MUSEUM H. WIDAYAT

MUSEUM H. WIDAYAT



Museum ini ibarat bentuk mimpi seorang seniman Indonesia yang akhirnya dapat terwujud. Bertempat tak jauh dari Candi Borobudur, Museum Seni Rupa H. Widayat berdiri kokoh tepatnya di Jalan Letnan Tukiyat 32 Kota Mungkid, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Museum ini berdiri diatas areal tanah seluas ± 7.000 meter persegi, dengan luas bangunan ± 2.500 meter persegi. 

Museum Haji Widayat terdiri dari 3 bangunan utama, yaitu Museum H. Widayat, Galeri Hj. Soewarni dan Art Shop Hj. Soemini. Museum H. Widayat dan Galeri Hj. Soewarni dibangun arsitek Ir. H. Edji Sukedji. Sementara Art Shop Hj. Soemini dibangun dengan bantuan arsitek Ir. Agung Wijanarko, yang merupakan anak ke-5 dari H. Widayat dan Hj. Soemini. Ketiga bangunan tersebut menyatu dengan area taman yang hijau dan tertata rapi. Taman ini dimanfaatkan juga sebagai ‘etalase’ bagi karya seni outdoor. Mengenai informasi lebih lanjut dari ketiga bangunan utama, fungsi, dan isinya dapat dibaca di bagian Kegiatan.

Koleksi yang dimiliki Museum H. Widayat mencapai ribuan. Tidak hanya lukisan, museum ini juga menyimpan bermacam-macam jenis karya dan dalam bentuk berbagai media seperti karya grafis, seni instalasi, patung, dan lain sebagainya.

Museum Haji Widayat dibangun tahun 1991 dan resmi dibuka pada 30 April 1994 oleh Prof. DR. Ing. Wardiman Djojonegoro, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia kala itu. Museum ini didirikan berawal dari keprihatinan Widayat akan karya-karya mahasiswa fakultas seni yang tersia-sia di gudang. Widayat sendiri kala itu adalah pensiunan dosen di Fakultas Seni Rupa (FSR) Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta. Adalah impian dan obsesinya untuk dapat memelihara karya-karya pelukis muda berbakat, khususnya karya mahasiswa Institut Seni Indonesia (ISI), tempat ia pernah mendedikasikan diri.

Ide mendirikan sebuah museum sebenarnya sudah ia pikirkan sejak sepulang dari belajar di Jepang tahun 1962. Fadjar Sidik, rekan sekaligus yang menjabat ketua jurusan fakultas seni ISI kala itumengusulkan pertama kali. Baru tahun 1991, pria kelahiran 9 Maret 1919 di Kutoarjo, Jawa Tengah ini akhirnya dapat mewujudkan mimpinya dan memulai pendirian musem yang asri sebab dikelilingi taman yang tertata rapi. Tentu saja selain untuk menjawab keprihatinannya tentang karya-karya bagus yang terbengkalai, motivasi utama lain pendirian museum adalah sebagai tempat untuk belajar dan mengapresiasi karya seni.

H. Widayat wafat pada usia 83 tahun, tepatnya 22 Juni 2002. Akan tetapi, semangat, mimpi, berikut ribuan karyanya semasa hidup masih dapat dinikmati di museum ini.  Bagaimanapun juga, museum yang menyimpan ribuan koleksi benda seni berbagai jenis ini telah memberi manfaat dan memberi warna bagi perkembangan seni rupa Indonesia.

Museum Seni Rupa H. Widayat
Jl. Letnan Tukiyat 32, Mungkid, Magelang, 56511
Jawa Tengah, Indonesia.
Telp.: 62 293 788251, Fax: 62 293 789367
E-mail: mhw_widayat@yahoo.com
Website: www.hajiwidayat.com

AKOMODASI

Untuk pilihan akomodasi, bagi Anda yang ingin menginap di museum H. Widayat, terdapat guest house yang memang dibangun khusus bagi tamu menginap. Akan tetapi, apabila Anda ingin pilihan akomodasi dan tempat menginap lainnya, hotel-hotel di dekat Borobudur dapat juga menjadi pilihan. Atau, bagi kebanyakan pengunjung, mereka lebih memilih menginap di Yogyakarta yang hanya berjarak sekira 1 jam perjalanan dari Magelang. Selain karena Yogyakarta adalah pusat kota dengan beragam potensi wisata, tentunya pilihan hotelnya lebih bervariasi. Lagipula, Yogyakarta letaknya lebih strategis untuk menjelajahi daya tarik wisata lainnya di kota pelajar tersebut. Klik cari hotel untuk info lebih lanjut.

KEGIATAN

Bagi H. Widayat, museum ini bukan hanya sekedar galeri atau ruang pamer seni melainkan juga (secara harfiah) rumah bagi tubuh dan jiwanya sebagai seorang seniman. Di area seluas ± 7.000 meter persegi, H. Widayat juga mendirikan tempat tinggal yang berfungsi sekaligus sebagai studio baginya. Bagi pengunjung sendiri, ada banyak hal dapat dilihat dan dinikmati di museum ini. Bahkan bagi pengunjung yang ingin menginap, H. Widayat juga mendirikan guest house untuk tamunya.Sebagai galeri penyimpan karya seni, museum ini adalah rumah bagi karya seni rupa pilihan yang dipilih oleh H. Widayat bersama dewan kurator untuk menjadi koleksi tetap sehingga dapat dinikmati baik oleh seniman dan pecinta seni.Benda-benda seni yang banyak dan beragam tersebut ditempatkan di tiga bangunan utama (Museum H. Widayat, Galeri Hj. Soewarni dan Art Shop Hj. Soemini) dan juga area taman untuk koleksi benda seni outdoor. Masing-masing bangunan memiliki fungsi dan isinya yang akan dijelaskan di paragraf selanjutnya. Museum H. Widayat adalah bangunan yang terdiri dari 2 lantai, luas bangunan ± 2.500 meter persegi. Arsitek Ir. H. Edji Sukedji lah yang mendesain bangunan dengan sistem pencahayaannya mengandalkan sinar matahari yang menembus dinding-dinding kaca. Ruang pamer di lantai 1 diperuntukkan khusus memajang karya-karya H. Widayat dalam berbagai medi. Ruang pamer di lantai 2 adalah tempat memamerkan dan memajang karya-karya seniman lain yang sudah menjadi koleksi tetap Museum H. Widayat. Pada awal berdirinya, museum ini hanya memiliki sekira 140 buah karya H. Widayat sendiri dan sekira 130 karya seniman lain. Kini, jumlah tersebut telah bertambah menjadi sekira 1.001 karya dalam berbagai ukuran, jenis, dan media. Sementara, dari seniman lain terdapat sekira 500 buah karya yang terdiri dari lukisan, sketsa, patung dan sejumlah benda antik lainnya.Galeri Hj. Soewarni adalah galeri yang bangunannya seluas 1.300 meter persegi yang mampu menampung lebih dari 50 lukisan dan karya seni grafis serta lebih dari 20 karya patung dan seni instalasi. Terdapat pula koleksi pribadi berupa puluhan setrika kuno yang juga menjadi daya tarik lain di galeri ini. Soewarni sendiri adalah nama istri pertama H. Widayat yang diabadikan sebagai bentuk penghormatan pada jasa beliau.

Diresmikan pada 20 Maret 1999, arsitek pendiri bangunan ini adalah sama dengan pendiri Museum H. Widayat. Karenanya, konsep bangunannya pun mirip, khususnya dalam hal mengandalkan cahaya Matahari sebagai pencahayaan. Terdapat gudang penyimpanan lukisan, ruang untuk sekretariat, mezzanine, dan juga sebuah kolam renang pribadi di area ini. Selain sebagai tempat untuk mengadakan pameran, workshop seni, Galeri Hj. Soewarni adalah tempat bagi para pecinta seni atau kolektor yang ingin membeli karya-karya H. Widayat. Bagi para pembeli atau kolektor, akan mendapatkan rertifikasi dari Museum H. Widayat sebagai bukti bahwa karya yang mereka beli adalah asli karya  H. Widayat. Selain itu, hal tersebut dimaksudkan untuk menghindari pemalsuan karya dan salah satu langkah pencegahan terhadap pembajakan.Bangunan ketiga adalah Art Shop Hj. Soemini selesai dibangun tahun 2001 dan berbentuk seperti joglo. Soemini adalah nama istri kedua H. Widayat. Ir. Agung Wijanarko yang merupakan anak ke 5 dari H. Widayat dan Hj. Soemini adalah arsitek dibalik pembangunan bangunan seluas 1.300 meter persegi ini. Art Shop Hj. Soemini terdiri dari 3 bagian, yaitu ruang penjualan cenderamata khas Museum H. Widayat, ruang tempat karya-karya seni seniman muda yang diperjualbelikan dipajang, dan tempat workshop. Di ruang belakang terdapat studio bagi H. Widayat melahirkan karya-karyanya.Area taman di kompleks museum adalah juga ditata sedemikian rupa dan apik. Koleksi karya patung luar ruang (outdoor) yang tersebar di taman seolah menyatu dengan harmonis dengan lanskap taman. Beragam tanaman tropis aneka jenis adalah rumah bagi burung yang menampah kesan asri dan dekat dengan alam.

Tips
Museum dibuka mulai pukul 08.00 hingga 16.00 WIB setiap hari, kecuali hari Senin. Dikenakan biaya masuk untuk menikmati koleksi yang ada di museum, namun biaya tersebut sangatlah murah. 

Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat menghubungi sebagai berikut: 

Museum Seni Rupa H. Widayat
Jl. Letnan Tukiyat 32, Mungkid, Magelang, 56511
Jawa Tengah, Indonesia.
Telp.: 62 293 788251, Fax: 62 293 789367
E-mail: mhw_widayat@yahoo.com
Website: www.hajiwidayat.com

TRANSPORTASI
Tak jauh dari Candi Borobudur,Mendut, dan Pawon, mengunjungi museum H. Widayat dapat dijadikan satu paket wisata dengan kedua candi primadona wisata Jawa Tengah tersebut. Dari Mendut, museum ini berada sekira 1 km ke arah Selatan, tepatnya di pertigaan Mungkid. Dari pintu masuk Borobudur, jaraknya sekira 2 kilometer. 

Untuk informasi transportasi dari Yogyakarta menuju museum ini dapat dilihat di transportasi menuju Borobudur atau klik di sini.


1 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.