Agustus 08, 2012
FESTIVAL BUDAYA LEMBAH BALIEM 2012



Festival Budaya Lembah Baliem 2012 yang melibatkan suku-suku yang ada di Kabupaten Jayawijaya, seperti suku Dani, suku Lani, dan suku Yali rencananya akan dihelat mulai tanggal 8 sampai 11 Agustus 2012. Pada hari  Senin, Selasa dan Rabu kegiatan akan berlangsung di Kampung Wasilimo Distrik Usilimo dan hari Kamis bertempat di Wamena. Kegiatan tahunan yang selalu diadakan oleh Pemerintah Kabupaten Jayawijaya ini dimaksudkan untuk menjaga dan melestarikan nilai-nilai budaya suku-suku di Lembah Baliem Kabupaten Jayawijaya.

Festival Budaya Lembah Baliem 2012 akan dimeriahkan dengan kegiatan  seni dan budaya diantaranya pertunjukan perang antar suku (sejarah perang suku), penampilan tari-tarian adat, pertunjukan balapan karapan anak babi (pig racing), puradan (permainan melempar tombak ke arah bulatan rotan yang sedang berputar saat dilemparkan), sikoko (permainan menggunakan kayu jenis pion yang di lemparkan menuju sasaran yang sudah ditunjuk), lomba memainkan alat musik tradisional tiup (pikon) dan berbagai macam perlombaan kebudayaan bagi wisatawan asing seperti melempar tombak (sege)  ke sasaran yang sudah di tentukan dengan tepat dan panahan (memanah sasaran pada batang pisang).

Untuk menampilkan stimulasi perang-perangan, Kampung Wosiala, Desa Wosilimo di Distrik Kurulu, pemerintah daerah telah mempersiapkan sebidang  tanah lapang dengan luas sekitar 400m x 250m, yang dapat menampilkan pertunjukan perang-perangan sekitar 500-1000 penari.

Pementasan perang-perangan biasanya dijadwalkan selama 2 hari dengan menampilkan perang antar suku dari sekitar 26 kelompok perang-perangan yang terdiri atas 30-50 orang per kelompok. Lalu di tempat terpisah juga menampilkan permainan musik tradisional pikon yang diciptakan dari kulit kayu yang disebut dalam bahasa daerahnya “hite” (kulit kayu untuk busur panah). Sementara lagu yang dimainkan merupakan ungkapan isi hati sang pemain musik yang di bunyikan lalu diperdengarkan untuk menghibur hatinya maupun para pendengar. Uniknya, tidak semua orang Lembah Baliem dapat memainkan alat musik ini, karena membutuhkan keahlian khusus.

Khusus  atraksi lomba  lempar sege dan panahan diperuntukan kepada wisatawan manca negara sebagai penghormatan atas kunjungannya. Wisatawan manca negara  juga dapat mencoba untuk menghayati  budaya Lembah Baliem dengan memakai koteka dan menghitamkan tubuhnya  sebagaimana penduduk asli jaman dulu, sehingga turut menyemarakkan suasana festival.

Untuk dapat sampai ke Lembah Baliem, pengunjung harus melewati bandara utama Provinsi Papua, yakni Bandara Sentani. Bandara Sentani dapat diakses dengan menggunakan maspakai penerbangan dari Jakarta, Surabaya, maupun Manado. Setibanya di Bandara Sentani, pengunjung dapat meneruskan perjalanan dengan pesawat jenis Hercules maupun Twin Otter menuju Wamena, Ibu Kota Kabupaten Jayawijaya.

Untuk informasi mengenai akomodasi silakan klik link di bawah ini:

http://www.indonesia.travel/

Untuk mengetahui informasi lebih jauh mengenai festival ini silakan klik:

http://trek-papua.com/

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.