DESA GEDONG
DESA GEDONG
TINJAUAN
Desa Gedong - Indonesia TravelKesederhanaan adalah jalan terpendek menuju kecantikan”, begitu bunyi sebuah filosofi Yunani Kuno. Sepertinya ungkapan tersebut cocok dilabelkan pada sebuah desa sederhana namun menyimpan kecantikan tersendiri, Desa Gedong. Memang cantik adalah sesuatu yang relatif tetapi bagi Anda yang menyukai kesederhanaan sebuah desa wisata yang jauh dari gemerlap kota berikut mall dan gedung pencakar langitnya maka berkunjung ke Desa Gedong dapat menjadi hiburan tersendiri.
Desa sederhana dan tua ini tepatnya berada di Kelurahan Kuto Panji, Kecamatan Belinyu, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Desa Gedong adalah perkampungan pecinaan tertua di Bangka yang telah ada sejak abad ke-18. Kabarnya, penduduk penghuni desa ini adalah keturunan dari China daratan (Tionghoa Hakka) yang didatangkan ke Bangka oleh kolonial Belanda untuk dipekerjakan sebagai penambang timah. Provinsi Guangdong disebut-sebut sebagai daerah asal mereka sebab konon warga Guangdong memang terkenal sebagai penambang handal.
Desa sederhana yang dinobatkan sebagai desa wisata tahun 2000 ini dihuni sekira 50 kepala keluarga atau 300 jiwa. Menempati lahan seluas 2,5 ha, memang suasana di desa ini terkesan sepi, tenang, dan bahkan mungkin mengingatkan pada suasana film-film lama berlatarkan desa pecinan.
Kesan desa tua terekam jelas pada bangunan-bangunan rumah bergaya arsitektur China yang nyata terlihat saat Anda melangkahkan kaki ke Desa Gedong. Sebelumnya, sebuah tugu sederhana terbuat dari rangka besi akan menyambut wisatawan sebelum menginjakkan kaki di dalam desa. Rumah-rumah antik yang masih dihuni dan kokoh berdiri tersebut sebagian besar terbuat dari kayu, beratapkan genting.
Uniknya beberapa rumah nyaris belum mengalami perubahan berarti akibat renovasi. Bahkan konstruksi beberapa rumah masih menggunakan pasak dan bukannya paku. Ada sekira tujuh rumah yang masih mempertahankan keasliannya sejak pertama kali dibangun. Diperkirakan usianya sudah lebih dari 100 tahun.
Berjarak sekira dua jam perjalanan darat dari Kota Pangkalpinang, ibu kota Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Desa Gedong adalah sebuah desa yang belum terjamah listrik. Penduduk menggunakan genset untuk memasok kebutuhan listrik mereka. Hal ini dapat dikatakan ironis mengingat Belinyu adalah kawasan pembangkit listrik terbesar di Asia Tenggara pada zaman kolonial. Di awal abad ke-18, Belanda membangun PLTU Mantang di Belinyu untuk memenuhi kebutuhan listrik dalam praktek penambangan timah. Meski begitu, kondisi minimnya listrik seolah menambah keunikan kampung pecinan yang antik ini.
Desa Gedong berjarak 14 km dari Kota Belinyu, 53 km dari Kota Sungailiat dan 90 km di sebelah utara Kota Pangkalpinang, ibu kota provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
KULINER
Saat berkunjung ke Desa Gedong, tampak jajaran adonan terigu bercampur ikan dan bumbu yang berbentuk seperti tabung dijemur di halaman rumah. Adonan ini adalah adonan kemplang, kerupuk ikan khas Bangka dan juga Palembang serta Lampung.
Adonan ini nantinya akan dipotong tipis. Selanjutnya digoreng dalam dua tahapan; pertama digoreng di minyak yang tidak terlalu panas; kedua, digoreng dengan minyak yang panas. Gunanya agar kerupuk kemplang beraroma ikan nan gurih ini mengembang sempurna. Atau kemplang mentah dapat juga dimasak dengan cara dimasukkan ke dalam oven. Kemplang biasanya dimakan bersama dengan sambal terasi Bangka atau sambal asam jawa (di Lampung).
Cemilan gurih dan renyah ini cocok dibawa sebagai oleh-oleh. Anda dapat membeli kemplang yang sudah siap makan atau kemplang yang masih mentah. Kemplang yang diproduksi di Desa Gedong atau di Kecamatan Belinyu terkenal paling enak. Jadi, jangan lewatkan buah tangan yang satu ini saat menyambangi Desa Gedong. Selain kemplang, terdapat pula otak-otak ikan, pempek, getas, dan sambal khas Bangka yang dapat dijadikan oleh-oleh.
AKOMODASI
Di Desa Gedong tidak ditemui adanya penginapan. Wisatawan yang berkunjung ke Desa Gedong biasanya menjadikan Desa Gedong salah satu destinasi wisata yang bisa dikunjungi dalam sehari bersamaan dengan destinasi lain. Oleh karena itu, para wisatawan biasanya menginap di daerah lain. Berikut daftar hotel di daerah yang terdekat dengan Desa Gedong, yaitu di Belinyu dan Sungailiat.
Penginapan Indri
Jl. Kartini, Belinyu
Telp. 0715-321349
Penginapan 2004
Jl. Jendral Sudirman, Belinyu
Telp. 0715-321876
Wisma Timah II
Jl. Depati Amir, Belinyu
Telp. 0715-321360
Parai Beach Resort
Jl. Parai Tenggiri, Sungailiat
Telp. 0717-94888
Fax 0717-94000
Hotel Citra
Jl. Jend Sudirman Sungailiat
Telp.0717-92494/93313
Hotel Sejati
Jl. Jendral Sudirman No. 107, Sungailiat
Telp. 0717-92608
Hotel Tri Mustika
Jl. Ahmad Yani No. 2 B, Sungailiat
Telp. 0717-92731
Wisma Pemkab Bangka
Jl. Pemuda, Sungailiat
Telp. 0717-92337
Hotel Tanjung Pesona
Jl. Pantai Rebo, Sungailiat
Telp. 0717-435560
Hotel Jati Pesona
Jl. Pantai Rebo, Sungailiat
Telp.0717-92798
Hotel Teluk Uber
Jl. Pantai Rebo, Sungailiat
Telp. 0717-435564
Wisma Flamboyant
Jl. Sam Ratulangi No. 7, Sungailiat
Telp. 0717-92076
KEGIATAN
"Selamat Datang di Desa Wisata, Desa Gedong, Kec. Belinyu", inilah tulisan yang terpampang di sebuah rangka besi (plang) saat memasuki kawasan Desa Gedong. Desa ini memang kian menyedot perhatian wisatawan sejak dinobatkan sebagai desa wisata sejak tahun 2000 lalu.
Kekhasan arsitektur rumah dan bangunan bergaya etnik China berusia ratusan tahun adalah daya tarik utamanya. Kesan antik dan klasik begitu kental terasa di kampung kecil yang tenang ini; suatu objek yang menarik untuk disambangi dan diabadikan dalam kamera.
Di Desa Gedong ini, selain dapat mengagumi deretan rumah kayu antik, masih banyak hal yang bisa dikagumi dan diabadikan oleh kamera. Ornamen Tionghoa, kaligrafi Han Zi, tempat pemujaan di depan rumah, serta 3 klenteng pelindung desa juga menjadi ciri khas desa tua nan cantik ini. Beberapa rumah dihiasi ornamen khusus khas Tionghoa. Begitu pula dengan bangunan klenteng yang penuh dengan hiasan Tionghoa dan berwarna mencolok, merah. Sungguh sebuah pemandangan yang menarik di tengah alam tropis Pulau Bangka penghasil lada dan timah.
Selain bangunan kuno, terdapat beberapa bangunan lain yang sudah agak modern. Beberapa diantaranya dibangun tahun 1950-an serta ada pula yang dibangun tahun 1990-an dan bertembok beton.
Selain menikmati bangunan-bangunan tua, mengamati kehidupan masyarakatnya juga tentu menjadi kegiatan yang menarik. Penduduk Desa Gedong masih memegang teguh adat istiadat keturunan Tionghoa. Sehari-hari, sebagian besar warga masih menggunakan bahasa China untuk bercakap-cakap sehingga tak banyak yang bisa berbahasa Bangka, apalagi bahasa Indonesia dengan fasih. Sejak runtuhnya masa kejayaan timah di Bangka, para penduduk Desa Gedong banyak yang beralih profesi menjadi petani, nelayan, pedagang, atau pengusaha kerupuk kemplang.
Terdapat usaha rumah tangga kerupuk kemplang, oleh-oleh khas Bangka, di desa ini. Kemplang yang diproduksi di desa ini terkenal sebagai salah satu yang paling enak. Anda bisa melihat deretan adonan kemplang yang di jemur di halaman rumah penduduk yang berprofesi sebagai penjual kemplang.
BERKELILING
TRANSPORTASI
Untuk mencapai Desa Gedong, wisatawan dapat menggunakan kendaraan pribadi, bus, dan angkutan umum. Berjarak sekira 90 km dari Pangkalpinang, perjalanan berkendara dapat ditempuh selama kurang lebih dua jam.
Kondisi jalan dari jalan raya menuju Desa Gedong masih belum diaspal. Jalanan di sepanjang desa pun sebagian besar berupa tanah keras
Tidak ada komentar: