ASEAN LITERARY FESTIVAL 2015: QUESTION OF CONSCIENCE
Penulis dari seluruh negara ASEAN akan berkumpul di Jakarta pada 15-22 Maret dalam acara ASEAN Literary Festival 2015 (ALF 2015). Ini merupakan acara sastra pertama yang mempertemukan para penulis dari seluruh ASEAN untuk saling berbagi ide bagaimana bisa berkontribusi di masyarakat lewat tulisan.
Sepuluh negara yang tergabung dalam ASEAN umumnya dipengaruhi peradaban India, Cina dan Timur Tengah. Oleh sebab itu, kesepuluh negara ini memiliki budaya yang tidak jauh berbeda. Begitu pun dari sisi sejarah karena semua negara ASEAN sama-sama berjuang melawan penjajahan untuk memperoleh kemerdekaan serta mencapai pembangunan ekonomi dan sosial.
Untuk memastikan tercapainya visi misi bersama komunitas ASEAN, acara ALF 2015 diselenggarakan sebagai platform bagi para penulis, seniman dan masyarakat umum untuk mengenal satu sama lain lebih mendalam. Pihak penyelenggara percaya bahwa penulisan kreatif akan terus memberikan masyarakat akal budi yang baik, hati nurani dan kebijaksanaan sebagai pembimbing dalam melalui pergolakan politisi dan birokrat.
Sekira 20 negara sudah terdaftar di dalam ALF 2015. Mereka yang hadir tidak hanya berasal dari ASEAN namun juga negara-negara non-ASEAN. Tema yang dipilih untuk ALF 2015 adalah Question of Conscience. Abdul Khalik selaku direktur ALF mengatakan bahwa tema ini dipilih sebagai respon atas dinamika global dan perkembangan zaman.
Program ALF tahun ini lebih bervariatif dengan menghadirkan serangkaian diskusi, wokrshop, pentas seni, film screening yang akan menayangkan fim-film terpilih dari masing-masing negara, juga literary trip yang akan membawa peserta dan publik ke tempat-tempat bersejarah bagi perkembangan sastra Indonesia.
Festival ini juga akan diisi oleh penyerahan penghargaan ALF untuk sastrawan yang konsisten memperjuangkan kebebasan, keadilan dan kemanusiaan melalui karyanya. Tahun lalu, Wiji Thukul terpilih menerima penghargaan ini.
Informasi sejenis bisa ditemukan di tempo.co
Untuk informasi selengkapnya dapat mengakses situs www.aseanliteraryfestival.com.
Tidak ada komentar: