FESTIVAL LASKAR PELANGI 2015

Agustus 27, 2015

Sebuah festival yang dijiwai oleh sastra, budaya, pendidikan dan pesan kemanusian akan hadir kembali di Pulau Belitung. Festival Laskar Pelangi akan dihelat pada 27 – 29 Agustus 2015 dengan mengambil tempat di Pantai Lor In Tanjung Tinggi, Kecamatan Sijuk Kabupaten Belitung.

Setelah sebelumnya sukses digelar, FLP tahun ini akan tetap mengusung konsep tarian dalam balutan apsek sastra dan musik terutamanya puisi dan jazz. Rangkaian acara juga akan berlangsung di Museum Kata Andrea Hirata, Kecamatan Gantung, Kabupaten Belitung Timur dengan menghadirkan 70 penari anak-anak. Akan ada pula 50 penari dari Sanggar Tari Belitong Lesong Batang, penampilan Elektra (violon, viola, dan cello), serta penampilan Meda yang akan menyanyikan lagu “Laskar Pelangi”.

Ikon utama Festival Laskar Pelangi adalah tarian pendulang timah. Tarian tersebut dimainkan secara teatrikal oleh ratusan anak-anak sekolah. Mereka mewarnai tubuhnya untuk kemudian melakukan serangkaian gerakan tarian, yaitu: gerakan serempak sambil berteriak “kung kang kung”, gerakan sambil mendesis seperti ular, lalu teriakan “hee, haa” secara berulang-ulang, dan gerakan terakhir membuat formasi seperti rantai yang menggambarkan interaksi anak-anak. Atraksi selama sekitar setengah jam itu diakhiri dengan aksi duduk di depan panggung utama FLP Puisi dan Jazz.

Tariannya pendulang timah menggambarkan warga Belitung yang awalnya merupakan penambang kemudian perlahan hasil bumi tersebut habis dan warga mulai berlaih profesi. Sisi lain yang tersirat dari tarian ini adalah bagaimana nasib pendulang timah anak-anak sebenarnya dimana kebanyakan dari SMP sudah mendulang timah dan malas sekolah karena sudah dapat mencari uang sendiri.

Festival Laskar Pelangi sendiri pertama kali dicetuskan oleh Andrea Hirata, penulis novel best seller berjudul “Laskar Pelangi” tahun 2010. Tujuannya untuk melestarikan semangat dan nilai-nilai moral yang dipesankan dalam novel dan film tersebut sekaligus menjadi ajang melestarikan sastra dan budaya serta kesenian Belitung.

Kegiatan FLP 2015 didukung oleh Lor In Belitung Hotel, PT. Ranati, Pemerintah Provinsi Kep. Bangka Belitung, Pemerintah Kab. Belitung, dan Museum Kata Andrea Hirata. Diharapkan festival ini mampu mendongkrak popularitas pariwisata Belitung yang berkembang pesat sejak novel dan film Laskar Pelangi dikenal banyak orang di Nusantara sampai mancanegara.

Belitung dahulu lebih dikenal sebagai pulau tambang penghasil timah, pasir kuarsa, dan kaolin. Tahun 2008, novel “Laskar Pelangi” yang kemudian dialihkan ke layar lebar mengambil latar pemandangan memesona Pulau Bangka Belitung sehingga menguakkan keindahannya ke mata dunia. Setidaknya ada lebih dari 100 pulau kecil mengelilingi Pulau Belitung yang hanya beberapa saja yang berpenghuni, menariknya hampir semuanya pulau-pulau tersebut dihiasi pasir putih disertai rentetan batu granit raksasa. 

Untuk menuju Pulau Belitung, dari Jakarta beberapa penerbangan harian tersedia seperti Sriwijaya Air dan Batavia Air langsung ke Bandara H.A.S Hanandjoeddin di Tanjung Pandan, Belitung. Dari sana Anda bisa menuju pulau Belitung dengan mengunakan speedboat, perjalanan akan memakan waktu sekitar 4 jam. Sejauh ini moda transportasi ini merupakan yang paling nyaman. 

Informasi dan keterangan silakan hubungi pihak berikut.

Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Bangka Belitung

Jl. Depati Gegedek No. 17

Tanjungpandan - Belitung

Telp. 0719 - 21398 | Fax. 0719 - 21035

Email. disbudpar@belitungkab.go.id

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.