FESTIVAL 30 IKON KULINER TRADISIONAL INDONESIA
FESTIVAL 30 IKON KULINER TRADISIONAL INDONESIA
Sebuah event festival bertema kuliner Nusantara hadir di Mall of Indonesia, Kelapa Gading, pada 17-19 Oktober 2014. Acara yang diinisiasi oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tersebut menghadirkan 30 hidangan kuliner Tanah Air yang merupakan bagian dari 30 Ikon Kuliner Tradisional Indonesia (IKTI).
Festival 30 Ikon Kuliner Tradisional Indonesia akan dimeriahkan seminar kuliner, pameran, demo masak 30 IKTI, lomba memasak bertema 30 IKTI, dan hiburan musik. Untuk cooking competition memperebutkan hadiah total 30 juta rupiah. Dalam event ini akan turut hadir Bondan Winarno (pemerhati kuliner), Vindex Tengker (professional chef), dan Linda Adimidjaja (praktisi kuliner). Akan ada pula cooking demo dari Junior Masterchef indonesia, yaitu: Afaf, Zidan, Revo, Nocole, Alain, dan Kimmy.
Seperti sudah dikenali bahwa Kemenparekraf telah meluncurkan 30 ikon kuliner tradisional Indonesia untuk mengembangkan dan memfokuskan pengembangan kuliner Indonesia. 30 ikon Indonesia tersebut telah diujirasa sehingga memiliki resep yang baku dan bisa dibuat di mana saja. Ragam kuliner itu terdiri dari kuliner pusaka, tradisi dan unggulan, mulai dari makanan pembuka, hingga penutup dimana semuanya diharapkan menjadi makanan yang wajib dimasak pada setiap event nasional atau internasional di Istana Negara.
Tiga puluh ikon kuliner tradisional Indonesia diseleksi oleh kelompok kerja dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, terdiri dari para praktisi dan pakar kuliner. Landasan pemilihan 30 ikon kuliner tradisional Indonesia tersebut berdasarkan beberapa kriteria. Pertama, bahan baku harus mudah diperoleh, baik di dalam maupun luar negeri, yang kedua kuliner tersebut telah dikenal oleh masyarakat luas, serta ketiga ada pelaku profesional praktisi kuliner tersebut. Pemilihan kuliner tradisional sebenarnya tidak berhenti pada 30 kuliner namun ke depannya setiap destinasi wisata diharapkan memiliki ikon dan kuliner unggulannya.
Ke-30 ikon kuliner tradisional tersebut ialah: ayam panggang bumbu rujak yogyakarta, gado-gado jakarta, nasi goreng kampung, serabi bandung, sarikayo minangkabau, es dawet ayu banjarnegara, urap sayuran yogyakarta, sayur nangka kapau, lunpia semarang, nagasari yogyakarta, kue lumpur jakarta, soto ayam lamongan, rawon surabaya, asinan jakarta, sate ayam madura, sate maranggi purwakarta, klappertaart manado, tahu telur surabaya, sate lilit bali, rendang padang, orak-arik buncis sili, pindang patin palembang, asam padeh tongkol padang, nasi liwet solo, es bir pletok jakarta, kolak pisang ubi bandung, ayam goreng lengkuas bandung, laksa bogor, kunyit asam solo, dan nasi tumpeng.
Jenis kuliner yang terakhir, yaitu nasi tumpeng dipilih sebagai ikon andalan di dalam dan luar negeri. Alasannya karena nasi tumpeng memiliki dasar filosofi Indonesia yang kuat dan mempresentasikan budaya makan orang Indonesia. Nasi tumpeng juga memiliki visualisasinya atraktif baik penampilan maupun cita rasanya serta mudah dikombinasikan dengan jenis kuliner lainnya. Selain itu, nasi tumpeng juga mudah dibuat di luar negeri dan dapat dijadikan sebagai menu wajib restoran Indonesia di mancanegara.
Link Terkait
Taman Nasional Bunaken
Danau Toba
Taman Nasional Komodo
Kota Tua Batavia
Borobudur
Raja Ampat
Taman Nasional Gunung Rinjani
Taman Nasional Bromo Tengger Semeru
Pantai Kuta
Taman Nasional Tanjung Puting
Tana Toraja: Negerinya Orang Mati yang Hidup
Kintamani
Taman Nasional Wakatobi
Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu
Pulau Menjangan
Taman Nasional Kelimutu
Tidak ada komentar: