SUKABUMI
SUKABUMI
Sukabumi memiliki perpaduan yang cantik dan sempurna. Secangkir teh jahe di pinggir jalan kehidupan malam setara dengan kedahsyatan arung jeram yang memacu adrenalin di bagian selatan Jawa Barat ini, dan seminggu penuh kegembiraan berselancar di dekat desa nelayan. Manusia dan alam berpadu memenuhi keinginan petualang dan wisatawan. Sukabumi ini berdiam tepat di belakang perkebunan teh yang berbukit-bukit yang menanti untuk Anda jelajahi.
Kota Sukabumi berasal dari bahasa Sunda, yaitu Suka-bumen menurut keterangan dan mengingat udaranya yang sejuk dan nyaman. Iklim dingin di pegunungan utara dari dataran rendah di pantai selatan cukup menjadi alasan untuk singgah dan tinggal di daerah ini. Keramahan tulus warganya bahkan menjadi alasan kuat untuk tinggal lebih lama khususnya bagi pengusaha perkebunan teh Eropa di masa lalu.
Pada tahun 1914 Pemerintah Hindia Belanda menjadikan Kota Sukabumi sebagai "Burgerlijjk Bestuur" dengan status "Gemeenteraad Van Sukabumi". Alasannya adalah bahwa di kota ini banyak berdiam orang-orang Belanda dan Eropa pemilik perkebunan-perkebunan yang berada di daerah Kabupaten Sukabumi bagian Selatan. Mereka dianggap harus memperoleh pelayanan istimewa yang menjadikan mereka sebagai masyarakat eksklusif pemilik perkebunan teh Belanda di Jawa bagian Barat. Mereka juga berkantor pusat di Gedung Vrier di Post Weg, Bandung, yang sekarang dikenal sebagai Jalan Asia Afrika.
Wilayah Kota Sukabumi seluruhnya berbatasan dengan wilayah Kabupaten Sukabumi, yakni di Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Cisaat dan Kecamatan Sukabumi Kabupaten Sukabumi, Sebelah Selatan dengan Kecamatan Nyalindung Kabupaten Sukabumi, Sebelah Barat dengan Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi, Sebelah Timur dengan Kecamatan Sukaraja Kabupaten Sukabumi.
Wisatawan biasanya mendengar nama Sukabumi dari sesama petualang dan peselancar. Sukabumi siap menyambut para pengunjung bernyali besar untuk menaklukkan ombak laut selatan yang menantang dengan papan selancar mereka.
Sebagai bagian dari ibu pertiwi Sunda yang budayanya dengan mudah bercampur dengan dunia kontemporer, Sukabumi dan orang-orangnya masih setia melestarikan tradisi lama dan menumbuhkan generasi baru dari proses akulturasi. Anda tidak akan menemukan diri Anda sebagai orang luar karena orang-orang di Sukabumi akan menerima Anda dengan ramah dan bersahabat. Hal ini merupakan sebuah isyarat budaya yang menunjukkan bahwa Anda sepenuhnya disambut dengan hangat.
KULINER
Ada beberapa makanan yang mungkin ingin Anda cicipi ketika anda berkunjung ke kota ini di antaranya:
Bubur Ayam dengan campuran 'karoket' yang rasanya tidak ada duanya, telur rebus, cakwe, usus ayam enak dan gizzards dan keripik ikan. Makan bubur ayam ini bisa anda nikmati sebagai sarapan atau kapan saja ketika anda merasa lapar. Pergi saja ke Jl. Siliwangi no. 93 dan lihat “Bubur Ayam Bunut” atau hubungi +62 226 221 325. Atau pergi ke Odeon, di Jl. Pejagalan no. 33 yang hanya buka saat matahari terben
Pengantin di Chinatown, yang secara lokal dikenal dengan 'Pecinan' berada di belakang stasiun kereta api pada malam hari. Rasanya yang luar biasa, belum lagi ikon tempat itu adalah seorang gadis Tionghoa muda yang cantik. Tak jauh dari itu, terdapat masakan mie-basa yang dikenal dengan mie Oyen.
Di Jl. Ahmad Yani dan persimpangan Stasiun Timur, sebuah warung kecil menjual kue tradisional bernama bandros dan pukis. Kedua kue tersebut terbuat dari tepung beras dan bandros dengan tambahan kelapa parut sangat cocok jika dinikmati dengan kopi atau minuman jahe tradisional yang disebut bandrek tersebut.
Gepuk Bu Entik dengan ditemani nasi polos, sempurna untuk mengisi perut Anda yang lapar. Silakan pergi ke Jl. R. Samsudin SH. Sambal yang pedas dan gurih juga patut dicoba.
Bakso Mang Ja'i di Jl. Ir. H. Juanda dekat dengan kantor DPR. Bakso sangat beragam dalam ukuran dan rasanya seperti berada di surga. Bakso ini telah ada sekitar 37 tahun.
Dimsum Hj. Lien juga merupakan makanan yang harus dicoba di Sukabumi. Menawarkan dimsum, kwotie, hakao, siomay, ceker ayam dan semuanya dijamin halal.
BERBELANJA
Ada banyak souvenir yang bisa Anda beli seperti souvenir yang terbuat dari fosil kayu. Makanan ringan dari Sukabumi juga beragam. Telur penyu dan souvenir yang terbuat dari terumbu karang merupakan benda yang tidak bisa Anda beli sebagai souvenir, karena kedua benda ini dilindungi oleh pemerintah.
AKOMODASI
Ada banyak hotel dan penginapan yang bisa menjadi referensi Anda:
Hotel Edelweis
Jl. Suryakencana No. 54
Phone: +62 266 223 191
Hotel Rengganis
Jl. Kenari No. 16-18
Phone: +62 266 221 934
Hotel Anugrah Mandiri
Jl. Bhayangkara No. 194
Phone: +62 266 227 786
Hotel Mustika
Jl. Bhayangkara No. 101
Phone: +62 266 222 287
Hotel Batu Putih
Jl. Bhayangkara No. 73
Phone: +62 266 221 422
Hotel Permata Hijau
Jl. Bhayangkara Sukabumi
Phone: +62 266 222 274
Hotel Sukabumi
Jl. Jend. Sudirman No. 82
Phone: +62 266 222 288
Hotel Juwita
Jl. Veteran Sukabumi
Phone: +62 266 224 877
Hotel Raharja
Jl. Arif Rahman Hakim 56
Phone: +62 266 222 264
Hotel Varista
Jl. Pengadilan No. 8
Phone: +62 266 222 545
KEGIATAN
Berburu Kuliner di Pusat Kota Sukabumi
Perjalanan ke kota Sukabumi melewati jalan yang berkelok-kelok dengan lereng panjang dan pendek. Perjalanan dengan kendaraan dari Bandung, ibu kota Jawa Barat membutuhkan waktu sekitar 2 jam atau 3 jam perjalanan (tanpa kemacetan lalu lintas di kota-kota kecil sekitarnya) yang akan membawa Anda ke pusat kota Sukabumi. Seketika, perhatian Anda akan terganggu oleh minibus kecil berwarna-warni, yang disebut angkot, singkatan dari 'angkutan kota'. Gaya angkutan umum di sini benar-benar menarik dan menakjubkan.
Kota Sukabumi adalah sebuah kota sederhana namun berkembang, yang dikatakan sebagai kota terkecil wilayahnya di Indonesia. Rumah-rumah di kota Sukabumi dibangun memanjang ke belakang dengan sedikit ruang di antaranya. Keluar dari daerah pemukiman padat, sebagian besar bangunan dibangun pada tahun 1926. Beberapa bangunan di kota ini antara lain Masjid Agung, stasiun kereta api, gereja Katolik Bethel, pembangkit listrik Ubrug, dan akademi kepolisian.
Kemana pun “angkot” membawa anda, akan selalau ada tempat menarik untuk mencoba makanan khas Sukabumi.
Di atas jalan Bhayangkara diantara Akademi Kepolisian 'SECAPA' dan di ujung jalan dekat Rumah Sakit Umum Bunut, snack khusus yang disebut 'mochi' telah berada di sini selama beberapa dekade tepatnya di Jalan Kaswari. Anda hanya perlu menyebutkan “Mochi Kaswari Lampion" dan orang akan menunjukkan tempat yang Anda maksud.
Berjalan menyusuri jalan utama dari pusat kota, Jalan Ahmad Yani, Anda akan menemukan barisan toko yang bermetamorfosis dari tradisional ke gaya modern. Di sana-sini, Anda masih dapat menemukan penjual makanan tradisional terutama di malam hari. Berjalan-jalan santai di kantor pos kota akan membawa Anda kembali ke malam di awal 90-an yang penjual makanannya masih berseliweran di gang-gang, toko dalam bentuk bar dihiasi toples-toples permen, kotak tisu, bungkus rokok, botol minuman berkarbonasi, dan makanan-makanan lain yang akan membawa pandangan Anda pada bungkusan yang berwarna-warni.
Kesan pertama tentang kota Sukabumi adalah tanda kampung Cina yang ada di papan billboard. Jalan-jalan sempit penuh dengan mobil yang diparkir dan pejalan kaki yang sibuk mencari makanan ringan. Orang di sini tampaknya menyukai makanan ringan.
Sebuah bangunan bernama 'Capitol' dahulu pernah menjadi department store terbesar dan sekarang dibiarkan terbengkalai karena mal besar di daerah sekitarnya mulai menunjukkan popularitas. Toko Dunia, sekilas terlihat seperti sebuah toko di awal 90-an, terletak di sebelah 'Capitol' yang tetap menjual barang-barang rumah tangga dan makanan dengan cara tradisional.
Seratus meter dari sana ke arah barat, terdapat alun-alun kota. Lokasi ini merupakan sebuah kawasan dengan Masjid Agung dan sebuah gereja Protestan. Kedua bangunan ini mungkin terlihat biasa meskipun usianya sudah sedikit tua.
Rafting
Kondisi alamnya yang unik menjadikan Sukabumi memiliki sungai yang tidak terhitung jumlahnya dan mereka siap untuk menantang nyali Anda. Kegiatan arung jeram yang paling menonjol dan menarik yang banyak terdapat di Sukabumi antara lain berada di Sungai Citatih, Kabupaten Warungkiara dan Sungai Citarik, di Pelabuhan Ratu. Keduanya memiliki kelas III dan IV, yang tersedia dari beberapa operator wisata dengan berbagai paket.
Beberapa orang mengatakan bahwa petualangan di kedua sungai ini sangat menantang. Tour operator pasti akan mengantarkan anda menyusuri desa-desa terpencil dimana resor arung jeram seperti Riam Jeram atau Citarik Rafting and Outbound Resort sebagai titik awal.
Kamping di Pegunungan Sukabumi
Ada beberapa tempat di mana Anda dapat merasakan kehidupan suasana alam pegunungan di antaranya Pondok Halimun di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Cangkuang di komplek perkemahan Gunung Salak, dan komplek perkemahan Buni Ayu di Nyalindung, Gunung Walat, dan di Gunung Halimun.
Salah satu yang paling menonjol adalah yang dahulu merupakan resor Shorea Situ Gunung dan sekarang berada di bawah manajemen baru. Berkemah di sini akan membawa Anda ke tingkat baru kehidupan alam bebas yang mewah. Kamp-kamp yang nyaman tersedia di tengah hutan tropis Gunung Pangrango. Fasilitas hotel lainnya juga telah tersedia untuk kenyamanan Anda, sementara Anda masih tinggal di tepi petualangan ekstrim. Danau vulkanik dan pohon-pohon tropis tinggi dengan fauna juga layak untuk dijelajahi.
Pelabuhan Ratu
Tahukah Anda sebuah mitos tentang seorang ratu yang hidup di kerajaan pantai selatan yang dikenal sebagai Nyi Roro Kidul? Untuk mengetahui legenda mengenai ratu ini, Anda bisa pergi ke Pelabuhan Ratu, sebuah kota pesisir di tanjung barat daya Jawa Barat. Perjalanan ke Pelabuhan Ratu memakan waktu sekitar 3 jam, melewati sederetan desa dan perkebunan karet. Sungai yang berkelok-kelok dan sawah bertingkat akan menjadi pemandangan menakjubkan sesekali selama perjalanan.
Ketika Anda sampai ke kota, sebuah desa nelayan besar akan menjadi kesan pertama Anda ketika tiba di Pelabuhan Ratu. Deretan restoran makanan laut dan kios-kios yang menghias jalan utama yang juga merupakan pasar ikan dan pelabuhan. Terus berjalan, Anda akan sampai di desa lain yang disebut Cisolok yang akomodasinya mulai dari penginapan sederhana sampai hotel-hotel mewah tersedia di sini. Salah satu yang paling menonjol dan yang tertua adalah Samudera Beach Hotel. Di sini Nyi Roro Kidul diperlakukan sangat eksklusif dengan satu kamar didedikasikan khusus untuk dirinya.
Sukabumi memiliki garis pantai sepanjang 117 km dengan panorama yang indah. Namun, jangan berenang di setiap tepi pantai jika Anda bukan seorang peselancar berpengalaman, karena arusnya yang amat kuat sangat berbahaya.
Berselancar
Pantai Karanghawu dan juga pantai Cimaja merupakan dua tempat dimana peselancar internasional sering terlihat menikmati seru dan nikmatnya bermain dengan ombak. Turnamen selancar internasional juga dipentaskan di lokasi-lokasi ini. Tempat lainnya untuk berselancar adalah pantai Ombak Tujuh dan Karangsari bagi peselancar amatir
Pantai Ujung Genteng merupakan daerah pesisir pantai selatan Jawa Barat yang terletak di Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi dengan jarak tempuh sekitar 220 kilometer dari Ibu Kota Jakarta atau 230 kilometer dari Kota Bandung. Waktu tempuhnya sekitar enam atau tujuh jam perjalanan bermobil. Selain jalannya cukup mulus juga terdapat beberapa jalur alternatif serta sarana angkutan umum yang memadai menuju tempat tujuan.
Pantai Ujung Genteng memiliki karakteristik umumnya pantai selatan Pulau Jawa yang terkenal bersih airnya dan ombaknya yang besar. Walaupun demikian, pantai ini jauh berbeda jika dibandingkan dengan pantai Pelabuhan Ratu yang terkenal rawan dan sering merenggut korban jiwa karena ombaknya yang ganas. Walaupun pantai Ujung Genteng menghadap bebas ke Samudera Hindia, namun ombaknya yang besar tak membahayakan pelancong yang gemar bermain-main di laut. Di daerah Ujung Genteng sendiri terdapat banyak tempat menarik, seperti melihat langsung penyu hijau (Chelonia Mydas) di pantai Pangumbahan.
Taman Selabintana
Selabintana terletak di kota Sukabumi, Jawa Barat, tepatnya 7 km sebelah utara kota Sukabumi. Selabintana terletak di lereng Gunung Gede-Pangrango pada ketinggian 950 sampai dengan 990 meter di atas permukaan laut, sehingga hawa di daerah Selabintana terasa sejuk dan segar.
Selabintana adalah sebuah tempat wisata alam berupa taman berisi padang rumput serta tumbuh-tumbuhan yang rindang. Selain itu di dalam taman Selabintana juga terdapat play ground, kolam renang dan sungai kecil yang berair jernih. Fasilitas lain yang ada di Selabintana adalah hotel peninggalan Belanda yang bernama Hotel Selabintana, kios-kios makanan dan oleh-oleh serta souvenir.
TRANSPORTASI
Dari Jakarta, Sukabumi berjarak 120 kilometer dan memakan waktu sekitar dua jam perjalanan di malam hari (karena arus kendaraan di malam hari tidak terlalu padat) atau tiga jam perjalanan di siang hari dari Ciawi, Cicurung, Cibadak dan area Cisaat.
Dari Bandung, hanya memakan waktu selama dua jam berkendara dengan kecepatan normal. Anda akan melewati ngarai Jawa Barat di Rajamanadala, sebuah wilayah sebelum memasuki Cianjur dan berjalan kaki di atas jembatannya dapat membuat jantung berdebar-debar.
Berbagai bis juga tersedia dengan rute Jakarta-Sukabumi atau Bandung-Sukabumi yang hampir setiap hari berangkat dari pagi sampai malam.
Angkot tersebar di mana-mana, setiap warna menunjuk rute yang berbeda. Kereta kuda masih terlihat di beberapa bagian, begitu juga becak.
Tips
Tour operator:
Operator Outbound dan Adventure profesional http://raftingsukabumi.com/
Operator Tourim di Sukabumi http://www.visitsukabumi.com
Operator rafting Riam Jeram di http://www.riamjeram.com/
Kompleks perkemahan mewah di http://www.situgunungpark.com
Information of Sukabumi traveling at http://www.sukabumitravel.com/ dengan akun twitter @SukabumiTravel
Tidak ada komentar: