FESTIVAL BAU NYALE 2013

Maret 02, 2013
Dari 2-3 Maret nanti, Pulau Lombok kembali akan merayakan salah satu tradisi yang sayang dilewatkan, yaitu Festival Bau Nyale. Rencananya Kegiatan akan dikonsentrasikan pada Bau Nyale Poto (Bau Nyale Akhir) daripada Bau Nyale Tunggak (Bau Nyale Awal) pada akhir Januari.  Tempat festival sendiri akan dipusatkan di Pantai Kuta, Loteng Area. Untuk  tanggal pasti festival ini masih menunggu konfirmasi yang akan diputuskan oleh rapat dewan adat dan tokoh masyarakat.



Diadakan setiap tahun pada hari ke-20 bulan ke-10 menurut penanggalan tradisional Sasak, tahun ini festival Bau Nyale ditargetkan akan dihadiri kurang lebih 50.000 orang dan akan diramaikan berbagai kompetisi tradisional. Beberapa diantaranya adalah: bekayaq, cilokaq, peresean, begambus, berbalas pantun, dan lomba perahu dayung. Sebagai sebuah perhelatan akbar rakyat Lombok, Festival Bau Nyale juga akan menggelar berbagai pertunjukan kesenian seperti drama kolosal tentang legenda Putri Mandalika, wayang kulit, penginang robek, dan teater legenda Putri Nyale.



Suku Sasak sendiri adalah kelompok etnis dominan yang mendiami Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Bau dalam bahasa Lombok berarti menangkap dan nyale adalah sejenis cacing laut yang hanya muncul dipermukaan beberapa kali dalam setahun. Bau Nyale merupakan upacara meriah dimana suku sasak beramai-ramai menangkap nyale di sepanjang pesisir pantai Lombok.



Legenda mengatakan bahwa pada masa lalu, hiduplah seorang putri cantik bernama Mandalika. Cerita tentang kecantikannya terkabar sampai ke setiap sudut pulau, sehingga banyak pangeran jatuh cinta padanya dan sangat ingin menikahinya. Untuk mendapatkannya, mereka menciptakan suatu pergolakan di seluruh pulau. Melihat kejadian ini, sang putri sedih dan merindukan perdamaian di tanahnya. Untuk mengakhiri kekacauan itu, Putri Mandalika menenggelamkan dirinya ke laut. Saat pengikutnya mencoba menemukan tubuhnya namun mereka hanya menemukan cacing laut yang berlimpah yang hingga saat ini dikenal sebagai nyale dan itu diyakini sebagai reinkarnasi Putri Mandalika. Oleh karena itu, nyale yang muncul setiap tahun di pantai dianggap sebagai putri cantik yang mengunjungi rakyatnya.



Dalam upacara Bau Nyale, Anda dapat menyaksikan penduduk desa, pemerintah setempat, serta pengunjung berduyun-duyun ke pantai melebur dalam tradisi kuno ini. Upacara Nyale juga dikenal di Sumba yang diikuti oleh Festival Pasola.



Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi pihak berikut.



Kantor Pariwisata Nusatenggara Barat 
Jl. Lengko 70, Mataram 21868
Telp. +62 364 21866, 21730
Website:http://www.ntbprov.go.id
http://lomboktengahkab.go.id/

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.