PAMERAN “COLOR OF UNIQUENESS”: PENINGGALAN SEJARAH AKULTURASI BUDAYA INDONESIA-CHINA
Museum Nasional Indonesia mengadakan pameran “Color of Uniqueness” yang berlangsung pada 25 April-31 Mei. Pameran ini akan menampilkan peninggalan sejarah akulturasi budaya Indonesia-China. Selain di Indonesia, pameran ini juga digelar di Guangxi Museum, China pada 1 Juli sampai 1 November.
Pameran “Color of Uniqueness” adalah hasil kerja sama Museum Nasional Indonesia dan Guangxi Museum of Nationalities China. Sebelumnya, kedua museum pernah menyelenggarakan kerjasama semacam ini pada 2009-2010. Namun, hanya digelar di Guangxi Museum, China dengan tema “Precious Cultural Relics of Indonesia”.
Kali ini Museum Nasional memamerkan 106 koleksi dan Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Trowulan 2 koleksi, sementara Guangxi Museum 92 koleksi. Benda yang dipamerkan didominasi oleh kain dan peninggalan arkeologi. Pakaian khas China yang memengaruhi pakaian adat Indonesia juga dipamerkan di sini. Ruang pameran bernuansa warna merah yang menjadi simbol keberuntungan dalam budaya Tionghoa.
Pameran “Color of Uniqueness” ini bertujuan untuk menyebarluaskan informasi tentang keberagaman dan kekayaan budaya Indonesia sekaligus mengenalkan budaya asli bangsa China kepada masyarakat. Memberikan gambaran secara umum tentang sejarah masuknya bangsa China ke Nusantara dari masa prasejarah hingga masa klasik, serta unsur-unsur kebudayaan China yang mewarnai kehidupan sosial budaya di Indonesia.
Akulturasi China dalam budaya di Indonesia bisa dilihat dari kain atau tekstil tradisional Nusantara, khususnya batik pesisir, seni kriya, arsitektur, seni ukir, seni pertunjukkan dan keramik China. Benda-benda seni budaya China juga telah masuk ke dalam kehidupan masyarakat sehari-hari, seperti batik, keramik, wayang potehi, gambang kromong, perayaan Imlek, sumpit, desain pakaian, dan masih banyak yang lainnya.
Kebudayaan China telah memberikan pengaruh mendalam terhadap kehidupan masyarakat di Indonesia berabad-abad yang lalu di berbagai wilayah di Indonesia oleh pendatang dari China seperti Medan, Palembang, Bangka, Jakarta, Semarang, Pekalongan, Cirebon, Lasem, Surabaya dan Singkawang. Daerah tersebut ditinggali olen bangsa keturunan Tionghoa dan kebudayaan China bercampur dengan kebudayaan asli dalam berbagai aspek kehidupan. Mulai dari bahasa, nama tempat, bahkan desain arsitektur, serta kulinernya.
Informasi lebih lanjut di:
Museum Nasional Indonesia
Humas Museum Nasional
Jalan Medan Merdeka Barat No.12,
Jakarta Pusat
Telp. (021) 3868172; (021) 3447778
www.museumnasional.or.id
Pameran “Color of Uniqueness” adalah hasil kerja sama Museum Nasional Indonesia dan Guangxi Museum of Nationalities China. Sebelumnya, kedua museum pernah menyelenggarakan kerjasama semacam ini pada 2009-2010. Namun, hanya digelar di Guangxi Museum, China dengan tema “Precious Cultural Relics of Indonesia”.
Kali ini Museum Nasional memamerkan 106 koleksi dan Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Trowulan 2 koleksi, sementara Guangxi Museum 92 koleksi. Benda yang dipamerkan didominasi oleh kain dan peninggalan arkeologi. Pakaian khas China yang memengaruhi pakaian adat Indonesia juga dipamerkan di sini. Ruang pameran bernuansa warna merah yang menjadi simbol keberuntungan dalam budaya Tionghoa.
Pameran “Color of Uniqueness” ini bertujuan untuk menyebarluaskan informasi tentang keberagaman dan kekayaan budaya Indonesia sekaligus mengenalkan budaya asli bangsa China kepada masyarakat. Memberikan gambaran secara umum tentang sejarah masuknya bangsa China ke Nusantara dari masa prasejarah hingga masa klasik, serta unsur-unsur kebudayaan China yang mewarnai kehidupan sosial budaya di Indonesia.
Akulturasi China dalam budaya di Indonesia bisa dilihat dari kain atau tekstil tradisional Nusantara, khususnya batik pesisir, seni kriya, arsitektur, seni ukir, seni pertunjukkan dan keramik China. Benda-benda seni budaya China juga telah masuk ke dalam kehidupan masyarakat sehari-hari, seperti batik, keramik, wayang potehi, gambang kromong, perayaan Imlek, sumpit, desain pakaian, dan masih banyak yang lainnya.
Kebudayaan China telah memberikan pengaruh mendalam terhadap kehidupan masyarakat di Indonesia berabad-abad yang lalu di berbagai wilayah di Indonesia oleh pendatang dari China seperti Medan, Palembang, Bangka, Jakarta, Semarang, Pekalongan, Cirebon, Lasem, Surabaya dan Singkawang. Daerah tersebut ditinggali olen bangsa keturunan Tionghoa dan kebudayaan China bercampur dengan kebudayaan asli dalam berbagai aspek kehidupan. Mulai dari bahasa, nama tempat, bahkan desain arsitektur, serta kulinernya.
Informasi lebih lanjut di:
Museum Nasional Indonesia
Humas Museum Nasional
Jalan Medan Merdeka Barat No.12,
Jakarta Pusat
Telp. (021) 3868172; (021) 3447778
www.museumnasional.or.id
Tidak ada komentar: