PANTAI LOVINA

PANTAI LOVINA


Bali tidak hanya sekadar Kuta ataupun Sanur dan Seminyak. Beranjak ke utara, Anda akan menemukan Pantai Lovina yang letaknya sekira 9 kilometer dari Kota Singaraja, tepatnya di Desa Kalibukbuk, Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng, Bali.

Pantai Lovina tidak kalah cantik dari pantai-pantai lain di Pulau Dewata. Hanya saja, pasirnya berwarna hitam asli tidak seperti pantai di Bali pada umumnya. Ombak di bibir pantai pun relatif tenang dan bersahabat sehingga memungkinkan pengunjung berwisata ke tengah laut dengan perahu nelayan. 

Atraksi yang paling dicari dari Lovina adalah pertunjukan lumba-lumba hidung botol (Tursiops truncatus). Anda dapat menyaksikan hewan pintar tersebut melompat-lompat di lautan lepas bersama kelompok mereka. Biasanya mereka muncul pada pagi hari ketika Matahari baru mulai menyingsing.

Desa Kalibukbuk sendiri terletak di dekat pantai berbentuk teluk sehingga pemandangannya cukup indah. Dahulu desa ini dijadikan pelabuhan sehingga tak mengherankan jika begitu ramai dengan perdagangan dan pertukaran budaya. Laut Lovina pun tak kalah mempesona, terdapat bunga-bunga karang indah dan ikan yang bervariasi.

Sejarah Lovina tidak bisa lepas dari sosok Anak Agung Panji Tisna yang pernah mengelilingi Eropa dan Asia. Ia tertarik dengan cara hidup dan kondisi penduduk di Bombay, India, yang membuatnya berpikir untuk menerapkan wawasannya pada pembangunan masyarakat di Kabupaten Buleleng.

Kembali dari luar negeri pada 1953, Anak Agung Panji Tisna segera menyatakan aspirasinya dan mulai membangun sebuah pondok bernama Lovina di tanah miliknya. Tempat ini berupa penginapan yang dilengkapi 3 kamar tidur dan restoran di pinggir laut, sangat bermanfaat bagi mereka yang ingin berlibur.

Lovina berasal dari kata love yang berarti cinta, dan ina yang dalam bahasa bali berarti ibu, sehingga namanya merujuk pada arti: cinta ibu pertiwi. Nama Lovina sempat tidak boleh digunakan karena dianggap tidak dikenal di Bali. Karena itu, pengusaha selanjutnya pernah menggunakan nama-nama seperti Manggala, Krisna, Angsoka, Nirwana dan masih banyak laggi. 

Akhirnya setelah dunia pariwisata Bali Utara berkembang, permintaan pebisnis dan agen perjalanan menginginkan nama Lovina kembali. Dari semula hanya nama sebuah penginapan, kini Lovina diabadikan menjadi nama pantai cantik yang menaungi sekira 6 desa asli.

KULINER

Nikmatilah seafood di restoran Lesehan Tanjung Alam Lovina yang memiliki menu ikan bakar sangat lezat. Ada juga warung-warung makan yang menjual makanan khas seperti nasi jinggo sapi,  yang bisa ditemukan di sekitar Jalan Ahmad Yani. Waroeng Lovina di Jalan Ampera direkomendasikan bagi Anda penggemar makanan khas Bali namun dengan harga yang lebih terjangkau.

Oleh-oleh

Di sepanjang pinggir Pantai Lovina Anda akan disuguhkan oleh toko-toko souvenir yang menjual pakaian renang, kaus, dan aksesoris dari bebatuan. Tapi yang paling unik di sini adalah patung lumba-lumba yang terbuat dari kayu. Beberapa patung bahkan dibuat khusus dari kayu eboni.

AKOMODASI

Kawasan Lovina memiliki penginapan yang menyediakan atraksi lumba-lumba yang sudah terlatih yaitu Bali Melka Lumba-Lumba Hotel Resor. Tersedia juga banyak penginapan mulai dari penginapan melati hingga hotel mewah, berikut ini beberapa diantaranya:

Lovina Beach Hotel Bali

Telp: 62-362-41005

Aneka Lovina Villas & Spa Bali

Jalan Raya Kalibukbuk Lovina Beach

Telp: 62-362-41827

Rini Hotel

Telp: 62-362-41386

Suma Beach Hotel Lovina

Telp: 62-362-41566

KEGIATAN

Lovina begitu hening, cocok untuk Anda yang ingin mencari ketenangan. Berjalan-jalanlah di pinggir pantai sambil menikmati semilir angin yang meniup pepohonan lebat di sekitarnya. Keesokan harinya sekitar pukul 06.00, Anda bisa mengikuti tur lumba-lumba dengan menaiki kapal nelayan. Sementara Matahari terbit, selama 3 jam Anda akan dibawa berkeliling lautan lepas menunggu hewan tersebut bermunculan.
Menyelam dan snorkeling adalah pilihan menarik lainnya. Di sekitar Lovina banyak tersedia operator-operator yang akan mengorganisir kebutuhan atraksi yang satu ini.


Tips
Perlu diingat bahwa tidak ada yang menjamin 100 persen lumba-lumba akan muncul, semuanya tergantung dari faktor alam. Jika cuaca cerah maka lumba-lumba akan lebih tertarik muncul ke permukaan. Dengan demikian, bulan April-Oktober selama musim kemarau merupakan saat terbaik berkunjung ke Lovina.

Selain itu, karena membutuhkan waktu yang pagi sekali untuk melihat lumba-lumba, Anda disarankan untuk menginap di sekitar Lovina


TRANSPORTASI
Untuk menuju Lovina, dari Denpasar dapat melewati obyek wisata Bedugul dengan waktu tempuh 2 jam dan kondisi jalan yang berkelok-kelok. Anda juga bisa menggunakan alternatif lain yaitu lewat jalur Gilimanuk menuju Lovina, rute ini relatif lurus dan nyaman namun membutuhkan waktu 4 jam.

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.