CANDI CANGKUANG

CANDI CANGKUANG


Inilah salah satu candi bercorak Hindu di Jawa Barat yang berhasil dipugar hingga sekarang. Candi Cangkuang terletak di Kampung Pulo, Desa Cangkuang, Kecamatan Leles, Kabupaten Garut. Uniknya candi ini berdiri di daratan mirip pulau kecil di tengah danau bernama Situ Cangkuang, jadi Anda perlu menggunakan rakit untuk mencapainya.

Candi Cangkuang merupakan candi peninggalan Hindu abad ke-8 yang direkonstruksi tahun 1978. Bangunan aslinya hanya tersisa sekitar 40% dari reruntuhan saat ditemukan, selebihnya candi ini dibuat dari adukan semen, batu koral, pasir dan besi.

Candi Cangkuang pertama kali ditemukan tahun 1966 oleh tim peneliti berdasarkan laporan tulisan Vorderman dalam buku “Notulen Bataviaasch Genootschap” tahun 1893. Buku itu menyebutkan adanya sebuah arca yang rusak serta makam leluhur Arif Muhammad di Leles.

Embah Dalem Arief Muhammad adalah leluhur Kampung Pulo dimana awalnya seorang utusan Kerajaan Mataram yang ditugasi menyerang VOC di Batavia. Akan tetapi, penyerangan tersebut gagal, karena malu dan takut untuk kembali melapor ke Mataram maka ia dan pengikutnya memilih berdiam di Desa Cangkuang dan menyebarkan agama Islam di sana.

Awalnya penemuan situs ini hanyalah berupa batu fragmen dari sebuah candi dan makam kuno serta arca Siwa yang telah rusak. Arca ini wajahnya datar, bagian tangan hingga kedua pergelangannya telah hilang. Selain arca ditemukan juga peninggalan pra sejarah berupa alat dari batu obsidian, pecahan-pecahan tembikar dari zaman Neolithicum dan batu-batu besar dari kebudayaan Megalitikum.

Nama Candi Cangkuang sendiri diambil dari nama desa sekaligus adalah nama tanaman (Pandanus furcatus) yang banyak terdapat di sekitarnya. Daun tanaman cangkuang sering dimanfaatkan penduduknya untuk membuat tudung, tikar atau pembungkus gula aren.

Bangunan Candi Cangkuang sendiri berdiri pada sebuah lahan persegi empat berukuran 4,7 x 4,7 m dengan tinggi 30 cm. Kaki bangunan yang menyokong pelipit padma, pelipit kumuda, dan pelipit pasagi ukurannya 4,5 x 4,5 m dengan tinggi 1,37 m. Di sisi timur terdapat penampil tempat tangga naik yang panjangnya 1,5 m dan lébar 1,26 m.

Bangunan candi bentuknya persegi empat 4,22 x 4,22 m setinggi 2,49 m. Di Utara terdapat pintu masuk yang berukuran 1,56 m (tinggi) x 0,6 m (lebar). Puncak candi ada dua tingkat yaitu persegi empat berukuran 3,8 x 3,8 m dengan tinggi 1,56 m dan 2,74 x 2,74 m yang tingginya 1,1 m. Di dalamnya terdapat ruangan berukuran 2,18 x 2,24 m yang tingginya 2,55 m. Di dasarnya terdapat cekungan berukuran 0,4 x 0,4 m sedalam 7 m.


KULINER

Selain dodol dan jeruk garut, Anda dapat menemukan beragam makanan khas Garut di daerah asalnya dan sebagian lainnya juga ada di banyak toko oleh-oleh yang tersebar hampir di setiap sudut kota Garut.

Salah satu tempat jajanan masyarakat yang terbesar di kota Garut adalah Pasar Ceplak. Tempat ini adalah bagian dari denyut keramaian malam di Garut. Pasar Ceplak buka setelah Ashar sekitar pukul 4 sore di ruas Jalan Siliwangi yang terapit Jalan Cikuray dan Jalan Ciledug. Di tempat ini ada berbagai makanan khas Garut dan daerah lain mulai dari makanan ringan sampai makanan berat. Harganya terjangkau dibalut suasana nyaman. Puncak dari keramaian Pasar Ceplak adalah pada saat bulan Rhamadhan, akhir pekan, dan hari libur.

Sambel Cibiuk

Resep sambel cibiuk dibuat di Kecamatan Cibiuk mempunyai perbedaan dengan sambal-sambal lainnya karena dibuat dari bahan tomat hijau, serawung, cabe rawit serta bumbu lainnya. Keunikannya walaupun pedas tetapi tidak menimbulkan panas pada perut. Sambel Cibiuk sudah cukup terkenalnya dimana sekarang restoran dengan menu sambel Cibiuk sudah ada di berbagai kota besar khususnya Bandung dan Jakarta. Awalnya sambal cibiuk hanya disajikan untuk tamu istimewa atau hanya dapat dinikmati oleh masyarakat Cibiuk dan para pejabat saja, tetapi sekarang dapat dinikmati oleh seluruh kalangan. Rumah makan sambal Cibiuk yang ada saat ini di Kecamatan Cibiuk adalah keturunan-keturunan langsung dari pemegang resep sambal cibiuk yang khas. Cobalah cicipi dengan mendatangi tempat asalnya di di berbagai rumah makan di Garut Kota, Tarogong dan sekitarnya terutama di Jalan Otista dan Jalan Veteran.

Burayot

Makanan ini terbuat dari gula merah dan tepung beras pilihan. Bahan dan rasanya sama dengan makanan khas daerah lainnya yaitu ali agrem tetapi dibuat bundar keriput atau "ngaburayot”. Makanan ini banyak diproduksi di Leles karena bahannya mudah didapat dan rasanya legit.

Angleng dan Aneka Wajit

Sebenarnya makanan ini sama dengan dodol garut yang diproduksi dari beras ketan dan gula merah. Perbedaanya adalah dodol diolah menjadi semacam karamel, sedangkan wajit tidak. Makanan ini diproduksi oleh masyarakat di Kecamatan Cihurip, Garut.

Pindang Ikan

Seperti ikan pindang dari dearah lain namun ada yang berbeda cara pengolahannya dan itu membuat orang yang pernah merasakannya ketagihan. Penasaran? Datangilah tempat khususnya daerah Cikajang, Cisurupan, dan Cihideung.

Ladu

Dibuat dari beras ketan dan diolah sedemikian rupa sehingga menjadi hidangan yang khas serta rasanya berbeda dengan makanan lainnya. Pertama kali diperkenalkan oleh masyarakat Malangbong Garut.

Ceprus

Temukan makanan ini di Garut Selatan. Ceprus adalah singkong bakar panas dicelupkan pada gula merah yang telah dipanaskan (kinca). Makanan ini tergolong langka karena hanya tersaji bila di sentra gula merah asli dari pohon kawung (aren).

Kurupuk Kulit Khas Garut

Berkembang seiring banyaknya penyamakan kulit di Kabupaten Garut. Saat proses penyamakan ada bagian dari bahan baku kulit yang dibuang dan tidak diolah maka kemudian diproses menjadi kerupuk kulit. Kerupuk kulit dan dorokdok garut mempunyai citarasa yang sangat khas. Temukan produsennya yang tersebar di Garut Kota, Tarogong dan sekitarnya.

BERBELANJA

Kabupaten Garut dikenal sebagai sentra produksi olahan jeruk, dodol, domba garut, batik garut, jaket kulit, dan minyak akar wangi, serta kerajinan bulu unggas.

Karajinan Bulu Unggas

Dari kerajinan bulu unggas ini dihasilkan beragam kerajinan dengan corak yang unik. Temukan lokasinya di Kecamatan Leles, sekitar 15 km dari kota Garut. Anda yang berkunjung ke Situ dan Candi Cangkuang yang juga terletak Kecamatan di Leles dapat mempertimbangkan kerajinan unik ini sebagai salah satu pilihan cendera mata untuk dijadikan oleh-oleh. Industri kerajinan tangan bulu unggas berupa dasi, bross, jepit, bando, sepatu, dan lukisan yang telah diserap peminat dari dalam dan luar negeri.

Afifaonacentra

Desa Cipancar Kec. Leles Garut 44152 Telp. (0262)455339

Dodol Garut

Kabupaten Garut merupakan penghasil dodol berkualitas tinggi dengan beraneka ragam jenis rasa. Dodol Garut ini dikenal luas karena rasa khas dan kelenturan yang berbeda dari produk sejenis dari daerah lain. Industri ini di Garut telah berkembang sejak tahun 1926 oleh seorang pengusaha yaitu Ibu Karsinah dengan proses pembuatan yang sangat sederhana dan terus berkembang hingga saat ini. Selain memiliki cita rasa yang berbeda, harganya terjangkau dan merupakan makanan yang sangat digemari oleh masyarakat. Proses pembuatannya sangat sederhana dan bahan bakunya mudah diperoleh dengan memanfaatkan bahan seperti buah waluh, kentang, kacang, pepaya, nenas, sirsak, dan lain-lain. Dodol ini tidak menggunakan bahan pengawet dan tambahan bahan makanan yang bersifat sintetis, selain itu memiliki daya tahan cukup lama hingga 3 bulan. Temukan produsennya di tempat berikut.

Herlinah, PD

Jl. Raya Garut-Tasik KM 8,5 Ds. Cilawu Telp. (0262) 235871

Kontak : Jamaluddin Ahmad

Nurjanah, PD

Ciledug 25 Telp. (0262) 233965
Kontak: H. Otosin

Jeruk garut

Jeruk Garut merupakan salah satu komoditas pertanian unggulan. Jeruk merupakan komoditas sub-sektor pertanian tanaman pangan yang bernilai ekonomis cukup tinggi. Daerah penghasil Jeruk Garut terbaik adalah daerah Cigadog, Wanaraja yang kini masuk ke dalam wilayah Kecamatan Sucinaraja.

Jaket Kulit

Popularitas jaket kulit Garut lebih menonjol dibandingkan dengan komoditas kerajinan kulit lainnya seperti sepatu, ikat pinggang, sarung tangan, atau dompet. Temukan di tempat berikut

Arsya Leather

Jl. Gagak Lumayung 126 Garut Kota Telp. (0262) 233016

Kontak : H. Ir. Ayub Affandi

Putra Setra

Jl. Sudirman 26 Garut Kota Telp.(0262) 233660

KOntak : H. Jajang Hermawan

Kerajinan Bambu

Tersedianya bambu hampir di semua wilayah Kabupaten Garut, membuat kerajinan bambu berkembang menghasilkan beragam alat rumah tangga, sangkar burung, kap lampu, bilik hias, dan sebagainya. Anyaman bambu Garut telah mampu mewakili Indonesia pada even Internasional.

Batu Aji

Di Caringin Garut Anda dapat temukan daerah penggalian batu aji. Berbagai jenis batu akik dapat dipesan seperti liontin batu untuk cincin atau giwang dengan polesan yang rapih. Jenis yang sangat popular dari tempat ini adalah adalah yang berwarna hijau muda.

Jenisnya sangat beragam seperti krisopras-jamrud Garut, native copper (batu urat tembaga), agat, kuarsa atau kalsedon (kecubung), kriskola, jaspir, fosil kayu terkersikkan, dan lain-lain.

Kerajinan Akarwangi

Kerajinan berbahan akar wangi dalam wujud hiasan dinding dan meja, taplak meja, vas bunga, tempat lilin, sajadah, dekorasi dan produk kreatif lainnya merupakan oleh-oleh yang cantik untuk dijadikan oleh-oleh. Keistimewaan kerajinan Akar Wangi ini adalah selain berfungsi sebagai hiasan juga dapat menjadi pengharum yang menyegarkan ruangan. Konon rumput Akar Wangi ini sudah dikenal sejak lama dipergunakan untuk pewangi batik, maupun pengharum lemari penyimpan pakaian atau benda-benda pusaka seperti keris.

KPM Bayongbong

Kp. Goler No. 91 Ds. Hegarmanah Bayongbong Garut Telp. (0262)236411

Temukan juga produk sutera alam Garut di SAS tepatnya di Jalan Otista Blk 279 Desa Tarogong Garut Telp.(0262) 238179 (Drs. Soleh) dan di Sutera Alam, PD, Jl. Otista 279 Tarogong Garut Telp.(0262) 232005 (Drs. Kurnia dan Amin Iskandar)

Apabila Anda ingin mengunjungi toko oleh-oleh khusus di Garut makan dapat mendatangi toko berikut ini.

Nur

Jl. Otista No.35 Tarogong Garut 44151 Telp(0262)234083

Hitmat

Jl. Otista No.58 Tarogong Garut 44151 Telp.(0262)2248481

Khasna

Jl. Otista No.66 Tarogong Garut 44151

Cita Rasa

Jl. Ciledug No. 62 Garut Kota Telp.(0262)233670

Prima Rasa

Jl. Ciledug No.175 Garut Kota

Waroeng Cokelat

Jl. Oto Iskandardinata No.72A Tlp.(0262) 9119990 Tarogong Garut

Saung Cokelat

Jl.Babakan Selaawi No.25 Tlp.(0262) 9176767 Cipanas Garut


KEGIATAN

Pagi hari adalah waktu yang tepat dan lebih indah menikmati candi ini ditemani kabut pagi menyembul di antara pohon-pohon besar sekitar candi. Danau kecil di sana dihiasi bunga teratai dan eceng gondok. Berfotolah karena pemandangan alamnya sungguh luar biasa seakan kembali ke zaman dahulu.

Pulau ini adalah daratan kecil berbentuk memanjang dan membujur dari arah Barat ke Timur berukuran 16,5 hektar. Ada juga pulau lain yang letaknya di sebelah selatan dan tenggaranya. Kedua pulau ini berukuran lebih kecil dan berbentuk agak bulat. Di sekeliling pulau kecil ini merupakan daratan rawa yang berair. Di daratan Pulau Panjang Anda akan mendapatkan suasana pedesaan yang terasa tenang dan damai. Memasuki areal candi akan dikenakan biaya restribusi untuk pemeliharaan candi tersebut.

Menikmati Struktur Bangunan Candi Cangkuang

Candi Cangkuang merupakan salah satu bangunan suci yang dibangun ideal sesuai konsep tata ruang Hindu. Candi ini diumpamakan sebagai Gunung Meru yang berdiri megah di tengah-tengah samudera dan dikelilingi rangkaian pegunungan.

Candi Cangkuang direkonstruksi dari bahan batu andesit berukuran 4,7 x 4,7 meter dengan tinggi 8,5 meter. Seperti candi-candi yang lain, Candi Cangkuang terdiri atas tiga bagian yaitu kaki, badan dan atap. Kaki bangunan candi menyokong pelipit padma, pelipit kumuda dan pelipit pasagi, ukurannya 4,5 x 4,5 meter dengan tinggi 1,37 meter. Di sisi timur terdapat penampil tempat tangga naik yang panjangnya 1,5 meter dan lebar 1,26 meter.

Tubuh bangunan candi bentuknya persegi empat 4,22 x 4,22m dengan tinggi 2,49 meter. Di sisi utara terdapat pintu masuk yang berukuran tinggi 1,56 meter dan lebar 0,6 meter. Puncak candi ada dua tingkat: persegi empat berukuran 3,8 x 3,8 meter dengan tinggi 1,56 meter dan 2,74 x 2,74 meter yang tingginya 1,1 meter. Di dalamnya terdapat ruangan berukuran 2,18 x 2,24 meter yang tingginya 2,55 meter. Di dasarnya terdapat cekungan berukuran 0,4 x 0,4 meter dengan kedalaman 7 meter yang dibangun ketika pemugaran agar bangunan menjadi stabil.

Atap bangunan terdiri dari dua tingkatan. Tingkatan pertama berdenah bujursangkar berukuran 3,80 x 3,80 meter dan tinggi 1,56 meter. Di sisi-sisinya terdapat hiasan kemuncak sebanyak 8 buah dan di bagian atas atap tingkat pertama juga terdapat 8 buah hiasan kemuncak. Pada atap tingkat kedua yang denahnya berukuran 2,74 x 2,74 meter dan tinggi 1,10 meter, juga terdapat 8 buah hiasan kemuncak. Hiasan kemuncak pada atap kedua ini berukuran tinggi 0,58 meter. Hiasan kemuncak utama yang terletak di tengah dan puncak atap berukuran tinggi 1,33 meter. Keseluruhan bangunan mulai dari lapik hingga puncak atap mempunyai ukuran tinggi 8,5 meter.

Anda juga dapat melihat arca dengan posisi sedang bersila di atas padmasana ganda. Kaki kiri menyilang datar yang alasnya menghadap ke sebelah dalam paha kanan. Kaki kanan menghadap ke bawah beralaskan lapik. Di depan kaki kiri terdapat kepala lembu nandi yang telinganya mengarah ke depan. Kedua tangannya menengadah di atas paha. Pada tubuhnya terdapat penghias perut, penghias dada dan penghias telinga. Keadaan arca ini sudah rusak, wajahnya datar, bagian tangan hingga kedua pergelangannya telah hilang. Lebar wajah 8 centimeter, lebar pundak 18 centimeter, lebar pinggang 9 centimeter, padamasana 38 centimeter (tingginya 14 centimeter), lapik 37 centimeter dan 45 centimeter (tinggi 6 centimeter dan 19 centimeter), tinggi 41 centimeter.

Candi Cangkuang sekilas mirip kelompok candi di Dieng (Candi Puntadewa) dan Gedongsongo (Candi II). Bentuk bagian kaki, badan, dan atap mempunyai kesamaan. Demikian juga pintu masuknya mempunyai penampil. Atapnya terdiri dari tiga tingkat dan masing-masing tingkat terdapat hiasan mercu dan hiasan. Bedanya pada candi di Jawa Tengah mempunyai hiasan yang diukir dengan hiasan sulur daun, sementara pada Candi Cangkuang polos. Selain itu hiasan pada pintu masuk candi di Jawa Tengah adalah hiasan kala dan makara, sedangkan pada Candi Cangkuang tidak memiliki hiasan.

Kampung Pulo

Ada keistimewaan dari daerah ini yaitu kampung Pulo dengan aturan rumah adat yang masih dipertahankan. Di kampung ini terdapat 7 rumah yang diperuntukan keturunan Embah Dalem yang terdiri dari 6 wanita dan 1 pria. 7 rumah tersebut yaitu 6 rumah berjajar berhadapan 3 sebelah kiri dan 3 sebelah kanan dan 1 masjid (rumah anak laki-laki). Jumlah rumah tidak boleh ditambahkan dan 6 rumah yang ada tidak boleh terdiri lebih dari 6 kepala keluarga sehingga ketika ada yang menikah, anak tersebut harus keluar. Sesuai aturan rumah-rumah tersebut dimiliki oleh pihak wanita dan bukan pria. Aturan kampung lainnya antara lain tidak boleh memukul gong dan tidak boleh memelihara ternak berkaki empat. Penduduk Kampung Pulo meski menganut agama Islam tetapi sebagian kepercayaan lamanya masih dilaksanakan, contohnya hari Rabu menjadi hari besar bagi mereka dan bukan saja hari Jumat.

Makam Embah Dalem Arief Muhammad

Makam Embah Dalem Arief Muhammad berada di sebelah selatan Candi Cangkuang. Embah Dalem Arif Muhammad berasal dari kerajaan Mataram yang ditugasi menyerang VOC di Batavia. Akan tetapi, penyerangan tersebut gagal, karena malu dan takut untuk kembali melapor ke Mataram maka ia dan pengikutnya memilih berdiam di Desa Cangkuang dan menyebarkan agama Islam di sini.

Embah Dalem Arief Muhammad dan prajurit Mataram ini ramah sehingga dengan sendirinya kehadiran mereka diterima baik penduduk Cangkuang maupun penduduk dari luar Cangkuang. Kemudian Arif Muhammad membangun sebuah masjid sederhana yang sampai sekarang masih ada. Untuk keperluan berwudhu maka dibendunglah parit yang airnya berasal dari Sungai Cicapar sehingga membentuk sebuah danau dengan nama Situ Cangkuang. Setelah daerah ini selesai dibendung maka dataran yang rendah menjadi danau dan bukit-bukit menjadi pulau-pulau. Pulau tersebut antara lain Pulau Panjang (tempat Kampung Pulo ada), Pulau Gede, Pulau Leutik (kecil), Pulau Wedus, Pulau Katanda, dan Pulau Masigit.

Anda sebaiknya mengunjungi juga museum kecilnya untuk melihat naskah-naskah Islam abad ke-17. Ada naskah khotbah Jumat yang terbuat dari kulit kambing dengan ukuran 176 x 23 cm, meski terlihat sedikit rusak namun tulisan dalam naskah tersebut masih terbaca jelas. Ada juga Alquran yang terbuat dari kulit kayu (saih) berukuran 33 x 24 cm. Selain itu amati juga Kitab Ilmu Fikih berukuran 26 x 18,5 cm.

Lokasi parkir pengunjung hanya muat untuk 3 mobil ukuran kecil sejenis sedan dan minibus. Untuk bus besar bisa diparkir di tepi jalan desa.

TRANSPORTASI
Desa Cangkuang terletak di sebelah utara Kabupaten Garut tepatnya di Kecamatan Leles, sekitar 17 km dari Garut atau 46 km dari Bandung. Untuk menuju situs Cangkuang dari arah Bandung, Anda bisa menggunakan kendaran pribadi atau umum. Dari arah Bandung menuju Garut Anda akan melalui Kecamatan Leles hingga ditunjukan marka yang sangat jelas menunjukkan posisi Candi Cangkuang. Masuk ke dalamnya sejauh 3 km dengan jalan beraspal yang dapat dilalui oleh kendaraan roda dua maupun empat, ataupun delman. Apabila ditempuh dengan jalan kaki memerlukan waktu kurang lebih 30 menit.

Untuk mencapai Candi Cangkuang sendiri Anda perlu menyeberangi danau berjarak sekitar 500 meter dari tempat gerbang masuk. Rakit dari bambu siap mengantarkan Anda dengan ongkos tarifnya Rp3.000,00 per orang atau Rp50.000.00 per rakit besar berisi maksimalnya 25 orang. Sekitar 10 menit berada di atas rakit maka sampailah di Daratan Pulau Panjang tempat Candi Cangkuang bediri sekaligus Kampung Adat Pulo.

8 komentar:

  1. Penyebab kucing selalu sembunyi saat sekarat mau mati https://www.youtube.com/watch?v=kPluoiLxgyE

    BalasHapus
  2. 3 Benda yang dapat menangkal santet https://www.youtube.com/watch?v=2cpNq_dKQMI

    BalasHapus
  3. Khasiat daun putri malu mengobati kejantanan yang loyo https://www.youtube.com/watch?v=3mQpb2_UH5U

    BalasHapus
  4. Cara supaya tanaman cabe tumbuh subur dan berbuah banyak https://www.youtube.com/watch?v=Du8hDPzEswk

    BalasHapus
  5. Ramuan untuk mengurangi lemak dan menurunkan berat badan https://www.youtube.com/watch?v=8mREd3trO2I

    BalasHapus
  6. 5 Ciri orang yang sudah terbuka mata batinnnya https://www.youtube.com/watch?v=aFC1D1au5fI

    BalasHapus
  7. Cara membuat pohon pepaya pendek namun berbuah banyak https://www.youtube.com/watch?v=XkzoFbsecDI

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.