DESA SAWINGGRAI

DESA SAWINGGRAI

Apabila Anda berkesempatan mengunjungi Kepulauan Raja Ampat yang disebut-sebut sebagai surga menyelam dengan koleksi terumbu karang terkaya di dunia maka kiranya perlu menyempatkan waktu untuk mengunjungi Desa Sawinggrai. Desa ini terletak di Distrik Meos Mansar, Raja Ampat, Provinsi Papua Barat. Apa yang istimewa dari tempat ini?

Desa Sawinggrai menyuguhkan lokasi untuk menyaksikan atraksi Red Bird of Paradise dari burung cenderawasih merah yang masuk kategori langka. Desa ini juga menjadi salah satu desa yang paling populer setelah Arborek yang juga berada di kawasan distrik yang sama. Desa Sawinggrai saat ini dihuni oleh sekira 36 kepala keluarga dan sebagian mereka memiliki keahlian membuat kerajinan khas pahatan patung.

Burung pengicau dari famili Paradisaedae ini disebut-sebut sebagai burung dari surga sebab memiliki bulu yang indah perpaduan dari beberapa warna. Burung cenderawasih semakin spesial keberadaannya mengingat endemik khas Papua yang habitat aslinya hanya ditemukan di kawasan paling timur Indonesia ini. 

Ada empat spesies cenderwasih yang dapat ditemui di sekitar Desa  Sawinggrai ini, yaitu cenderawasih merah (Paradisaea rubra), cenderawasih belah rotan (Cicinnurus magnificus), cenderawasih kecil (Paradisaea minor), dan cenderawasih besar (Paradisaea apoda). Nah, cenderawasih merah adalah ikon khas Desa Sawinggrai. Di desa yang terpencil ini Anda berkesempatan menyaksikan langsung burung dari surga ini di habitat asli mereka yang masih terjaga.

Kabarnya, atraksi cenderwasih yang menjadi salah satu daya tarik wisata di Desa  Sawinggrai bermula dari keuletan seorang Yesaya Mayor. Selama berbulan-bulan, ia memetakan lokasi mencari makan berikut jenis makanan burung ini, musim kawin dan musim bertelur. Pada musim kawin, burung cenderwasih jantan akan melakukan gerakan serupa tarian untuk memikat betina. Yesaya Mayor berhasil memetakan tempat burung cantik ini menari dan hal ini menjadikannya pemandu pemantauan burung cenderwasih dan terutama untuk menyaksikan atraksi menari burung yang merupakan maskot Papua ini. Atraksi unik dan eksotis dari burung yang sedang menebar pesona ini dapat dinikmati sebab masyarakat Desa Sawinggrai tidak memburu cenderawasih di hutan-hutan mereka.


AKOMODASI

Sebagai desa terpencil dan belum dikelola sebagai tujuan wisata secara baik, tak banyak sarana akomodasi yang dapat Anda temukan di desa ini. Kebanyakan wisatawan mengunjungi desa ini sebagai salah satu tujuan dalam paket tur mereka. Di Yenbuba, terdapat pula penginapan yang dikelola oleh Dedy Mayor. Adapun tempat-tempat menginap terdekat yang lain adalah di Kri Eco Resort dan The Sorido Bay Resort yang dikelola oleh Papua Diving. Di Pulau Misool, terdapat sebuah resor mewah yang juga akan memasukkan Desa Sawinggrai ke daftar paket tur wisatanya.

Berikut adalah beberapa penginapan (resort) mewah dan mahal yang dapat dijadikan pilihan menginap.

Misool Eco Resort

Bukit Baru No. 1, Komplek Pertamina, 98415

Email: info@misoolecoresort.com

Website: http://misoolecoresort.com/overview.html

Papua Diving Indonesia

Telp: +62 811 480 7610; +62 815 27000610

Guest Relation Airport: +62 815 27000624

Skype: papua-diving.com

Email: info@papua-diving.com

Wensite: http://www.papua-diving.com

KEGIATAN

Desa Sawinggrai mungkin hanyalah desa kecil di Kepulauan Raja Ampat tetapi tetap saja memiliki potensi keunikan yang patut dilestarikan. Desa tradisional ini memegang kearifan lokal yang menjadikannya spesial dimana mereka tidak memburu cenderawasih liar di kawasan ini.

Kearifan lokal tersebutlah yang memungkinkan generasi seterusnya diharapkan dapat menikmati eksotisme keindahan alam dan fauna endemik yang menjadi bagian ekosistem kawasan tersebut. Tentu saja kegiatan yang paling menarik dan mengasyikkan untuk dilakukan saat mengunjungi tempat ini adalah menyaksikan atraksi burung cenderawasih menari di pohon-pohon tempat yang menjadi habitat alami mereka. Atraksi menari ini dapat disaksikan saat pagi dan petang. Pada pagi hari, jadwal pentas burung cantik dan langka ini adalah pukul 06.30-07.30 WIT, sedangkan saat petang jadwalnya adalah pukul 16.30-18.00 WIT.

Untuk dapat menyaksikan burung-burung cenderawasih jantan unjuk kebolehan demi menarik betina, Anda sebelumnya harus mendaki bukit di belakang desa selama kurang lebih 30 menit. Biasanya pemandu akan membawa Anda ke lokasi pertunjukkan sekira 30 menit sebelum atraksi menari dimulai. Pada waktu tersebut, sekelompok burung jantan akan terlihat lincah melakukan gerakan-gerakan di atas-atas pohon, terlebih apabila terdapat cenderawasih betina di dekat mereka.

Selain menyaksikan burung surga menari, keunikan lain dari desa tepi pantai ini adalah memberi makan ikan di dermaga-dermaga kayu kecil. Ikan-ikan yang banyak jumlahnya itu seolah jinak, mereka tak akan segan-segan mendekati Anda dan menyantap remah roti atau makanan lain yang Anda lempar ke air laut atau bahkan dari telapak tangan Anda.

Perlu diketahui bahwa masyarakat lokal yang sebagian besar berprofesi sebagai nelayan ini menerapkan sasi laut, yaitu larangan untuk menangkap jenis fauna laut tertentu di sebuah kawasan dalam jangka waktu tertentu. Larangan atau peraturan tersebut disepakati oleh semua anggota masyarakatnya. Karenanya, sensasi memberi makan ikan laut mungkin terjadi, sebab masyarakatnya begitu arif dan bijak dalam memanfaatkan kekayaan alam di sekitar mereka.


Tips
Untuk menyaksikan atraksi burung cenderawasih menari ini, sebaiknya Anda datang pada waktu selain Desember dan Februari. Bulan-bulan tersebut adalah musim bertelur bagi burung cenderawasih betina, karenanya atraksi menari tak akan dapat disaksikan pada bulan-bulan itu.

Tak ada warung makan dan restoran di Desa Sawinggrai karena itu bawalah bekal makan dan minum yang cukup saat mengunjungi kawasan tersebut. 


TRANSPORTASI
Desa Sawinggrai terletak di Distrik Meos Mansar, Raja Ampat. Untuk sampai ke desa tradisional ini, Anda terlebih dahulu perlu menjadwalkan penerbangan ke Kota Sorong. Terdapat sejumlah penerbangan dari Jakarta atau pun Makassar, yaitu Merpati Air, Express Air, and Lion Air.

Dari Sorong, perjalanan dilanjutkan menggunakan alat transportasi laut menuju Waisai, ibu kota Kabupaten Raja Ampat. Beberapa kapal yang singgah di pelabuhan Sorong adalah sebagai berikut: Dorolonda, Labobar, Gunung Dempo, Sinabung, dan Tatamailau. Dari Waisai, perjalanan laut diteruskan hingga ke Desa Sawinggrai.

Untuk sampai di lokasi atraksi menari cenderawasih, Anda harus terlebih dahulu mendaki Bukit Manjai selama sekira 30 menit. Sementara untuk mengunjungi lokasi member makan ikan, Anda hanya perlu berjalan sekira 100 meter ke dermaga. 

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.