu karena di kepulauan ini dulunya hidup pandai besi yang terkenal kehandalannya membuat keris tradisional. Selain menjadi pintu gerbang menuju ke keindahan Wakatobi, Wangi-Wangi juga merupakan pusat administrasi Kabupaten Wakatobi.
Keindahan perairan Pulau Wangi-Wangi sudah tidak diragukan lagi sebagai salah satu yang paling indah di dunia. Tidak heran jika perairan pulau ini menjadi tempat favorit bagi para penggila wisata bahari. Perairan Wangi-Wangi memiliki kekayaan berbagai jenis ikan dan terumbu karang berbagai bentuk, ada yang datar, landai, cekung dan berbentuk diding terjal sampai berbentuk gua-gua.
Begitu juga beragam biota lautnya yang mengagumkan seperti penyu, plankton, rumput laut dan lainnya yang bisa langsung terlihat dari atas kapal. Jika beruntung, Anda bisa ikut bersama nelayan untuk memanen rumput laut, ini merupakan kegiatan yang menyenangkan. Jadi jangan ragu untuk meminta izin nelayan setempat untuk menyertakan Anda dalam kegiatan tersebut.
KULINER
Karena Pulau Wangi-Wangi merupakan pusat administrasi di Kabupaten Wakatobi maka kebutuhan kuliner lebih beragam di pulau ini dibandingkan di pulau-pulau lainnya. Anda bisa menikmati beberapa olahan laut yang masih sangat segar, misalnya kerang lunak (buli-buli) yang ditumis dengan campuran bawang goreng dan terasi, ikan bakar, sop ikan dan ada juga ikan yang disajikan seperti sushi dari Jepang dimana ikan diolah dengan rendaman air jeruk nipis selama 15 menit lalu disajikan mentah, hidangan tersebut dinamai perangi. Makanan lain di Pulau Wangi-Wangi yang patut Anda cicipi antara lain, yqitu tombole (tepung ubi kayu di campur dengan kelapa parut di bungkus daun pisang lalu di bakar dengan batu yang panas), kasouami (terbuat dari singkong), Barongko (berbahan dasar pisang yang di kukus dengan daun pisang).
Berikut ini beberapa restoran dan warung makan yang bisa ditemui di Pulau Wangi-Wangi.
Rumah Makan Ceria
Losmen Babo, Kompleks Perkampungan Mola
Tlp : 085696130740
Rumah Makan Sederhana Sentral
Jl. Poros Liya, Kompleks Pasar Sentral
Tlp : 081245639159
Rumah Makan Senang
Jl. Poros Liya, Kompleks Pasar Sentral
Tlp : 081245638442
Restaurant Wisata
Jl. Ahmad Yani
Tlp: (0404) 21175
Rumah Makan Wakatobi
Jl. Ahmad Yani
Tlp: (0404) 21868
Rumah Makan Pelangi
Jl. Ahmad Yani
Tlp: 085241971081
Rumah Makan Sederhana
Jl. Inpres Mandati II
Tlp: 081524813524
Para peneliti menyimpulkan bahwa kawasan perairan di sekitar Kepulauan Tukangbesi menjadi tempat tinggal 35% spesies ikan laut sedunia.
AKOMODASI
Karena Wangi-Wangi merupakan pusat administrasi Kabupaten Wakatobi maka untuk mendapatkan akomodasi lebih memadai di pulau ini. Terdapat hotel, penginapan dan bahkan resort di pulau ini. Masyarakat Pulau Wangi-Wangi juga menyewakan rumah mereka kepada wisatawan dengan harga sekira Rp50.000,- sampai Rp150.000,- per malam. Jika Anda menginginkan persinggahan sementara yang memiliki fasilitas lengkap maka bisa menginap di resort atau hotel berbintang dengan harga per malamnya berkisar Rp500.000,- sampai Rp2.000.000,-.
Berikut ini beberapa hotel yang bisa jadi referensi Anda ketika berkunjung ke Pulau Wangi Wangi.
Patuno Resort Wakatobi
Jalan Raya Patuno Wangi-Wangi, Pulau Wangi Wangi
Website: www.patunoresortwakatobi.com
Hotel Wakatobi
Alamat: Jln. Ahmad Yani Kab. Wakatobi, Wangi-Wangi
Tlp: (0404) 21823
Hotel Al Aziziyah
Jln. Poros Liya Kab. Wakatobi, Wangi-Wangi
Hotel Lina
Jln.Wolter Monginsidi Kab. Wakatobi, Wangi-Wangi
Hotel Setiana
Jln.Endapo Kab. Wakatobi, Wangi-Wangi Indonesia
Penginapan Nita Sari
Jl.Kemakmuran No. 34, Kompleks Pasar Pagi Kel. Pongo, Wangi-Wangi
Tlp: 0404-21636
KEGIATAN
Ada banyak atraksi wisata yang bisa Anda kunjungi ketika berkunjung ke Pulau Wangi-Wangi, selain pantainya yang indah, masyarakatnya pun ramah dan mudah tersenyum. Berikut beberapa destinasi wisata yang bisa Anda kunjungi di Wangi-Wangi.
Pantai Waha terletak di Desa Waha, memiliki panorama menarik dan suasana yang menyenangkan. Anda bisa menyelam di beberapa lokasi yang ada di pantai ini dan jika lebih memilik snorkeling maka tidak perlu kawatir karena Anda pun bisa melakukanya di pantai ini. Bersantai di siang hari sambil menikmati air kelapa mudah yang baru dipetik dari pohonya merupakan kenikmatan tersendiri. Di sore hari sempatkan untuk menantikan keindahan Matahari tenggelam yang datang untuk menyapa.
Kampung Mola merupakan salah satu perkampungan Suku Bajo di Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Masyarakat Kampung Mola merupakan pindahan dari Kampung Bajo Horuo di Pulau Kaledupa. Mereka pindah karena adanya ganguan dari DI/TII. Sebelum menetap di Kampung Mola sekarang, mereka sempat tinggal di atas perahu untuk beberapa saat. Setelah mendapat izin dari ketua adat Desa Liya, akhirnya mereka bisa membangun rumah di atas air, sesuai dengan perjalanan waktu, kini pemukiman mereka sudah bersatu dengan daratan. Kunikan dari Kampung Mola adalah cara mereka berternak ikan. Dimana kolong rumah dijadikan kolam ikan seperti halnya rumah suku batak di Samosir yang menggunakan kolong rumah mereka sebagai kandang ternak. Menyelami kehidupan perkampungan nelayan yang menarik dan unik menjadi pengalaman istimewa tersendiri untuk dicicipi. Apabila beruntung, Anda bisa menyaksikan meriahnya perayaan Kabuenga, salah satu tradisi yang cukup sering diadakan di Pulau Wangi-Wangi, yaitu mencari jodoh bagi orang muda di Pulau Wangi-Wangi. Dalam tradisi ini disediakan ayunan yang digunakan sebagai tempat muda-mudi untuk saling kenal. Acara puncak tradisi ini, pemuda akan menyatakan perasaanya kepada pemudi melalui bigkisan, baik berbentuk uang ataupun barang.
Tips
Jika Anda ingin berkunjung ke Pulau Wangi-Wangi, waktu yang paling tepat adalah dari bulan April sampai Juni. Pilihan lain adalah dari Oktober sampai Desember.
TRANSPORTASI
Dari Jakarta Anda bisa menggunakan maskapai penerbangan Batavia Air, Garuda, Lion Air, Merpati dan Sriwijaya dengan tujuan Kendari, ibu kota Sulawesi Tenggara, kemudian melanjutkan perjalanan dengan kapal langsung dari Pelabuhan Kendari ke Pulau Wangi-Wangi. Kapal berangkat tiga kali seminggu dengan waktu tempuh sekitar 10 jam.
Cara lain untuk bisa mencapai Pulau Wangi-Wangi adalah dengan menggunakan kapal cepat regular dua kali sehari dengan keberangkatan melalui Bau-Bau di Pulau Buton kemudian melewati Raha di Pulau Muna. Waktu tempuh dari jalur ini sekitar 5 jam.
Tidak ada komentar: