SEMANA SANTA, PEKAN SUCI DI LARANTUKA, FLORES TIMUR

April 20, 2011
Dari tanggal 20 sampai 24 April 2011, Kota Larantuka, Flores Timur dengan hikmat akan merayakan Pekan Suci yang secara populer dikenal “Semana Santa”. Prosesi puncak “Sesta Vera” akan dilaksanankan Jumat-nya. Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, pemerintah Flores Timur bersama panitia perayaan Semana Santa bekerjasama menyiapkan pelbagai hal yang diperlukan untuk mendukung upacara keagamaan, termasuk akomodasi dan fasilitas lainnya bagi pengunjung.

Terletak di ujung timur Pulau Flores, Larantuka juga dikenal sebagai ‘Kota Reinha’ atau ‘Tana Nagi’ yang merupakan ibu kota kabupaten Flores Timur. Kota ini dapat dicapai dengan penerbangan dari Jakarta dan Bali menuju bandara El Tari di Kupang atau menuju bandara Wai Oti di Maumere, sedangkan untuk mencapai kota membutuhkan waktu selama 3 jam.

Kota ini memiliki pengaruh Portugis yang kuat, dimana agama Katolik berkembang di Indonesia. Selama lebih dari empat abad, kawasan ini telah mewarisi budaya Katolik melalui masyarakat umum dari pada melalui keuskupan. Raja Larantuka, para misionaris, persaudaraan biarawan dari rakyat jelata (Confreria), suku Semana, dan suku Kakang (suku Kakang Lewo Pulo) serta suku Pou (Suku Lema) masih berperan penting dalam pengembangan Katolik di Larantuka.

Dalam Pekan Suci ini, kota yang biasanya tenang dan damai akan diisi para peziarah dan jemaat dari pelbagai daerah di Indonesia dan seluruh seluruh dunia. Tahun ini, duta besar Portugal untuk Indonesia, H.E. Carlos Frota dijadwalkan akan menghadiri perayaan puncak pada Jumat 22 April 2011. Seperti yang dilaporkan oleh Poskupang.com.

Semana Santa akan dimulai hari Kamis 20 April dimulai dengan upacara Rabu Trewa. Pada hari ini, jemaat berkumpul di kapel dan berdoa untuk mengingat penghianatan Judas Iskariot yang membuat Yesus ditangkap dan disalibkan. Pada waktu ini kota Larantuka akan berubah menjadi kota berkabung, waktu untuk berhikmat dan pemurnian jiwa.

Pada sore hari Kamis Putih, jemaat akan melakukan ritual tikam Turo yang merupakan persiapan untuk mengambil rute sepanjang 7 kilometer untuk prosesi hari berikutnya dengan memasang lilin di sepanjang jalan. Di Kapel Tuan Ma (Perawan Maria) peti mati yang disegel selama satu tahun akan dibuka oleh Conferia. Setelah itu patung Tuan Ma atau Perawan Maria akan dimandikan dan dipakaikan baju berkabung yaitu kain berwarna hitam, ungu, atau mantel beludru biru.

Puncak ritual jatuh pada Jumat Agung atau Sesta Vera. Pintu kapel Tuan Madan Tuan Ana (Yesus dan Perawan Maria) akan dibuka pukul 10 pagi. Prosesi Jumat Agung diisi dengan ritual pengusungan tubuh Yesus Kristus, prosesi ini menempatkan Yesus sebagai pusat ritual dan menempatkan Ibu Maria sebagai pusat perhatian sebagai ibu yang berkabung (Mater Dolorosa). Sabtu Santo (Sabtu Suci) dan Minggu Paskah akan diadakan pada hari berikutnya, menandai akhir prosesi seluruh minggu Paskah.

Untuk merencanakan perjalanan Anda, silakan kunjungi:

http://www.palasaribali.com
http://www.facebook.com

Untuk informasi mengenai Flores, termasuk agen perjalanan dan akomodasi, silakan kunjungi site kami: Pulau Flores

Sources: destinationlarantuka.com, PosKupang.com

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.