INDONESIA TUAN RUMAH “THE 1ST OIC INTERNATIONAL FORUM ON ISLAMIC TOURISM”

Juni 02, 2017
INDONESIA TUAN RUMAH “THE 1ST OIC INTERNATIONAL FORUM ON ISLAMIC TOURISM”



Melanjutkan pertemuan para menteri pariwisata dari negera anggota OKI di Banjul, Gambia pada  Desember 2013 lalu, Indonesia akan berkesempatan menjadi tuan rumah penyelenggara forum internasional yang bertemakan Wisata Syariah. Acara yang diberi namaThe 1st OIC International Forum on Islamic Tourism tersebut akan diadakan pada 2-3 Juni 2014. Dalam forum ini negara-negara Islam dunia yang juga anggota OKI akan saling berbagi informasi dan saling mendukung meningkatkan wisata Syariah di negara masing-masing.

Forum internasional tersebut rencananya akan dihadiri perwakilan dari 57 negara Islam di dunia. Acaranya sendiri bertema “Islamic Tourism: The Prospects and Challenges”. Perhelatan ini akan dihadiri peserta Badan-badan pariwisata terkait di bawah OKI, juga seluruh stakeholder pariwisata Indonesia, yang meliputi perwakilan dari Dinas Pariwisata Provinsi, Kabupaten/Kota, Asosiasi Pariwisata, Sekolah Tinggi Pariwisata, dan PKES/MES.

Wisata syariah sendiri memiliki prospek yang sangat baik. Berdasarkan data Thomson Reuters dalam penelitian State of the Global Islamic Economy 2012, Muslim dunia menghabiskan sekira 137 miliar dollar AS untuk berwisata di tahun 2012. Hal ini mengindikasikan bahwa perjalanan turis Muslim menyumbang 12,5 persen dari total pengeluaran perjalanan global. Jumlah itu diperkirakan akan bertambah menjadi 181 juta dollar AS pada 2018 dan itu adalah di luar perjalanan haji dan umroh.

Wisata syariah merupakan dimensi etika baru dalam wisata dimana tidak terbatas pada wisata religi semata tetapi meluas ke semua bentuk wisata selama tak bertentangan dengan nilai Islam. Pasar wisata syariah ini memiliki prospek sangat progresif ke depannya dimana Muslim merupakan komunitas agama terbesar kedua setelah Kristen dengan jumlah pemeluk yang mencapai lebih dari 1,62 miliar jiwa.

Dengan pertumbuhan sangat pesat ditambah perbaikan kehidupan, umat Islam menjadi kekuatan baru dalam wisata global. Bahkan, diperkirakan pada 2020 pasar wisata Muslim global melebihi pasar wisata di lima negara besar (Jerman, Amerika Serikat, Cina, Inggris, dan India). Fakta tersebut menunjukan wisata Islam atau wisata syariah sudah menjadi industri yang patut diperhitungkan di dunia dan pariwisata Indonesia ke depan akan membuka diri terhadap konsep wisata Islam, bahkan Indonesia berpeluang memimpin wisata syariah dunia secara global.

Indonesia pun kini terus mengembangkan dan mengarahkan wisata Muslim ke berbagai wilayah di Tanah Air terutamanya mulai dari Aceh, Sumatra Barat, Lampung, seluruh Jawa, hingga Lombok. Tujuan wisata wisatawan Muslim ini adalah tempat yang memiliki nilai religi bernafaskan Islam seperti masjid atau surau, peninggalan sejarah terkait penyebaran agama Islam, makam para ulama, tokoh Islam, atau raja dari kesultanan Islam Nusantara.

Indonesia dengan jumlah Muslim mencapai angka 88,1 persen dari jumlah penduduknya dan negara terbesar berpenduduk Muslim di dunia memiliki jumlah pengeluaran di sektor pariwisata Muslim domestik sebanyak Rp 142,3 triliun. Sementara itu, data Kemenparekraf tahun 2012 menyebutkan bahwa turis muslim Indonesia berada di urutan kelima terbesar di dunia.

The 1st OIC International Forum on Islamic Tourism diharapkan mampu mempromosikan destinasi wisata syariah dan produk-produknya seperti hotel, paket perjalanan, rumah makan, dan spa. Selain itu, dari pertemuan itu juga bisa memacu para pelaku industri wisata syariah untuk melihat besarnya potensi bisnis dalam pariwisata berbasis syariah. Tujuan diadakan acara juga adalah untuk memaparkan besarnya potensi wisata Islami dan meningkatkan kerjasama negara anggota OKI dan membumikan gerakan ekonomi syariah secara global.

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.