FESTIVAL INTERNASIONAL LAYANG-LAYANG JAKARTA DI PASAR CARNAVAL ANCOL

Juli 16, 2011
Selama dua hari, pada 16 dan 17 Juli 2011, datanglah ke  di kawasan Pasar Carnaval, Ancol, Jakarta Utara. Di sini langitnya akan dihiasi ratusan layang-layang berwarna-warni dalam pagelaran International Jakarta Kite Festival. Acara ini juga dikenal sebagai Festival Internasional Layang-Layang Jakarta.

Anda dapat melihat langsung Lomba Layangan Kreasi 3 Dimensi dan lomba layang-layang internasional.  Akan hadir peserta dari 16 provinsi se-Indonesia dan 9 peserta dari luar negeri. Acara ini semakin lengkap dengan adanya workshop layang-layang profesional. Beragam corak layang-layang akan dipertontonkan seperti layang-layang naga gurita, beruang, kapal layar, dan layang-layang 3 dimensi.

Anda dapat mengajak keluarga atau anak-anak karena akan ada layang-layang bergambar tokoh kartun. Selain menyaksikan atraksi penerbangan layang-layang, ada pula pameran layangan tradisional Indonesia dan bazar penjualan aneka jenis layangan.

Indonesia adalah negara agraris yang memiliki tradisi layang-layang sejak masa prasejarah. Layang-layang merupakan simbol kearifan lokal Nusantara untuk membantu budidaya pertanian yaitu mengusir hama. Layang layang juga diyakini sebagian masyarakat memiliki nilai magis religius.

Layang-layang digunakan untuk memancing seperti ditemukan di Jawa Barat dan Lampung. Di Pangandaran, Ciamis, Jawa Barat, layang- layang dipasangi jerat untuk menangkap kelelawar. Di Pangandaran pada 16-17 Juli 2011 juga akan digelar Pangandaran International Kite Festival 2011.

Sementara di Bali, layang-layang diyakini akan melindungi singgasana para dewa. Lain lagi di Sumatera Barat, masyarakatnya masih percaya bahwa layang-layang dapat bertuah untuk memikat gadis.

Bagi masyarakat Pulau Muna di Sulawesi Tenggara, layang-layang selain berfungsi dalam pertanian juga dipercaya memiliki makna magis religius. Masyarakat Muna, meyakini bahwa layang-layang berfungsi sebagai ‘payung’ yang akan menjaga pemiliknya dari sengatan Matahari setelah meninggal dunia. Orang yang meninggal diyakini masyarakat Muna akan berpegangan pada tali layangan dan bernaung di bawah layang-layang.

Di Pulau Muna di Sulawesi Tenggara bahkan diyakini merupakan asal layang-layang tertua di dunia yaitu yang bernama Kaghati Kolope. Layang-layang daun kolope berulang kali menjuarai Festival layang-layang internasional dan telah membuat Pulau Muna terkenal di dunia.



Informasi lebih lanjut dapat menghubungi:

Le Gong Kite Society
Telp. +62 21 5224058
http://www.ancol.com

Atau

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta
Jl.Kuningan Barat No. 2 Jakarta Selatan 12710
Telp: (62) (21) 5205455, 5205454, 5201369, 5209689
Fax: (62) (21) 5270917, 5229136
Email: info@jakarta-tourism.go.id
Website: www.jakarta-tourism.go.id



Pusat Informasi Pariwisata:

Jakarta Theatre Buiding
Jl. MH. Thamrin No. 9 Jakarta
Telp. 6221 3142067, 315 4094, 3161293

Soekarno-Hatta International Airport Terminal 2D
Telp. 6221 5507088

Gedung Mitra Praja Utama
Jl. Raya No. 2 Badung-Bali
Telp. 62361 766158

Foto Courtesy : siantarblogger.wordpress.com

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.