“I LA GALIGO” AKAN PENTAS DI MAKASSAR
Setelah menghibur penonton di seluruh dunia, teater I La Galigo akan pentas di daerah asalnya yaitu di Makassar, Sulawesi Selatan. Tepatnya acara ini akan berlangsung di Fort Rotterdam tanggal 23-24 April 2011 mendatang.
“I La Galigo” adalah sebuah karya teater musikal yang disutradarai oleh Robert Wilson dan telah dipentaskan sejak tahun 2004 di Asia, Eropa, Australia, serta Amerika Serikat. Para aktor akan melakukan gerakan pantomim yang dramatis di atas pangung. Ceritanya akan diiringi oleh campuran musik Bugis, Jawa, dan Bali yang digubah oleh Rahayu Supanggah.
Munculnya karya teater besar ini di Indonesia atas prakarsa pengusaha terkenal Tanri Abeng yang memang berasal dari Sulawesi Selatan, Yayasan Bali Parnati, Pemerintah kota Makassar, dan tim seni pertunjukan dari Italia. Para pemain juga akan mencakup sekitar 100 seniman yang berasal dari Sulawesi Selatan dan pertunjukan akan berlangsung 2 setengah jam. Sumber: Kompas dan Wikipedia.
Pertunjukan drama tersebut akan mengambil episode di mana Pangeran Sawerigading jatuh cinta dengan saudara kembarnya yang cantik bernama We Tenriyabeng. Mereka terpisah sejak terlahir ke dunia dan sudah diprediksikan akan bertemu dan saling jatuh cinta. Akhirnya Entah bagaimana nasib mempertemukan mereka kemudian saling jatuh cinta. Untuk menghindari perkawinan sedarah, Sawerigading dipaksa menikah dengan wanita lain.
Drama ini berasal dari karya sastra “I La Galigo”, merupakan puisi epik terpanjang di dunia. Ditulis dalam deretan kata-kata puitis di daun lontar dalam bahasa Bugis kuno, ditulis abad ke 13-15 M. “I La Galigo” yang asli memiliki 300.000 baris dalam 6.000 halaman. Karya sastra ini diyakini merupakan karya sastra produktif yang lebih tebal dari yang ada sekarang karena banyak bagian yang sudah hilang. “I La Galigo” lebih panjang dan lebih tebal dari karya sastra klasik Homer Iliad dan Odyssey yang terdiri dari 16.000 baris, dan Mahabharata dari India yang terdiri dari 150.000-200.000 baris. Epik “I La Galigo” bercerita tentang para dewa yang datang ke Luwu di Sulawesi Selatan dan membangun sebuah kerajaan di sini.
Untuk informasi lebih lanjut silakan kunjungi: http://www.mymakassar.com
“I La Galigo” adalah sebuah karya teater musikal yang disutradarai oleh Robert Wilson dan telah dipentaskan sejak tahun 2004 di Asia, Eropa, Australia, serta Amerika Serikat. Para aktor akan melakukan gerakan pantomim yang dramatis di atas pangung. Ceritanya akan diiringi oleh campuran musik Bugis, Jawa, dan Bali yang digubah oleh Rahayu Supanggah.
Munculnya karya teater besar ini di Indonesia atas prakarsa pengusaha terkenal Tanri Abeng yang memang berasal dari Sulawesi Selatan, Yayasan Bali Parnati, Pemerintah kota Makassar, dan tim seni pertunjukan dari Italia. Para pemain juga akan mencakup sekitar 100 seniman yang berasal dari Sulawesi Selatan dan pertunjukan akan berlangsung 2 setengah jam. Sumber: Kompas dan Wikipedia.
Pertunjukan drama tersebut akan mengambil episode di mana Pangeran Sawerigading jatuh cinta dengan saudara kembarnya yang cantik bernama We Tenriyabeng. Mereka terpisah sejak terlahir ke dunia dan sudah diprediksikan akan bertemu dan saling jatuh cinta. Akhirnya Entah bagaimana nasib mempertemukan mereka kemudian saling jatuh cinta. Untuk menghindari perkawinan sedarah, Sawerigading dipaksa menikah dengan wanita lain.
Drama ini berasal dari karya sastra “I La Galigo”, merupakan puisi epik terpanjang di dunia. Ditulis dalam deretan kata-kata puitis di daun lontar dalam bahasa Bugis kuno, ditulis abad ke 13-15 M. “I La Galigo” yang asli memiliki 300.000 baris dalam 6.000 halaman. Karya sastra ini diyakini merupakan karya sastra produktif yang lebih tebal dari yang ada sekarang karena banyak bagian yang sudah hilang. “I La Galigo” lebih panjang dan lebih tebal dari karya sastra klasik Homer Iliad dan Odyssey yang terdiri dari 16.000 baris, dan Mahabharata dari India yang terdiri dari 150.000-200.000 baris. Epik “I La Galigo” bercerita tentang para dewa yang datang ke Luwu di Sulawesi Selatan dan membangun sebuah kerajaan di sini.
Untuk informasi lebih lanjut silakan kunjungi: http://www.mymakassar.com
Tidak ada komentar: