MENARA GENTALA ARASY

Juni 07, 2017
MENARA GENTALA ARASY

Riak-riak Sungai Batanghari membawa perahu kecil bergerak ke tepian Kota Jambi, mengantarkan penumpang ke dermaga yang terletak di kaki menara tertinggi di kota ini. Puluhan, ratusan, bahkan ribuan orang berangsur-angsur datang, mereka memilih mengakhiri hari yang begitu sibuk di Gentala Arasy.

Tak ada titik yang lebih strategis untuk melihat Matahari terbenam di Kota Jambi selain Menara Gentala Arasy. Horizon Sungai Batanghari begitu jelas terlihat dari sini saat menelan Matahari bulat-bulat. Jembatan seakan dibangun untuk mendampingi Batanghari saat senja, meluruhkan perahu-perahu kecil itu menjadi siluet untuk sementara.

Menara Gentala Arasy didirikan secara bertahap pada 2011-2014 dibawah Dinas Pekerja Umum Provinsi Jambi atas ide Gubernur Jambi, Hasan Basri Agus. Tingginya yang mencapai 80 meter tampak kokoh memancang di bantaran Sungai Batanghari. Saat Matahari masih bersembunyi di ufuk timur, Gentala Arasy telah memantulkan cahaya fajar. Ketika Matahari makin bergeser ke arah kiblat (waktu dzuhur), lonceng di puncak Gentala Arasy berdentang mengingatkan umat untuk senantiasa merunduk dan bersujud.

Beralih menuju senja, Gentala Arasy adalah teman yang sempurna untuk menikmati Matahari terbenam. Sesaat setelahnya menara ini akan bersiap diri mewarnai sepanjang malam dengan cahaya-cahaya lampu yang menenangkan.

Pembangunan menara diawali dengan musyawarah bersama para tokoh, ulama, seniman dan budayawan sehingga mempertimbangkan geografi wilayah, latar budaya daerah, serta perkembangan zaman yang tengah berlangsung. Menara dibangun atas gagasan dan pemikiran yang sangat konseptual, curahan pemikiran yang tinggi dan sejumlah tenaga demi terciptanya ikon kebanggaan negeri Jambi baik untuk hari ini, yang akan datang, dan selamanya.

Tegap, tegar dan tegas dicerminkan oleh menara apabila Anda menatapnya dengan seksama. Menara diapit dengan 6 poros penyangga, yang mendefisinikan 6 simbol: tauhid, sosial, profesionalisme, silaturahim, adat istiadat dan harmoni.

Di lantai dasar menara dibuatkan museum yang merekam sejarah kebudayaan dan peradaban masyarakat Jambi. Anda dapat berdiri pada ketinggian 25 meter menara dengan menaiki lift. Sementara itu, Menara Gentala Arasy juga memiliki 6 unit jam dengan diameter 3 meter, 4 unit berada di ketinggian 70 meter dan 2 unit lainnya terletak di ketinggian 30 meter.

Nama "Gentala Arasy" adalah gabungan dua kata yaitu Genta dan Tala. Genta merupakan alat bunyian yang terbuat dari logam, adapun tala adalah penyelaras nada, sedangkan arasy merujuk pada makna "tahta tertinggi". Maka Gentala Arasy terangkai menjadi kata indah yang dimaknai bunyi panduan yang menyeleraskan waktu dimana umat harus menunduk, ruku dan sujud kepada Allah. Namun Gentala juga bermakna "Genah Tanah Lahir Abdurrahman Sayoeti", mantan Gubernur Jambi yang memang lahir di seberang.

Akses menuju Menara Gentala Arasy semakin mudah dengan dibangunnya Jembatan Gantung Angso Duodengan konsep konstruksi kabel panahan yang ditopang oleh dua buah tiang pancang setinggi 60 meter. Total panjang jembatan adalah 532 meter dan lebarnya 4,5 meter. Desain jembatan berliku menyerupai huruf S, hal ini bisa Anda saksikan langsung dari ketinggian 25 meter di Menara Gentala Arasy.

AKOMODASI

Dari jendela-jendela di Hotel Wiltop Jambi, Anda dapat langsung melepaskan pandangan ke Sungai Batanghari dan Menara Gentala Arasy. Dari sini juga Matahari terbenam akan jelas terlihat menyamarkan rumah-rumah penduduk di sekitarnya. Namun Jambi memiliki banyak pilihan akomodasi lain jika Anda ingin pengalaman menginap yang berbeda, diantaranya berikut ini.
Aston Jambi Hotel & Conference Center
Jl. Sultan Agung No. 99, Simpang Pulai, Telanai Pura Jambi - 36122, Jambi
Tlp. +62 741 33777
Abadi Suite Hotel Jambi
Jl. Prof. HMO. Bafadhal No. 111, Jambi 36134, Indonesia
Tlp. +62 741 7555800
Ceria Hotel Jambi
Jl. M. Husni Thamrin No 18 Kebun Jahe Komplek Mall Kapuk,
Pusat Kota Jambi Jambi - 36134, Jambi
Tlp. +62 741 7555090
Grand Hotel Jambi
Jl. Pattimura No. 28C, Simpang 4, Sipin, Jambi 65148, Indonesia
Tlp. +62 741 668899
Grand Malioboro Hotel
 JL. Mister Assaat, Indonesia
Tlp. +62 741 26470

KEGIATAN

Terdapat tiga jalur untuk menikmati Menara Gentala Arasy. Pada akhir pekan, jalur Jembatan Gantung Angso Duo akan sangat ramai dipenuhi pejalan kaki. Bersama keluarga maupun teman-teman, mereka menunggu terbenamnya Matahari di sepanjang jembatan. Tapi terdapat warung-warung kecil di bantaran Sungai Batanghari jika Anda ingin lebih santai, nikmati jagung bakar ataupun seteguk kopi sambil menatap keindahan Gentala Arasy dari kejauhan.

Tentunya jalur perahu tak kalah menarik untuk ditelusuri. Sungai Batanghari merupakan sungai terpanjang di Pulau Sumatra yang membentang di 7 kabupaten dan 2 provinsi sekaligus: Jambi dan Sumatra Barat. Panjangnya sekira 800 kilometer dengan mata air berasal dari Gunung Rasan (2585 meter). Cukup dengan biaya Rp5 ribu untuk satu kali menyebrang sungai, Anda sudah dapat bersandar dihembus angin Batanghari sambil mendengarkan musik tradisional Jambi. Perahu ini melaju di alur sungai diagonal karena melawan arus dan menyisir ombak horizontal. Hanya 10-15 menit waktu yang dibutuhkan untuk mengantar Anda sampai ke halaman menara.

Jalur terakhir yang tak kalah menarik adalah Jalur Pusako. Kendaraan roda empat dan roda dua akan menelusuri Kawasan Pusako, kawasan cikal-bakal dimana ajaran Islam mulai disemai. Anda bisa sekaligus berziarah ke tempat-tempat para ulama dilahirkan dan bermukim seperti Tanjungpasir, Ulugedong, Kampungtengah, Olakkemang dan Tahtulyaman.

Perjalanan akan diakhiri di Museum Gentala Arasy yang menyimpan lebih dari 100 koleksi. Terdapat buku-buku suci yang telah lapuk, kain penutup mayat, selendang bertuliskan kaligrafi abstrak, jubah yang dikenakan Sri Sultan Mangkubumi, mangkuk talkin yang dihias dengan kaligrafi, uang logam kuno dan masih banyak lagi. Di lantai basement disiapkan ruang pertunjukkan film yang menyajikan tontonan mengenai budaya Jambi dan sejarah pembangunan Menara Gentala Arasy.

TRANSPORTASI
Waktu yang ditempuh dari Bandara Sultan Thaha Jambi ke menara ini sekira 30 menit dengan kendaraan roda empat maupun roa dua. Anda akan menapakkan kaki di tengah-tengah pemukiman Kelurahan Arab Melayu, Kecamatan Pelayangan, Kota Jambi. Sebelumnya terdapat Sungai Batanghari selebar 500 meter yang harus Anda sebrangi dengan perahu-perahu kecil, atau menyebrangi jembatan sebagai alternatif.


Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.