TIMIKA

TIMIKA


Nama Timika bisa jadi lebih tersohor sebagai kawasan tambang ketimbang kawasan wisata. Meski demikian, kota di dataran tinggi ini menyajikan suasana berbeda dan dapat menjadi gerbang menuju petualangan menantang ke Puncak Jaya atau Pyramida Carstenzs.

Timika merupakan ibukota Kabupaten Mimika, Provinsi Papua. Mimika sendiri awalnya merupakan salah satu kecamatan dari Kabupaten Fak Fak hingga tahun 1999 menjadi wilayah kabupaten otonom yang beribukota di Timika. Di sinilah beroperasi salah satu perusahaan tambang emas terbesar di dunia yang berasal dari Amerika Serikat, yakni Freeport-McMoran Copper and Gold Inc.

Selain berada di ketinggian dan di tengah Pulau Papua, Kota Timika juga dikelilingi hutan hujan tropis. Suhu udara di sini terasa panas dan lembab namun sekejap di sore hari turun hujan yang membuat hawa menjadi drastis sejuk. Komposisi warga di Timika sendiri meski mayoritas warga pribumi namun cukup beragam dari berbagai daerah di Indonesia dimana mereka merupakan pekerja tambang.

Pegunungan Jayawijaya tentunya menjadi bintang tujuan wisata melalui Timika. Jayawijaya adalah surga bagi para pendaki dan peneliti geologi. Pegunungan Jaya Wijaya merupakan deretan pegunungan yang memenjang di Papua bagian barat (Indonesia) hingga Papua Newguinea di bagian timur.

Pegunungan Jayawijaya memiliki puncak gunung dengan ketinggian 4.884 m dpl. Puncak Jayawijaya di Papua merupakan satu-satunya puncak gunung di Indonesia yang ditutupi oleh salju. Uniknya di ketinggian tersebut ditemukan fosil ikan, klastik, dan batuan gamping yang membuktikan dahulunya kawasan dataran tinggi ini menjadi bagian dari dasar laut.

Dengan ketinggian sekira 5.030 m dpl, di Puncak Jaya Wijaya terdapat Gletser Carstenz dan merupakan satu-satunya Gletser tropika yang berada di Indonesia. Puncak tersebut pernah dinamai Poentjak Soekarno. Puncak Jaya juga salah satu dari tujuh puncak tertinggi di dunia dan merupakan puncak tertinggi di Oceania.

Selain Puncak Jaya, ada juga beberapa puncak lain yang menjadi incaran para pendaki dunia, yaitu: Puncak Yamin (4.535 m dpl), Puncak Idenberg (4.673 m dpl), Puncak Mandala (4.760 m dpl), dan Puncak Trikora (4.751 m dpl). Di Puncak Trikora ada kawasan hutan belantara seperti Hutan Dipterokarp Bukit, Hutan Dipterokarp Atas, Hutan Montane, Hutan Ericaceous, atau Hutan Gunung.


KULINER

Seperti lazimnya makanan yang tersaji di Papua, beberapa jenis kuliner yang umum di Timika adalah petatas (ubi jalar) dan keladi, serta tentunya papeda. Kuliner lainnya yang terkenal adalah karaka, yaitu kepiting hitam bumbu kari. Lokasi restoran untuk menikmati seafood di Timika adalah Restoran Nyiur Melambai di Jl. Jend. Achmad Yani, Timika.

AKOMODASI

Tersedia penginapan di Timika yang bervariasi antara Rp 350 ribu hingga Rp 700 ribu dan sudah dapat sarapan pagi dan snack sore. Berikut ini beberapa pilihan tempat menginap di Timika.

Timika Raya Hotel

Jl. Timika SP II Timika Barat

Timika Dolden Hotel

Jl. Kom L Yos Sudarso

Tiga Bintang Hotel

Jl. Trikora 2

Sheraton Inn Hotel

Jl. Timika

Serayu Hotel

Jl. Mapuru Jaya Timika Barat

Serayu Dua Hotel

Jl. Raya Freeport Timika Barat

Kencana Wisata Nusa Karya

Jl. Airport Kompleks Bandara

Amole 2 Hotel

Jl. Cendrawasih SP II

KEGIATAN

Anda dapat menikmati panorama keindahan Sungai Mayon, Kali Iwaka dan Sungai SP5. Menuju Kali Mayon jaraknya sekira 30 menit dari Bandara Timika. Biasanya Kali Mayon dipenuhi pengunjung hari Minggu.

 Jangan lewatkan pula kebudayaan tradisional seperti rumah adat, upacara adat atau kesenian tradisional di Lembah Baliem yang dihuni oleh Suku Dani.

Tambang emas dan tembaga, Grasberg di Papua juga dapat menjadi tujuan wisata tambang. Nantinya di sana akan disediakan museum yang memamerkan berbagai alat-alat pertambangan.

Apabila memungkinkan, Anda dapat berkeliling melihat keindahan Kuala Kencana yang merupakan kota dalam kota yang rapi dan asri. Semua fasilitas lengkap tersedia mulai dari sekolah, rumah sakit, tempat belanja dan sarana hiburan ada di sini. Kawasan industri dan perkantoran yang terkait pertambangan juga berada di sini. Dari kota Timika, dapat ditempuh sekira 45 menit.



Tips
Di Timika, hujan bisa turun kapan saja sepanjang tahun dan cuaca bisa berubah dengan sangat cepat. Setelah panas terik yang menyengat kulit, bisa saja tiba-tiba langsung turun hujan dengan lebatnya. Oleh karena itu, pastikan Anda membawa jaket cukup tebal. Perhatikan pula di kawasan ini nyamuk malaria menjadi momok tersendiri bagi pendatang, jadi pastikan meminum obat anti-malaria atau memiliki stamina dan kesehatan yang prima.

Harga makanan di Timika cukup mahal, kira-kira dua sampai tiga kali lipat harga di Jawa dan daerah lainnya. Oleh karena itu, siapkan perencanaan keuangan untuk mengatur makan Anda.


TRANSPORTASI
Penerbangan komersial dari Jakarta ke Timika  dilayani Sriwijaya dan Garuda yang berangkat malam hari dan tiba keesokan harinya. Bandara Mozes Kilangin adalah gerbang ke Timika. Nama Bandara ini diambilkan dari seorang tokoh yang disegani dari Suku Amungme. Kota Timika bisa dijangkau sekira 15 menit dari Bandara.

 Tersedia transportasi lokal berupa angkot (berwarna kuning) namun trayeknya tidak tetap karena tergantung jumlah penumpang terbanyak. Idealnya Anda  menyewa kendaraan atau naik ojeg dengantarif dekat Rp 10 - 20 ribu. 

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.