WAISAK DI CANDI BOROBUDUR: “MENCARI KEBAHAGIAAN DAN KEDAMAIAN DALAM DIRI”

Mei 17, 2011
Tanggal 17 Mei 2011, Candi Borobudur akan menjadi tempat perhelatan upacara ritual umat Budha yaitu Waisak.  Tahun ini, Perwakilan Umat Budha Indonesia (WALUBI) yang memimpin ritual ini telah menentukan peringatan Tri Suci Waisak 2555 BE/2011 akan dirayakan di Candi Mendut dan Candi Agung Borobudur. Acara ini akan pukul 18.08.23 WIB. Tema Waisak 2555 BE/2011 kali ini adalah "Mencari kebahagian dan kedamaian dari dalam diri sendiri". Sementara itu tema Dharmasanti 2555 BE/2011 adalah "Pencerahan pikiran dan mencari diri sendiri".

Acara Waisak akan diawali ritual pengambilan air berkat dari mata air (umbul) Jumprit di Kabupaten Temanggung pada 14 Mei, kemudian akan ditempatkan di Candi Mendut. Berikutnya dilanjutkan penyalaan obor menggunakan sumber api abadi Mrapen, di Kabupaten Grobogan, Kabupaten Purwodadi, Jawa Tengah, pada 15 Mei. Obor tersebut nantinya akan ditempatkan di Candi Mendut.

Ritual akan dimulai pagi hari sekitar pukul 08:00 WIB di mana biarawan dan umat Budha berkumpul di Candi Mendut untuk kemudian memulai perjalanan ke Candi Borobudur berjalan kaki sekitar 3 jam. Dari mulai siang hari sampai sore hari setiap umat Budha akan melakukan ritual terpisah sampai mereka semua berkumpul di altar utama pukul 15.30WIB. Pada pukul 16.00 WIB, akan ada pidato pembukaan dari kepala Walubi, perwakilan Walubi, YM Heng Chih, dan Master Tenzin Priyadarsi. Setiap umat Budha berkumpul dan melantunkan doa-doa kemudian diikuti oleh refleksi Waisak yang dipimpin oleh Bhiksu Dutavira Mahasthavira.

Tepat pukul 18.08.23 WIB, puncak hari Waisak akan berlangsung dimana semua umat Budha dengan hikmat mengikuti ritual selama detik demi detik bulan purnama. Penyampaian pesan Waisak dari Bhikkhu Wongsin Labhiko Mahathera, dilanjutkan pemberian berkat dari 15 Sangha Bhikkhu. Pukul 20.00 WIB, Ghata Visaka Puja akan dibacakan diikuti oleh Pradaksina atau ritual mengelilingi Candi Borobudur sebanyak tiga kali. Menandai akhir rangkaian ritual Waisak ini, tepat pada pukul 20.30 WIB. Berikutnya sebanyak 1.000 lampion Pujaakan dilepaskan ke langit melambangkan pencerahan bagi seluruh alam semesta.

Setiap tahun pada hari raya umat Budha, perayaan Waisak selalu diadakan di Candi Borobudur. Bahkan, sejak pertengahan abad ke-9 hingga awal abad ke-11, Candi Borobudur menjadi tempat peziarahan umat Buddha dari China, India, Tibet, dan Kamboja.

Waisak Juga dikenal dengan Visakah Puja atau Buddha Purnima di India, Visakha Bucha di Thailand dan Waisak di Indonesia. Ritual ini secara global dikenal dengan Vesak, diambil dari bahasa Pali ‘Wesakha’ yang terkait dengan ‘Waishakha’ dari bahasa Sanskerta. Ritualnya diadakan setiap tahun pada bulan purnama di bulan Mei atau Purama Sidhi. Waisak merupakan acara memperingati 3 peristiwa penting, yaitu: 1) lahirnya Pangeran Siddharta di Taman Lumbini (623 S.M), 2) Pangeran Siddharta mencapai Penerangan Agung dan menjadi Buddha di Buddha-Gaya (Bodhgaya) pada usia 35 (588 S.M), dan 3) Buddha Gautama parinibbana (wafat) di Kusinara pada usia 80 tahun (543 S.M). Waisak juga dikenal dengan hari Budha.

Temukan informasi lebih lanjut di website resmi Perwakilan Umat Buddha Indonesia:
http://www.walubi.or.id

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.