PASAR BARU TRADE CENTER

PASAR BARU TRADE CENTER



Kota Bandung dikenal memiliki kekayaan budaya tradisional, seni, dan kreativitas orang mudanya yang terus berinovasi. Hingga saat ini Bandung lekat sebagai surga berbelanja dengan keberadaan factory outlet dan mengukuhkannya dengan julukan Paris van Java.

Tahukah Anda bahwa surganya belanja kota Bandung tidak hanya dapat ditemui dari deretan factory outlet? Kini saatnya Anda mencoba sensasi berbelanja sandang di tempat bersejarah sekaligus dikenal memiliki harga terjangkau. Bagaimana, tertarik mengetahui destinasi belanja ini?

Pasar baru merupakan salah satu tempat shopping di Bandung yang menjual berbagai sandang dengan harga yang relatif terjangkau dengan kualitas baik. Sebagian orang Bandung mengatakan Anda belum ke Bandung jika tidak datang ke Pasar Baru. Pasar ini hampir setiap harinya senantiasa dipadati pengunjung yang berbelanja dan akan berkali lipat jumlahnya menjelang Hari Raya Idul Fitri.

Pasar Baru Trade Center atau Pasar Baru Bandung berlokasi di Jalan Otto Iskandar Dinata, Bandung. Pasar Baru Bandung merupakan pasar modern tertua yang masih berdiri dengan 12 lantai termasuk area parkir. Pasar ini tahun 1935 sempat dinobatkan sebagai pasar terbersih dan teratur se-Hindia Belanda.


Pasar Baru Bandung merupakan pasar tertua di Kota Bandung yang di bangun tahun 1884. Dulunya pasar ini bernama Pasar Baroeweg. Pasar Baru Bandung merupakan pengganti pasar lama di kawasan Ciguriang (Sekarang Jalan Kepatihan Alun-Alun Bandung). Pasar lama tersebut terbakar akibat Kerusuhan Munada tahun 1842.

Kerusuhan Munada bermula dari seorang Cina-Islam dari Kudus yang tinggal di Cianjur bernama Munada. Munada mendapatkan kepercayaan dari Asisten Residen Nagel untuk pengadaan alat transportasi kereta angkutan. Namun ternyata Munada menyelewengkan uang kepercayaan Nagel. Kemudian  Munada dipenjara dan mendapatkan siksaan. Munada mendendam dan kemudian mengumpulkan orang untuk membakar Pasar Ciguriang. Tidak itu saja, Munada menyerang Asisten Residen Nagel hingga terluka parah dan meninggal. Akibat kerusuhan tersebut membuat para pedagang tercerai-berai dan aktivitas ekonomi terganggu. Untuk itu, tahun 1884 lokasi penampungan baru dibuka di sisi barat kawasan Pecinan yang kemudian dikenal sebagai kawasan Pasar Baru Bandung. Saat ini di sekitar kawasan Kepatihan masih dapat Anda temukan ruas jalan kecil bernama Ciguriang.

Pasar Baru dibangun kembali tahun 1906 sebagai pasar modern pertama di Bandung dengan nuansa Pecinan. Tahun 1926 dibangun kompleks pasar permanen yang lebih luas dan teratur. Perombakan besar yang mengubah bentuk aslinya dilakukan tahun 1970-an yang membuat bangunan pasar ini menjadi gedung modern bertingkat walaupun konsep pasar tradisional masih dipertahankan. Terakhir gedungnya dibangun tahun 2001 dan diresmikan tahun 2003.

KULINER

Sesudah puas berbelanja pastinya perut Anda perlu dilayani sajian kuliner khas Bandung yang bertebaran di sepanjang jalan. Temukan berbagai pilihan restoran atau cafe di sekitarannya. Bahkan bila Anda berminat, para pedagang dipinggiran jalan pun sanggup menawarkan makanan nikmat.

Anda dapat mencicipi Toko Cakue dan Bapia Osin (Lie Tjay Tat) yang berlokasi di Jalan Belakang Pasar. Cakuenya menggunakan resep tradisional yang masih terus dipertahankan. Ukuran cakuenya ini besar dengan rasa yang gurih dan renyah.

Di Jalan Pasar Barat temukan jenis makanan istimewa yaitu es goyobod di warung Goyobod Kuno 1949 dan merupakan salah satu keluarga perintis usaha es goyobod di Bandung.

Bagi warga Bandung tempat kuliner lain yang digemari sekitaran Pasar Baru adalah Gado-Gado Bi Acim, Sate Gule Abah Odjie, dan Mie Kocok Subur.

Apabila Anda ingin mencicipi gorengan khas Bandung dan batagornya yang sudah bejualan sejak lama maka perlu datang ke Siamanalagi Ny Tjiong di Jalan Dalem Kaum No. 10. Lokasinya berada di deretan pertokoan sekitar Alun Alun Bandung. Simanalagi merupakan toko kudapan yang telah berdiri sejak 1948 dan tetap mempertahankan cita rasanya . Anda patut mencicipi pisang kipas-nya dimana menggunakan pisang tanduk dan pisang raja. Ada juga pisang raja, comro, gandasturi, ubi bola, tahun oncom, gehu, peuyeum bali, cireng, lunpia, dan aneka kue basah. Selama 63 tahun rasa makanannya terus dijaga kualitasnya sehingga membuat olahan pisang ini terus diminati. Untuk pisang goreng harganya berkisar antara Rp1.500 hingga Rp2.000 per buah. 

BERBELANJA

Jelas tema wisata Anda di sini apalagi kalau bukan berbelaja. Anda juga tidak perlu khawatir dimana harus mendapatkan oleh-oleh karena di sepanjang jalan Pasar baru banyak ada banyak pilihannya.

AKOMODASI

Kota Bandung memiliki banyak sekali pilihan hotel atau penginapan dengan kategorinya masing-masing. Anda hanya perlu menyesuaikannya dengan keperluan tujuan destinasi terdekat atau yang sesuai anggaran Anda.GunturJl. Otto Iskandardinata 20, Kebon Jeruk,Andir, Bandung, Jawa Barat, IndonesiaTelp. +62 22 4203763PlanetJl. Otto Iskandardinata No. 3 Bandung 40117Telp. +62 22 4266288Email. info@vuepalacehotel.com Melati DuniaJl. Otto Iskandardinata No. 11A BandungSahara HotelJl. Otto Iskandardinata 3 Bandung 40117 Jawa BaratTelp : 022-4204684Fax : 022-4206590Planet Bandung Hotel & MotelsJl. Otto Iskandardinata 3 BandungDunia Hotel Jl. Otto Iskandardinata 11-A BandungCarrcadin Hotel BandungJl. Kebon Jati 71-75. BandungTelp 022 424 8000Cemerlang Hotel BandungJl. HOS Cokroaminoto No.45. BandungTelp 6071383

KEGIATAN

Di Pasar Baru Bandung Anda dapat berbelanja beragam jenis pakaian atau kain mulai dari kualitas biasa hingga yang kualitas tinggi. Jika cukup beruntung Anda bisa berbelanja dengan harga miring untuk memperoleh barang yang cukup bagus.

Dapatkan di sini beragam jenis sandang untuk semua usia mulai dari aneka pakaian jadi, kain batik, baju batik, bed cover, baju Muslim, jilbab, kebaya, serta beragam jenis asesoris tubuh lainnya. Termasuk di sini adalah pakaian, sepatu, dan tas. Di Pasar Baru Bandung Anda juga dapat menemukan satu lantai yang khusus menjual bahan kain.

Apabila Anda berminat melihat pemandangan kota Bandung yang lebih luas maka dapat terlihat dari atas puncak gedung Pasar Baru.

BERKELILING
Ada banyak sejarah menarik di sekitaran Pasar Baru yang dapat Anda telusuri. Sekitarannya tersebar banyak sisa bangunan lama yang menjadi saksi perkembangan Pasar Baru meski bangunannya kurang terawat pemiliknya sebagai rumah tinggal atau toko.

Akan tetapi, apabila Anda jeli maka dapat menemukan keunikan di kawasan ini. Salah satunya adalah melihat tanda tahun pendirian rumah, plakat nama pemilik rumah, ataupun bentuk bangunannya yang memiliki gaya campuran antara Eropa, Tionghoa dan Islam.

Perpaduan budaya tersebut tidak lepas dari keberadaan saudagar Bandung tempo dulu yang tinggal dan menjalankan usaha di kawasan ini. Mereka adalah saudagar yang berasal dari Sunda, Jawa, dan Palembang. Ada juga sejumlah warga Arab yang menempati area Pasar Baru namun sekarang sudah tersebar ke berbagai kawasan lain di Bandung. Selain itu ada juga orang India yang tinggal di kawasan Gang Bombay.

Masyarakat Bandung saat itu menyebut para saudagar yang berdagang Pasar Baru ini dengan sebutan ‘Orang Pasar’. Beberapa nama pengusaha tersebut sekarang dijadikan nama jalan di sekitaran Pasar Baru, seperti: H. Durasid, H. Pahruroji, Soeniaradja, H. Basar, Ence Ajis, dan masih banyak lainnya. Sebagian dari generasi penerus pertokoan di Pasar Baru masih melanjutkan usaha dagang leluhurnya hingga sekarang.

Salah satu sejarah unik dari sekitaran Pasar Baru adalah bahwa ternyata pedagang Tionghoa di Pasar Baru ini sebagian merupakan keturunan istri ke-4 Pangeran Diponegoro. Akibat peristiwa Perang Dipenegoro (1825-1830) banyak orang Tionghoa yang berpindah ke berbagai tempat, di antaranya ke Bandung. Saat itu Gubernur Jenderal Daendels memaksa mereka pindah ke Bandung melalui Cirebon untuk menghidupkan perekonomian di pusat kota dekat Jalur Pos. Mereka menetap di Kampung Suniaraja yaitu sekitar Jalan Pecinan Lama sekarang yang berada di depan Pasar Baru. Dengan begitu kampung ini menjadi lokasi pemukiman Tionghoa pertama di Bandung. Dalam perkembangannya kawasan pemukiman Tionghoa ini kemudian diarahkan ke sebelah barat, yaitu di belakang Pasar Baru. Lokasi pemukiman Tiongoa pertama di Bandung ini kemudian mendapatkan sebutan Pecinan Lama.

TRANSPORTASI
Lokasi Pasar Baru Bandung berada di tengah kota, tepatnya di Jalan Otto Iskandar Dinata, Bandung. Anda dapat menemukannya tidak Jauh dari Jalan Asia Afrika, Bandung. Untuk menuju lokasi ini sangat mudah karena dikenal baik oleh penduduk Bandung.

Anda yang datang ke Bandung menggunakan kereta api maka dari Stasiun Kereta Api Bandung lokasinya tidak begitu jauh sekitar 200 meter Pasar Baru. Jadi mengapa tidak Anda berjalan kaki sambil menikmati gedung tua sekitarannya.

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.