TOURISM INDONESIA MART AND EXPO 2014

Oktober 23, 2014
TOURISM INDONESIA MART AND EXPO 2014



Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam terpilih menjadi tuan rumah Pasar Wisata Indonesia atau lebih dikenal sebagai Tourism Indonesia Mart and Expo (TIME) 2014. Acaranya akan berlangsung di Hermes Palace Hotel, Banda Aceh, pada 23-26 Oktober 2014. Kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan citra Indonesia dan khususnya Aceh ke dunia internasional serta mempromosikan industri pariwisata Indonesia di pasar dunia.

TIME merupakan satu-satunya ajang pertemuan business to business antara industri pariwisata Indonesia dan mancanegara. Di sinilah penjual produk wisata dan jasa di Indonesia dipertemukan dalam sebuah pasar internasional. Para penjual adalah hotel, maskapai penerbangan, pelaku MICE, dan pemangku kepentingan pariwisata lainnya. Sementara itu, pembelinya adalah dari tour operator internasional. TIME juga telah tercatat dalam kalender travel mart internasional bersama ITB Berlin, WTM London, Arabian Travel Mart (ATM), PATA Travel Mart, ITB Asia, dan lainnya.

TIME 2014 di Aceh akan diikuti 66 buyer dari berbagai negara,  diantaranya adalah: Amerika Serikat, Kanada, Afrika Selatan, Bahrain, Bangladesh, Inggris, Italia, Jerman, Malaysia, Polandia, Malaysia, Ceko, India, Singapura, Australia, serta Belanda. Hal yang menarik dalam TIME 2014 di Aceh adalah akan berpartisipasinya 22 seller. Angka tersebut tergolong besar jika dibanding tuan rumah dari tahun-tahun sebelumnya. Beberapa daerah yang turut serta adalah: Bali, Banten, Bangka Belitung, Bengkulu, Jakarta, Jawa Timur, Kepulauan Riau, Lampung, Aceh, Nusa Tenggara Barat, Papua, Sumatera Selatan, Sumater Utara, dan Sulawesi Tenggara.

Diutarakan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Reza Fahlevi kepada Indonesia Travel bahwa terpilihnya Aceh dalam ajang kepariwasataan ini merupakan kesempatan untuk mempromosikan potensi wisata provinsi tersebut ke mancanegara. Kegiatan TIME diharapkan mampu memperluas jaringan kerja sama pelaku industri pariwisata di Aceh dengan para pelaku industri pariwisata internasional. Pasca tsunami yang terjadi di tahun 2004, pariwisata Aceh mengalami kemajuan dimana tingkat kunjungan wisatawan meningkat rata-rata 10 persen per tahun. Angka terakhir tahun 2013, kunjungan wisman mencapai 42 ribu.

Reza menambahkan bahwa pelaku pariwisata Indonesia menjadi seller yang akan mempromosikan produk dan jasa wisata di tanah air kepada industri pariwisata mancanegara yang bertindak sebagai buyer. TIME mengakomodir kepentingan pelaku industri dalam negeri untuk memperkenalkan produk dan jasa pariwisata Indonesia ke pasar internasional serta menampilkan seluruh daerah tujuan wisata Indonesia, termasuk daerah tujuan wisata populer, minat khusus, obyek wisata, dan pengembangan produk baru.

Direktur Jenderal Pemasaran Pariwisata, Esthy Reko Astuti menyampaikan bahwa TIME telah menjadi ajang pertemuan antara industri pariwisata Indonesia dan mancanegara dan diharapkan membawa dampak positif pariwisata Indonesia khususnya Aceh terhadap dunia Internasional. Provinsi  Aceh menerapkan syariat Islam namun norma yang berlaku tersebut untuk mereka yang Muslim. Ada nilai yang bisa ditoleransi dan bagi yang non Muslim bisa saling menghormati dan menghargai. Secara umum pun fasilitas pariwisata Aceh pun sudah sangat baik.

Chairperson TIME 2014, Meity Robot menuturkan Aceh mendunia karena bencana tsunami. Oleh karenanya, akan semakin banyak orang yang ingin berkunjung untuk melihat kemajuan Aceh pascatsunami. TIME 2014 akan menampilkan seluruh daerah tujuan wisata Indonesia, termasuk daerah tujuan wisata populer, obyek wisata, dan pengembangan produk baru sehingga diharapkan event ini mampu mengoptimalkan potensi pariwisata masing-masing.

Tourism Indonesia Mart and Expo (TIME) telah menjadi acara tahunan yang diselenggarakan oleh Masyarakat Pariwisata Indonesia (MPI) didukung berbagai komponen pariwisata se-Tanah Air. Termasuk Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, pemerintah provinsi, Asosiasi Agen Perjalanan Indonesia (ASITA), Asosiasi Pemandu Wisata Indonesia, Persatuan Hotel dan Restaurant Indonesia (PHRI) Aceh, serta Garuda Indonesia. Acara ini juga merupakan sarana untuk menarik pengunjung potensial ke Indonesia.

Dalam penyelenggaraan TIME sebelumnya, daerah yang menjadi tuan mendapat lonjakan kunjungan wisatawan mancanegara dan masuknya investor ke daerahnya. TIME diharapkan membantu mempercepat pembangunan infrastruktur serta fasilitas pariwisata. Selain itu, industri terkait pariwisata (seller) seperti penerbangan, hotel, restoran, transportasi dan jasa pariwisata dapat menawarkan produknya langsung ke pembeli (buyer) sehingga transaksi dari pertemuan bisnis tersebut akan menggairahkan sektor lainnya.

Link Terkait

Pulau Weh
Taman Nasional Gunung Leuser
Sungai Alas
Banda Aceh
Takengon
Sabang
Museum Tsunami Aceh
Pantai Iboih
Pantai Gapang
Benteng Indra Patra
Tapaktuan
Pantai Sumur Tiga
Tugu Nol Kilometer Sabang
Pantai Cemara Indah

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.