PANGKALAN BUN


Rute penerbangan ke Taman Nasional Tanjung Puting memungkinkan wisatawan melewati satu kota menarik yang sayang bila dilewatkan di sepanjang Sungai Arut. Kota tersebut adalah Pangkalan Bun. Pangkalan Bun berfungsi adalah pintu gerbang bagi Anda yang ingin memulai petualangan menjelajah di alam liar Taman Nasional Tanjung Puting yang eksotis.

"Siapa pun yang minum dari Sungai Arut pasti akan kembali ke Pangkalan Bun"

Ungkapan klasik tersebut cocok bagi mereka yang mengunjungi kota ini untuk pertama kalinya dimana menggambarkan perasaan rindu seseorang setelah mengunjungi kota ini. Kehidupan khas tepi sungai berpadu bersama beberapa situs bersejarah di pinggiran Pangkalan Bun yang istimewa.

Secara administratif, Pangkalan Bun adalah ibukota Kabupaten Kotawaringin Barat, Provinsi Kalimantan Tengah. Kota ini sebelumnya merupakan pelabuhan di tepi Sungai Buun, sekaligus kota kecil yang dahulu merupakan kursi kekuasaan Kesultanan Kutaringin pada masa pemerintahan Sultan Imanudin tahun 1811-1814. Secara historis, Kesultanan Kutaringin pernah menjadi kabupaten kerajaan Banjar yang muncul sebagai kesultanan yang terpisah pada masa pemerintahan Sultan Banjar IV Mustainbillah. Kesultanan ini berada di bawah pemerintahan Kerajaan Majapahit, sehingga jejak budaya Jawa melimpah di daerah ini.

Sisa-sisa peninggalan kesultanan dapat ditemukan di Keraton atau Istana Kuning, tepatnya di pusat kota Pangkalan Bun. Istana tersebut sudah pernah direkonstruksi karena pernah terbakar tahun 1986.

Pangkalan Bun sangat kaya di bidang perkebunan seperti kelapa sawit, lada, jeruk dan beragam pertanian masyarakat yang dikembangkan secara alami. Di sini pula pasak bumi dan kayu ulin yaitu kayu bahan baku bangunan berkualitas tinggi dibudidayakan. Berbagai perusahaan perkebunan mendirikan usaha di sekitar kota ini sehingga pada perkembangannya, Pangkalan Bun telah telah menjadi kota hub.

Kontur kota berbukit dan berlembah ini memiliki tata kota yang sangat rapi dan bersih, jalanan dibagi menjadi 2 jalur ditunjang oleh pengaturan yang teratur dari komplek perkantoran, perumahan dan pusat bisnis di lokasi tertentu. Pembangunan kota memang di arahkan pada kondisi dengan motto MANIS yang berarti Minat, Aman, Nikmat, Indah dan Segar.

KULINER

Manjakan lidah Anda dengan Coto Manggala khas Pangkalan Bun. Soto ini spesial karena dilengkapi dengan manggala atau singkong yang porsinya banyak.

BERBELANJA

Popularitas bebatuan mulia mencuatkan nama batu kecubung sebagai kebanggaan masyarakat Kota Pangkalan Bun. Batu kecubung bisa ditemukan di toko oleh-oleh di sekitar kota. Batu ini sangat cantik umumnya berwarna ungu, merah muda, hitam dan putih. Jika dilihat dengan seksama, kecubung asli akan memperlihatkan serat-serat atau butiran halus.

Suvenir lain yang bisa dibawa pulang sebagai buah tangan antara lain perhiasan dari manik-manik, mandau, hiasan Dayak hingga gelang bruta.


AKOMODASI

Sebagai kota yang juga dianggap tujuan wisata sebelum menuju Taman Nasional Tanjung Puting, ada beberapa hotel dan penginapan sederhana yang dapat Anda temukan di Pangkalan Bun.

Berikut adalah beberapa akomodasi yang Anda dapat temukan di Pangkalan Bun.

Swiss Belinn Pangkalan Bun

Jalan Ahmad Yani Km.2, Kalimantan Tengah 74113

Telepon (0532) 27888

Hotel Grand Kecubung

Jalan Domba No.1 Kel. Mendawai, Kec. Arut Selatan, 74111

Telepon (0532) 21211

Hotel Arsela

Jalan Iskandar, Arut Selatan, Kotawaringin Barat, 74112

Telepon (0532) 28808

Purnama Indah Hotel

Jalan A. Yani Km. 2T

Telepon: (0532) 24990

Agus Dwi Jaya Hotel

Jalan Pasir Panjang

Telepon: (0532) 23386

Andika Hotel

Jalan Hasanudin 20

Telepon: (0532) 21218 - 21363

Bone Hotel

Jalan Domba 21

Telepon: (0532) 21213

Abadi Hotel

Jalan P. Antasari 150

Telepon: (0532) 21021

Thamrin Hotel

Jalan P. Diponegoro

Telepon: (0532) 22061 - 22173 - 21376

Candi Agung Hotel

Jalan Patih Surya Dilaga

Telepon: (0532) 22259 - 21483

Rimba Lodge Hotel

Jalan Domba Telepon: (0532) 25044

Diana Hotel

Jalan Pakunegara 18

Telepon: (0532) 21375

Sampuraga Hotel

Jalan Domba 9

Telepon: (0532) 21196

Garuda Hotel

Jalan Gerilya 377

Kumai Telepon: (0532) 61145

Melati Mutiara Hotel

Jalan Sukma Aria Ningrat 4

Telepon: (0532) 23498

Selecta Hotel

Jalan P. Antasari 1/13

Telepon: (0532) 21532

KEGIATAN

Tahun 1973, DR. Birute Galdinas mendirikan The Orangutan Care Center Quarantie (OCCQ) di Pangkalan Bun. Tempat ini merawat orangutan yang sakit dan yang disita oleh Kantor Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA). Fasilitasnya meliputi area seluas 100 hektar dan dapat menampung lebih dari 300 orangutan. Di lokasi karantina tersebut Anda dapat berinteraksi langsung dengan bayi orangutan yang manja. Anda akan dipandu dan diawasi oleh petugas yang bertanggung jawab.

Tidak seperti kota-kota di Jawa atau pulau lainnya, kebanyakan kota di Kalimantan memiliki jalur transportasi utamanya berupa sungai dan Pangkalan Bun tidak terkecuali. Kelotok, getek perahu tradisional, juga perahu motor berbagai bentuk dan ukuran yang melewati Sungai Arut dan merupakan pemandangan umum kota ini. Di kedua tepi sungainya, beberapa rumah kayu tradisional dihiasi kegiatan harian penduduknya yang merupakan pemandangan yang menarik. Anda akan temukan juga area kampung China yang juga menghadap Sungai Arut.

Jika Anda ingin berperahu dan menyisir sepanjang sungai yang panjang dan lebar maka tersedia beberapa klotok dan getek di beberapa titik sungai siap mengantarkan Anda menikmati pemandangannya. Ada juga beberapa kelotok dan getek parkir dibeberapa titik sungai yang menawarkan tur menyusuri sungai. Di kota ini juga terdapat cagar budaya berupa Istana Kuning yang merupakan peninggalan Kerajaan Kutaringin. Istana terdapat di tengah Kota Pangkalan Bun, tepatnya di daerah Radja dekat pasar.

Sekitar satu jam perjalanan dari pusat kota Pangkalan Bun, sebuah pemandangan yang memanjakan mata siap menunggu Anda di Pantai Kubu. Pantai ini berupa jurang sepanjang 3 km dengan permukaan yang relatif datar. Airnya yang tenang sangat sempurna untuk kegiatan rekreasi. Ada juga daerah-daerah tertentu yang sempurna untuk memancing. Sepanjang pantai, Anda juga dapat mengamati dan bahkan merasakan langsung aktivitas nelayan setempat seperti yang ada di desa Kubu berupa desa nelayan.

BERKELILING

Taksi dari atau ke Bandara Iskandar ongkosnya Rp90.000,00 dan ke Kumai Rp160.000,00.

Cara terbaik untuk berkeliling di sekitar Pangkalan Bun jelas tidak melalui darat, karena sebagaian besar kota berada di sepanjang Sungai Arut. Cara terbaik untuk berkeliling adalah menggunakan beberapa klotok tradisional atau perahu getek. Anda juga bisa menyewa kendaraan roda empat dengan tarif Rp300-400ribu per hari.

TRANSPORTASI

Trigana Air menghubungkan Pangkalan Bun dengan Jakarta, Balikpapan, Banjarmasin, Berau, Ketapang, Pontianak, Semarang, Solo dan Surabaya. Sedangkan Kalstar Aviation menyediakan penerbangan harian dari Semarang, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Ketapang, Pontianak, Palangkaraya, Sampit, Semarang, dan Surabaya.

Aviastar juga melayani penerbangan harian dari Jakarta, Ketapang dan Palangkaraya. Sementara itu, Susi Air melayani penerbangan dari Palangkaraya.

Melalui Laut

Pelabuhan Kumai, sekitar 35 menit dari Pangkalan Bun melayani penyeberangan dari Jawa dengan kapal kargo, phinisi bugis dan schooner madura.

Kapal Pelni menghubungkan Kumai dengan Semarang selam 24 jam dengan biaya Rp342.500,00 dan Surabaya melalui perjalanan 26 jam dengan biaya Rp201.000,00. Keduanya berangkat tiga kali seminggu.

Silahkan cek www.pelni.co.id untuk informasi jadwal dan harga yang lebih lengkap.

Melalui Darat

Dari Palangkaraya, perjalanan darat dengan mobil memakan waktu sekitar 8-10 jam. Jalan dan jembatan dari Palangkaraya ke Pangkalan Bun relatif aman. Bus dari Palangkaraya berangkat sekitar jam 12-14 jam dengan harga Rp120.000,00 sampai Rp150.000,00.

Anda juga bisa menikmati indahnya panorama Pantai Tanjung Penghujan di antara Desa Keraya dan Desa Teluk, ataupun Pantai Tanjung Keluang yang begitu cantik dipagari kawanan pohon cemara serta memiliki penangkaran penyu. Pantai Tanjung Keluang terletak di seberang Pantai Kbubu, Anda harus menyewa perahu terlebih dahulu untuk bisa tiba di sana, biayanya sekira Rp150.000 dan perahu bisa memuat hingga 10 orang.

Anda peminat aktivita menyelam dapat disuguhi surga bawah laut yang menarik di Gosong Senggora, gugusan pulau kecil yang menawarkan pesona pasir putih bersih dan air laut yang bening. Gosong Senggora merupakan rumah bagi berbagai jenis karang langka seperti Himerometra robustipinna yang berwarna merah dan ungu. Terdapat pula rumput laut berdaun lebar yang dikenal dengan nama Lamun di dasar perairan.

Selain itu, ada satu titik di Kota Pangkalan Bun yang menyuguhkan panorama Matahari terbit dan terbenam sekaligus. Sungai Cabang nama tempatnya. Anda bisa meraihnya dengan mengemudikan kendaraan roda dua atau empat dari Kota Pangkalan Bun selama satu jam.

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.