HARI RAYA GALUNGAN DAN KUNINGAN 2013 DI BALI
Inilah kesempatan Anda melihat langsung salah satu hari raya besar Hindu Bali. Saat sempurna berinteraksi dengan budaya lokal dan memburu foto. Itu karena Galungan merupakan hari raya besar selain Nyepi. Pada masa itu sekolah dan instansi pemerintah akan libur antara tiga hari sampai sepekan.Umat Hindu Bali akan memenuhi pura-pura besar dan kecil di sekitarnya. Jadi, Anda jangan kaget betapa ramai dan padatnya pura di Pulau Dewata dipenuhi umat Hindu Bali saat hari raya Hari Raya Galungan dan Kuningan.
Pada 27 Maret hingga 6 April 2013 seluruh daerah di Pulau Dewata Bali akan merayakan Galungan dan Kuningan. Sehubungan adanya perayaan keagamaan tersebut maka hampir seluruh Pulau Bali akan dihiasi berbagai macam dekorasi sekaligus kegiatan keagamaan Hindu Bali.
Galungan diperingati setiap 210 hari menurut penanggalan Hindu Saka atau setiap enam bulan sekali namun selalu dirayakan pada hari Rabu. Galungan berkaitan erat dengan Hari Raya Kuningan, yaitu jaraknya hanya 10 hari dan dianggap sebagai penutup perayaan Galungan. Oleh karena itu, biasanya cara mengucapkan selamat untuk orang yang merayakannya adalah dengan kalimat "Selamat Hari Raya Galungan dan Kuningan."
Kata ‘galungan’ berasal dari bahasa Jawa Kuna yang artinya menang atau bertarung. Galungan melambangkan kemenangan Dharma atas Adharma atau kebajikan melawan kejahatan yang berasal dari mitologi "Mayadenawa". Hal ini diyakini bahwa selama periode sepuluh hari perayaan Galungan semua dewa, termasuk dewa tertinggi Sanghyang Widi akan turun ke Bumi. Selain itu, diyakini pula bahwa roh-roh leluhur dan kerabat akan kembali untuk mengunjungi rumah mereka sehingga berbagai ritual dan sesaji dilakukan untuk menyambut mereka.
Selama festival, semua kawasan di Pulau Bali akan dihiasi tiang bambu yang disebut "penjor". Tiang-tiang itu nantinya akan dihiasi buah-buahan, daun kelapa, dan bunga. Tiang bambu tersebut juga akan diletakkan di dekat pintu masuk rumah.
Festival yang digelar akan didahului berbagai persiapan yang dimulai tiga hari sebelum festival atau disebut Penyekeban sebagai penanda persiapan Galungan, Setiap keluarga akan membungkus pisang belum matang di pot tanah liat untuk mempercepat kematangan. Pada hari kedua yang disebut Penyajahan ibu-ibu akan mempersiapkan berbagai jenis kudapan yang diperlukan untuk sesajen dan akan dipersembahkan saat hari raya Galungan. Hari terakhir persiapan atau disebut Penampahan adalah saat warga Bali akan memotong hewan kurban yang akan digunakan dalam ritual.
Selama Galungan, upacara Ngelawang akan digelar di setiap desa. Ritual ini untuk mengusir roh jahat yang dilakukan oleh tarian barong. Barong diundang ke setiap rumah dan kehadirannya dimaksudkan untuk mengembalikan keseimbangan antara yang baik dan jahat di dalam rumah. Sebelum barong menari para penghuni rumah akan berdoa terlebih dahulu.
Puncak parayaan disebut Kuningan. Hal ini diyakini bahwa pada hari tertentu, Sang Hyang Widi turun ke Bumi untuk memberikan berkat bagi semua orang. Sebagai penutupan rangkaian ritual Galungan, Kuningan juga menandai kembalinya dewa dan leluhur ke alam mereka sendiri.
Sebagai salah satu kegiatan keagamaan yang paling penting di Pulau Bali, Galungan merupakan kesempatan terbaik untuk menyaksikan budaya Bali yang unik. Kunjungan ke Bali selama perayaan Galungan dan Kuningan dipastikan akan menjadi pengalaman yang menarik untuk Anda.
Informasi lebih lanjut silakan kunjungi laman berikut. www.tourism.baliprov.go.id
Tidak ada komentar: