TAMAN NASIONAL UJUNG KULON

TAMAN NASIONAL UJUNG KULON

Taman Nasional Ujung Kulon adalah suaka margasatwa terakhir bagi badak Jawa (Rhinoceros sondaicus). Ujung Kulon merupakan habitat badak yang saat ini hanya tersisa sekitar 60 ekor. Hewan langka sulit untuk ditemui karena mereka termasuk hewan pemalu dan hanya dapat dilacak pada malam hari.

Taman Nasional Ujung Kulon merupakan obyek wisata alam yang menarik dengan keindahan berbagai bentuk gejala dan keunikannya. Anda bisa dapati sungai-sungai jeram, air terjun, pantai pasir putih, sumber air panas, taman laut, dan peninggalan sejarah Arca Ganesha, di Gunung Raksa Pulau Panaitan. Semuanya merupakan pesona alam yang sangat menarik untuk Anda kunjungi dan sulit ditemukan di tempat lain.

Kawasan ini terletak di semenanjung segitiga paling ujung selatan Pulau Jawa. Ujung Kulon adalah Taman Nasional pertama dan utama di Indonesia, yang dirancang sebagai cagar alam sejak tahun 1921. Ujung Kulon merupakan ekosistem hutan hujan tropis dataran rendah terbesar di Jawa bagian barat.

Keanekaragaman tumbuhan dan satwa di Taman Nasional Ujung Kulon mulai dikenal oleh para peneliti, pakar botani Belanda dan Inggris sejak tahun 1820.

Kurang lebih 700 jenis tumbuhan terlindungi dengan baik dan 57 jenis diantaranya langka seperti; merbau (Intsia bijuga), palahlar (Dipterocarpus haseltii), bungur (Lagerstroemiaspeciosa), cerlang (Pterospermum diversifolium), ki hujan (Engelhardia serrata) dan berbagai macam jenis anggrek.

Satwa di Taman Nasional Ujung Kulon terdiri dari 35 jenis mamalia, 5 jenis primata, 59 jenis reptilia, 22 jenis amfibia, 240 jenis burung, 72 jenis insekta, 142 jenis ikan dan 33 jenis terumbu karang. Satwa langka dan dilindungi selain badak Jawa adalah banteng (Bos javanicus javanicus), ajag (Cuon alpinus javanicus), surili (Presbytis comata comata), lutung (Trachypithecus auratus auratus), rusa (Cervus timorensis russa), macan tutul (Panthera pardus), kucing batu (Prionailurus bengalensis javanensis), owa (Hylobates moloch), dan kima raksasa (Tridacna gigas).

Di laut yang mengitari taman nasional dapat ditemukan kerang besar, ikan badut, ikan bidadari, ikan kakatua, dan ikan gelodok yang senang melompat-lompat di daratan berlumpur dan dapat memanjat pohon, dan ikan  archer fish yang dapat meloncat ke atas air dengan ketinggian lebih dari 2 m untuk menangkap serangga.

Taman Nasional Ujung Kulon bersama Cagar Alam Krakatau merupakan asset nasional, dan telah ditetapkan sebagai Situs Warisan Alam Dunia oleh UNESCO tahun 1991.

AKOMODASI

Akomodasi terdapat di Pulau Peucang dan Handeuleum.

KEGIATAN

Taman Ujung Kulon karena memiliki 700 spesies tanaman dengan 57 kategori yang termasuk termasuk langka juga beragam jenis anggrek yang indah.

Pengunjung dapat menikmati aliran deras sungai, air terjun, pantai berpasir putih, mata air panas bumi dan taman laut yang indah.

Tempat terbaik untuk mengamati hewan ialah di Pulau Handeuleum. Dari sini Anda dapat menjelejahi lebih jauh sungai dan hutan mangrove atau bakau. Sedangkan Pulau Peucang merupakan tempat yang ideal untuk bersnorkeling, diving, dan memancing dengan air biru yang jernih, pasir putih, dan batu karang yang indah.

TRANSPORTASI
Dari Jakarta, Anda dapat menuju Serang dengan menggunakan mobil melalui jalan tol, lalu ke Labuan yang memakan waktu kira-kira 1,5 jam. Ujung Kulon dapat Anda jangkau dengan speedboat sewaan dari Labuan ke Pulau Peucang yang memakan waktu 5 jam. Atau Anda dapat juga menggunakan mobil selama 3,5 jam dari Labuan ke Tamanjaya.

Beberapa perusahaan perjalanan wisata di Jakarta menyediakan perjalanan langsung  ke Krakatau dan Ujung Kulon.

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.