SUAKA MARGASATWA SUNGAI LAMANDAU
SUAKA MARGASATWA SUNGAI LAMANDAU
Apakah Anda ingin menjelajahi pesona hutan tropis liar yang merupakan habitat asli bagi orangutan dan bekantan? Suaka Margasatwa Sungai Lamandau di Palangkaraya, Kalimantan Tengah adalah tempat sempurna untuk dikunjungi. Di sinilah Anda dapat mengamati hewan yang dilindungi tersebut selain ada juga di Taman Nasional Tanjung Puting.
Suaka Margasatwa Sungai Lamandau atau yang biasa disingkat SMS Lamandau adalah kawasan konservasi hutan belantara meliputi 2 kabupaten dengan 4 kecamatan. Dua kabupaten tersebut adalah Kabupaten Kotawaringin Barat (terdiri dari dua kecamatan: Kecamatan Arut Selatan dan Kecamatan Kotawaringin Lama) dan Kabupaten Sukamara (terdiri dari Kecamatan Jelai dan Kecamatan Sukamara).
Kawasan SMS Lamandau ditetapkan sebagai suaka margasatwa berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 162/Kpts/II/1998, tanggal 12 Februari. Luasnya adalah sekira 76.110 hektar dan berdasarkan pengukuran ulang oleh Badan Planologi Kehutanan pada 2005, luas SMS Lamandau adalah 56.584 ha. SMS Lamandau berada pada ketinggian 0 - 100 m dpl dengan kemiringan 8% - 15%
Beberapa alasan utama penunjukan SMS Lamandau sebagai suaka margasatwa adalah karena kawasan ini merupakan tipe hutan dataran rendah berawa. Sebagai hutan dataran rendah berawa, SMS Lamandau jelas memiliki banyak sekali manfaat bagi lingkungan sekitar bahkan dunia. SMS Lamandau sudah tentu berjasa dalam menjaga keseimbangan iklim dan mereduksi efek pemanasan global. SMS Lamandau juga berfungsi sebagai kawasan penyuplai atau penjaga stok air bersih, proteksi tanah, sumber bahan obat-obatan herbal, mengurangi polusi, penghasil produk hutan non kayu, pendidikan, kegiatan penelitian ilmiah, dan pemanfaatan wisata alam (ekowisata) secara terbatas. Selain itu, ekosistem hutan seperti ini juga sangat cocok sebagai kawasan perlindungan dan pelestarian beberapa jenis flora dan fauna yang khas dan langka, agar mereka dapat hidup di habitat alami tanpa campur tangan manusia.
Beberapa jenis flora dan fauna penghuni SMS Lamandau adalah termasuk keanekaragaman hayati yang patut dilindungi. Beberapa flora yang dilindungi tersebut adalah sebagai berikut: meranti (Shorea sp.), ramin (Gonistylus bancanus), ulin (Eusidexroxylon zwageri), tumih (Combretocarpus rotundatum), dan blangiran (Shorea blangiran). Beberapa jenis flora yang tidak dilindungi adalah kompas (Koompasia malaccensis), jejambu (Eugenia sp.), cemara (Cassuarina sp.), serta ada pula beragam jenis tumbuhan yang menjadi sumber makanan bagi orangutan.
Adapun fauna di SMS Lamandau yang langka dan dilindungi adalah sebagai berikut: orangutan (Pongo pygmaeous), bekantan (Nasalis larvatus), owa-owa (Hylobates mulleni), kancil (Tragulus javanicus), beruang madu (Helarctos malayanus), rusa (Cervus unicolor), kera (long tail & pig tail), burung raja udang (Anhinga sp.), dan burung rangkong (Buceros rhinoceros). Burung cucak rowo (Pygnonotus zeylanicus) adalah salah satu jenis fauna penghuni SMS Lamandau cantik untuk diamati dan tidak termasuk dalam kategori dilindungi.
SMS Lamandau menjadi lokasi pelepasan lebih dari 500 orangutan yang pernah dikarantina atau dipelihara di Orangutan Care Centre and Quarantine (OCCQ). Anda dapat menemukan lokasinya di Desa Pasir Panjang, Pangkalan Bun. Pelepasan orangutan ke alam liar sudah dilakukan sejak 1998, berdasarkan MoU antara Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam (DITJEN PHKA).
Meski telah ditetapkan sebagai suaka margasatwa yang tidak boleh dieksploitasi, keberadaan SMS Lamandau masih menghadapi sejumlah tantangan. Perburuan rusa, pembalakan liar, dan bahaya kebakaran adalah beberapa hal yang menjadi ancaman bagi ekosistem SMS Landau. Untuk upaya pengamanan kawasan, terdapat pos-pos penjagaan di pintu-pintu masuk SMS Lamandau oleh 3 (tiga) orang Polisi Kehutanan selama 24 jam. Sementara untuk menjamin keamanan orangutan yang dilepaskan di SMS Lamandau, Orangutan Foundation International (OFI) mengirim 40 orang stafnya untuk memantau proses dan membantu menjaga keamanan kawasan dari pihakpihak yang tidak bertanggung jawab.
Mengingat SMS Lamandau adalah kawasan hutan di sekitar pemukiman masyarakat, masyarakat sekitar diberi izin memanfaatkan potensi hutan namun secara terbatas. Bentuk pemanfaatan tersebut harus menganut prinsip kelestarian. Masyarakat masih diperbolehkan memancing dan menjala di sepanjang Sungai Lamandau yang kaya akan ikan dan biota penghuni sungai lainnya. Masyarakat sekitar juga masih boleh menyadap getah pohon jelutung (memantung) di bawah pengawasan yang ketat oleh aparat penjada pintu-pintu masuk kawasan.
AKOMODASI
Untuk kebutuhan akomodasi Anda selama mengunjungi SMS Lamandau, Anda dapat memilih penginapan di Pangkalan Bun, ibu kota Kabupaten Kotawaringin Barat sebagai tempat beristirahat.
Berikut adalah beberapa akomodasi yang Anda dapat temukan di Pangkalan Bun:
Purnama Indah Hotel
Jalan A. Yani Km. 2
Telepon: (0532) 24990
Agus Dwi Jaya Hotel
Jalan Pasir Panjang
Telepon: (0532) 23386
Abadi Hotel
Jalan P. Antasari 150
Telepon: (0532) 21021
Thamrin Hotel
Jalan P. Diponegoro
Telepon: (0532) 22061; 22173; 21376
Candi Agung Hotel
Jalan Patih Surya Dilaga
Telepon: (0532) 22259; 21483
Rimba Lodge Hotel
Jalan Domba
Telepon: (0532) 25044
Diana Hotel
Jalan Pakunegara 18
Telepon: (0532) 21375
Sampuraga Hotel
Jalan Domba 9
Telepon: (0532) 21196
Garuda Hotel
Jalan Gerilya 377 Kumai
Telepon: (0532) 61145
Melati Mutiara Hotel
Jalan Sukma Aria Ningrat 4
Telepon: (0532) 23498
Selecta Hotel
Jalan P. Antasari 1/13
Telepon: (0532) 21532
KEGIATAN
Kegiatan yang dapat Anda lakukan di kawasan Suaka Margasatwa Sungai Lamandau terkait penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan. Dengan izin khusus Anda dapat memasuki
kawasan konservasi dan pelestarian orangutan dan bekantan. Izin tersebut demi pemanfaatan wisata alam secara terbatas.
Kegiatan yang paling menarik yang dapat Anda lakukan di kawasan SMS Lamandau adalah menyusuri sungai dengan menggunakan perahu. Menikmati pemandangan hutan tropis yang masih liar dan alami dengan cara ini cukup menyenangkan dan menantang. Selama menyusuri sungai, kicauan burung dan suara serangga akan menemani perjalanan Anda. Belum lagi suara-suara hewan liar lainnya yang menghuni SMS Lamandau. Melihat dan mengamati tingkah orangutan, bekantan, owa dan berbagai jenis burung dan hewan lainnya di habitat asli mereka tentulah pengalaman yang menyenangkan.
Jika Anda berminat turut serta dalam usaha pelestarian dan konservasi di SMS Lamandau, Anda dapat menjadi sukarelawan di LSM yang memang memiliki kepedulian tinggi terhadap keberadaan SMS Lamandau dan keanekaragaman hayati di dalamnya. Friends of the National Parks Foundation (FNPF) adalah salah satu lembaga dimana pusat kegiatan konservasinya adalah di Taman Nasional Tanjung Puting dan Suaka Margasatwa Sungai Lamandau sejak 2009. Pendekatan awal yang dilakukan lembaga ini adalah mengusung isu penanaman sebagai isu awal konservasi dan sudah dimulai sejak 2010. Pada 2011, lembaga ini mulai melakukan pendekatan terhadap masyarakat agar lebih memahami pentingnya kelestarian SMS Lamandau sehingga dapat turut serta menjaganya. Untuk informasi lebih lanjut mengenai lembaga ini, Anda dapat mengunjungi situs resmi FNPF: www.fnpf.org.
Tips
Mengingat lokasi SMS Lamandau adalah kawasan hutan lindung dengan potensi ekowisata, sebaiknya Anda membekali diri Anda dengan makanan dan minuman secukupnya, serta keperluan lain yang mungkin Anda butuhkan selama mengarungi sungai dan melihat-lihat kehidupan liar sebuah hutan tropis.
Pakailah pakaian dan alas kaki (sepatu) yang nyaman sebab Anda memasuki kawasan hutan lindung yang masih alami dan liar.
Pastikan kamera Anda selalu siap digunakan, karena Anda tentu tak ingin melewatkan kegiatan mengabadikan pesona hutan tropis berikut hewan-hewan langka penghuni SMS Lamandau yang mungkin tiba-tiba nampak dalam jarak pandang.
Pastikan Anda tidak membuang sampah di kawasan SMS Lamandau, demi menjaga kebersihan hutan lindung ini.
TRANSPORTASI
Untuk mencapai SMS Lamandau, ada beberapa alternatif moea dan jalur transportasi yang dapat Anda pilih.
SMS Lamandau dapat dicapai melalui jalur, sebagai berikut:
Jakarta - Palangka Raya dapat ditempuh selama 1 jam 30 menit dengan pesawat terbang. Dari bandara di Palangkaraya, perjalanan dilanjutkan ke Pangkalan Bun selama 12 jam berkendara. Dari Pangkalan Bun, perjalanan dilanjutkan menuju batas kawasan dengan menggunkan speedboat selama 45 menit.
Selain dari Jakarta, SMS Lamandau dapat pula ditempuh menggunakan penerbangan dari Semarang - Pangkalan Bun mengunakan pesawat kecil. Selanjutnya baru menuju batas kawasan dengan menggunakan speedboat selama sekira 45 menit. Perjalanan dari Semarang atau Surabaya dapat pula ditempuh melalui jalur laut, yaitu dengan kapal ferry yang langsung menuju Pelabuhan Kumai selama kurang lebih 24 jam. Pelabuhan Kumai berjarak sekira 40 menit perjalanan dari bandara di Palangkaraya.
Tidak ada komentar: