PULAU SANGIANG
PULAU SANGIANG
Pulau Jawa dan Pulau Sumatera sejatinya dipisahkan oleh Selat Sunda yang memiliki pesona dengan Gunung Krakatau-nya. Pulau-pulau kecil yang tersebar di tengah perairannya menawarkan tempat indah untuk Anda rehat sejenak dari riuh ramainya kota. Raihlah ketenangan dan keindahan alam di darat dan bawah lautnya yang memukau di Pulau Sangiang, Provinsi Banten.
Pulau seluas 700,35 hektar ini awalnya ditetapkan sebagai cagar alam berdasarkan Keputusan No.112 Kementerian Kehutanan/Kpts-II/1985, kemudian pada 12 Oktober 1993 karena melihat sumber daya dan potensi yang melimpah maka Sangiang diubah menjadi Taman Wisata Alam seluas 1.420 hektar dan terdiri dari 720 hektar taman laut.
Pulau Sangiang secara administratif termasuk ke dalam Desa Cikoneng, Kecamatan Anyer, Kabupaten Serang, Provinsi Banten. Sangiang memiliki biota laut yang cantik dan gelombang ombak yang relatif tenang sehingga kerap dijadikan surga menyelam dan snorkeling. Julukan "Seven Wonders of Banten" kini melekat padanya.
Terdapat 12 titik menyelam yang bisa Anda jelajahi di sini. Terumbu karang lunak tumbuh indah di kedalaman sekira 11-15 meter dengan berbagai ukuran, bentuk, dan warna layaknya lukisan di bawah laut. Di sekitar kawasan Tanjung Bajo, Anda dapat melihat ikan ekor kuning yang berenang-renang di kedalaman 20 meter. Penggemar fotografi makro juga dimanjakan dengan ragam nudibranch yang memukau.
Sedangkan jenis satwa yang bisa Anda temukan sangat beragam jenisnya. Apabila beruntung Anda bisa menemukan lutung (Trachypitechus auratus), kucing hutan (Felis bengalensis), landak (Hystrix brachiura), biawak (varanus salvator), elang laut (Haliarctus leucocagter), dara laut (Sterna sp.), raja udang (Halcyon cloris), belibis (Anas sp.), kuntul karang (Egretta sacra), burung camar (Sterna sp.), pelatuk besi (Threskiornis aethiopica), burung cangak (Ardea sumatrana) dan ular sanca (Phyton reticularis)
Selain itu, penjelajahan Anda akan diwarnai oleh pengalaman bertemu para perantau. Setidaknya terdapat 50 kepala keluarga yang tempat tinggalnya terpusat di tepi pantai. Mereka hidup di dalam perkampungan sederhana yang dahulu pernah dibangun untuk sebuah proyek. Penduduknya mampu bercakap 3 bahasa daerah sekaligus: Jawa, Sunda, dan Lampung.
Hal lain yang akan Anda dapatkan adalah jejak pertempuran Perang Dunia II berupa reruntuhan benteng dan meriam yang ditinggalkan bangsa Jepang.
AKOMODASI
Ada beberapa rumah penduduk yang dijadikanhomestay wisatawan. Penginapan yang disuguhkan sederhana dan umumnya tanpa AC. Akan tetapi, kini Sangiang tengah mengembangkan akomodasi berupa resor wisata yang melengkapi kebutuhan penginapan dan fasilitas lain.
Opsi lain adalah menginap di Anyer. Anda cukup berangkat ke Pulau Sangiang pagi hari dan kembali pada sore harinya. Di Anyer terdapat banyak hotel, resor dan penginapan sederhana dengan berbagai tarif.
KEGIATAN
Pulau Sangiang bukanlah destinasi yang penuh dengan fasilitas sehingga cocok bagi Anda yang mencari pengalaman berpetualang. Kawasannya yang luas didukung dengan kontur medan yang beragam membuat Sangiang mampu menyuguhkan olahraga lintas alam, mendaki gunung, menyusuri lembah, berkemah, memotret hingga menikmati panorama pantai.Pecinta snorkeling, menyelam, dan memancing dapat mengunjungi Kawasan Tanjung Raden, Legon Waru dan perairan laut selatan Pulau Sangiang. Anda pun bisa melihat keindahan terumbu karang dan taman laut menggunakan glass bottom boat.
Lalu atas kekayaan alam yang dimilikinya, tak jarang Pulau Sangiang dijadikan lahan untuk penelitian dan pengembangan kekayaan hayati bagi ilmuan, mahasiswa, pelajar, serta masyarakat umum.
Tips
Anda bisa membawa bahan makanan sendiri jika ingin menikmati babercue bersama teman-teman. Karena warung di sini masih terbatas, Anda pun disarankan membawa makanandan minuman sebagai bekal di lokasi. Ingat! Anda memiliki tanggung jawab untuk menjaga kelestarian alam setempat dengan tidak membuang sampah sembarangan atau merusak kelestarian alamnya.
TRANSPORTASI
Sebelum beranjak ke Sangiang, Anda harus mencapai Pelabuhan Paku di Anyer terlebih dahulu dengan melewati tol Jakarta-Merak. Perjalanan dari Jakarta ke Pelabuhan Paku memakan waktu sekira 4 jam. Dari sana terdapat perahu yang bisa disewa langsung ke Pulau Sangiang, waktu tempuhnya 1 jam. Sebagai alternatif ada pula perahu di dekat Pelabuhan Merak.
Lokasinya yang terhubung langsung ke Samudera Hindia membuat perjalanan Anda akan sedikit diwarnai angin kencang. Akan tetapi, perjalanan ini akan terbayar setelah Anda memakai snorkel dan melihat cantiknya alam bawah laut Pulau Sangiang
Pulau Jawa dan Pulau Sumatera sejatinya dipisahkan oleh Selat Sunda yang memiliki pesona dengan Gunung Krakatau-nya. Pulau-pulau kecil yang tersebar di tengah perairannya menawarkan tempat indah untuk Anda rehat sejenak dari riuh ramainya kota. Raihlah ketenangan dan keindahan alam di darat dan bawah lautnya yang memukau di Pulau Sangiang, Provinsi Banten.
Pulau seluas 700,35 hektar ini awalnya ditetapkan sebagai cagar alam berdasarkan Keputusan No.112 Kementerian Kehutanan/Kpts-II/1985, kemudian pada 12 Oktober 1993 karena melihat sumber daya dan potensi yang melimpah maka Sangiang diubah menjadi Taman Wisata Alam seluas 1.420 hektar dan terdiri dari 720 hektar taman laut.
Pulau Sangiang secara administratif termasuk ke dalam Desa Cikoneng, Kecamatan Anyer, Kabupaten Serang, Provinsi Banten. Sangiang memiliki biota laut yang cantik dan gelombang ombak yang relatif tenang sehingga kerap dijadikan surga menyelam dan snorkeling. Julukan "Seven Wonders of Banten" kini melekat padanya.
Terdapat 12 titik menyelam yang bisa Anda jelajahi di sini. Terumbu karang lunak tumbuh indah di kedalaman sekira 11-15 meter dengan berbagai ukuran, bentuk, dan warna layaknya lukisan di bawah laut. Di sekitar kawasan Tanjung Bajo, Anda dapat melihat ikan ekor kuning yang berenang-renang di kedalaman 20 meter. Penggemar fotografi makro juga dimanjakan dengan ragam nudibranch yang memukau.
Sedangkan jenis satwa yang bisa Anda temukan sangat beragam jenisnya. Apabila beruntung Anda bisa menemukan lutung (Trachypitechus auratus), kucing hutan (Felis bengalensis), landak (Hystrix brachiura), biawak (varanus salvator), elang laut (Haliarctus leucocagter), dara laut (Sterna sp.), raja udang (Halcyon cloris), belibis (Anas sp.), kuntul karang (Egretta sacra), burung camar (Sterna sp.), pelatuk besi (Threskiornis aethiopica), burung cangak (Ardea sumatrana) dan ular sanca (Phyton reticularis)
Selain itu, penjelajahan Anda akan diwarnai oleh pengalaman bertemu para perantau. Setidaknya terdapat 50 kepala keluarga yang tempat tinggalnya terpusat di tepi pantai. Mereka hidup di dalam perkampungan sederhana yang dahulu pernah dibangun untuk sebuah proyek. Penduduknya mampu bercakap 3 bahasa daerah sekaligus: Jawa, Sunda, dan Lampung.
Hal lain yang akan Anda dapatkan adalah jejak pertempuran Perang Dunia II berupa reruntuhan benteng dan meriam yang ditinggalkan bangsa Jepang.
AKOMODASI
Ada beberapa rumah penduduk yang dijadikanhomestay wisatawan. Penginapan yang disuguhkan sederhana dan umumnya tanpa AC. Akan tetapi, kini Sangiang tengah mengembangkan akomodasi berupa resor wisata yang melengkapi kebutuhan penginapan dan fasilitas lain.
Opsi lain adalah menginap di Anyer. Anda cukup berangkat ke Pulau Sangiang pagi hari dan kembali pada sore harinya. Di Anyer terdapat banyak hotel, resor dan penginapan sederhana dengan berbagai tarif.
KEGIATAN
Pulau Sangiang bukanlah destinasi yang penuh dengan fasilitas sehingga cocok bagi Anda yang mencari pengalaman berpetualang. Kawasannya yang luas didukung dengan kontur medan yang beragam membuat Sangiang mampu menyuguhkan olahraga lintas alam, mendaki gunung, menyusuri lembah, berkemah, memotret hingga menikmati panorama pantai.Pecinta snorkeling, menyelam, dan memancing dapat mengunjungi Kawasan Tanjung Raden, Legon Waru dan perairan laut selatan Pulau Sangiang. Anda pun bisa melihat keindahan terumbu karang dan taman laut menggunakan glass bottom boat.
Lalu atas kekayaan alam yang dimilikinya, tak jarang Pulau Sangiang dijadikan lahan untuk penelitian dan pengembangan kekayaan hayati bagi ilmuan, mahasiswa, pelajar, serta masyarakat umum.
Tips
Anda bisa membawa bahan makanan sendiri jika ingin menikmati babercue bersama teman-teman. Karena warung di sini masih terbatas, Anda pun disarankan membawa makanandan minuman sebagai bekal di lokasi. Ingat! Anda memiliki tanggung jawab untuk menjaga kelestarian alam setempat dengan tidak membuang sampah sembarangan atau merusak kelestarian alamnya.
TRANSPORTASI
Sebelum beranjak ke Sangiang, Anda harus mencapai Pelabuhan Paku di Anyer terlebih dahulu dengan melewati tol Jakarta-Merak. Perjalanan dari Jakarta ke Pelabuhan Paku memakan waktu sekira 4 jam. Dari sana terdapat perahu yang bisa disewa langsung ke Pulau Sangiang, waktu tempuhnya 1 jam. Sebagai alternatif ada pula perahu di dekat Pelabuhan Merak.
Lokasinya yang terhubung langsung ke Samudera Hindia membuat perjalanan Anda akan sedikit diwarnai angin kencang. Akan tetapi, perjalanan ini akan terbayar setelah Anda memakai snorkel dan melihat cantiknya alam bawah laut Pulau Sangiang
Tidak ada komentar: