Minggu, 18 Juni 2017

DANAU RANAU

DANAU RANAU


TINJAUAN

Danau Ranau adalah danau terbesar kedua di Sumatra. Danau ini terbentuk akibat gempa bumi yang dahsyat dan letusan gunung vulkanik. Sebuah sungai besar yang sebelumnya mengalir di kaki gunung vulkanik berubah menjadi jurang. Berbagai jenis tanaman termasuk semak belukar yang secara lokal dikenal sebagai Ranau, tumbuh di tepi danau dan sisa-sisa gunung menjadi Gunung Seminung, yang berdiri menjulang di samping danau yang memiliki air bersih ini.


Danau ini terletak di perbatasan antara Kabupaten Lampung Barat di Propinsi Lampung dan Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan di Sumatera Selatan. Danau ini memiliki cuaca dingin. Untuk memasuki danau ini, pengunjung harus membayar Rp1.000,00 per orang ditambah Rp4.000,00 untuk parkir.


Pulau Marisa terletak di tengah danau. Memiliki mata air panas alami. Pulau ini juga memiliki air terjun dan sawah yang luas, dan sebagian besar lahan ditutupi oleh hutan dan dihuni oleh beberapa primata.


KULINER

Anda bisa menangkap ikan di danau dan membakarnya di tepi danau. Kegiatan ini sangat mengasyikan.

BERBELANJA

Anda bisa membeli ikan langsung dari nelayan lokal seperti ikan mujair (Sarotherodon mossambicus Peters), Kepor (Banded Daun Ikan), Kepiat (Puntius Waandersi), dan ikan Harongan. Harga yang ditawarkan oleh nelayan yang jauh lebih murah daripada harga di pasar lokal.

AKOMODASI

Meskipun terpencil, tempat wisata ini telah mulai dikembangkan. Ada sebuah hotel yang dikelola oleh PT Pusri yang terletak di tepi danau. Jika Anda ingin tinggal di tempat yang lebih murah, Anda bisa menyewa sebuah kamar di rumah penduduk sekitar Rp30.000,00 per malam.


KEGIATAN

Danau Ranau terkenal dengan ikan-ikannya yang berukuran besar. Anda bisa membeli ikan langsung dari nelayan dan menikmati keindahan Danau Ranau sambil makan ikan bakar dan menikmati secangkir teh hangat. Jangan lupa untuk mampir di sumber air panas di Pulau Marisa.



BERKELILING

Untuk berkeliling di sekitar danau yang memiliki luas 44 km2 ini, pengunjung bisa menggunakan perahu motor, yang dikenal dengan Ketek. Tingkat harganya bervariasi mulai dari Rp100.000,00 sampai Rp250.000,00 tergantung pada tujuan Anda. Untuk melihat air terjun, Anda harus menggunakan angkutan darat.








TRANSPORTASI

Dari bandara Sultan Mahmud Badaruddin II di Palembang, pengunjung bisa menyewa mobil ke Danau Ranau. Jika Anda ingin mengunakan kendaraan umum, Anda bisa mengunakan bus atau jenis transportasi lokal lainnya di Baturaja, namun transportasi umum di Sumatera Selatan biasanya beroperasi hanya ketika pasar buka, yaitu setiap hari Rabu.

LAMPUNG

LAMPUNG

DESKRIPSI


Coretan tinta sejarah perjalanan Cina Kuno menyebut suatu wilayah di bagian paling Selatan Sumatra yang disebut Lampung atau wilayah angin Selatan. Hal ini menunjukkan bahwa Lampung telah ada dan dikenal cukup lama dalam dunia perdagangan.

Provinsi Lampung secara umum wilayahnya datar dengan gunung-gunung tinggi seperti Gunung Pesagi, Tanggamas, Seminiung, Sekincau dan Raya yang merupakan gunung berapi tidak aktif. Bandar Lampung, ibu kota Lampung, dulunya merupakan dua kota yang terpisah yaitu Tanjungkarang dan Pelabuhan Teluk Betung yang tertutup oleh debu gunung berapi setelah Gunung Krakatau meletus. Dalam perkembangan selanjutnyanya, kota ini telah menjadi satu kota. Secara geografis Provinsi Lampung terletak antara 3045' Lintang Selatan dan 103050' 105050' Bujur Timur dengan luas wilayah 35,376,50 km. Curah hujan di Lampung cukup tinggi tiap bulannya yaitu berkisar antara 227 hari. Temperatur berkisar antara 22,50C 32,80C dengan kelembaban berkisar antara 80%-88%.

Banyak jenis wisata yang dapat Anda di Lampung di antaranya beberapa kampung tua seperti Sukau, Liwa, Kembahang, Batu Brak, Kenali, Ranau, dan Krui Lampung Barat. Ada juga Festival Sekura yang diadakan dalam seminggu setelah Idul Fitri di Lampung Barat, Festival Krakatau di Bandar Lampung, Festival Teluk Stabas di Lampung Barat, Festival Way Kambas di Lampung Timur.

JALUR MASUK

Penerbangan domestik terbang setiap hari dari Jakarta. Terminal bus Rajabasa adalah salah satu tempat tersibuk di Sumatra dengan arus keberangkatan yang ramai. Perjalanan dari Jakarta memakan waktu 8 jam, termasuk penyebrangan Selat Sunda dari Merak ke Bakaheuni Lampung melalui kapal feri. Selain itu ada tiga kereta api beroperasi dari Palembang setiap harinya.
SEJARAH

Peninggalan sejarah menunjukkan bahwa Lampung dulunya ialah bagian dari Kerajaan Sriwijaya hingga abad ke-11. Setelah itu, Lampung menjadi bagian dari Kerajaan Melayu. Beberapa peninggalan megalitikum yang masih ada di Pugungraharjo dipercaya berumur lebih dari 1.000 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa Lampung dipengaruhi agama Hindu dan Budha. Lampung dikuasai kesultanan Banten sejak 1500 hingga 1800 M. Putra mahkota Banten, Sultan Haji, menyerahkan beberapa wilayah kekuasaan Sultan Ageng Tirtayasa kepada Belanda. Di dalamnya termasuk Lampung sebagai hadiah bagi Belanda karena membantu melawan Sultan Ageng Tirtayasa.
Lampung dengan tanahnya yang subur terkenal sebagai penghasil lada hitam. Lada hitam pula yang mengilhami bangsa Eropa untuk menguasai wilayah ini. Penguasaan sumber rempah-rempah dunia berarti menguasai perdagangan dunia dan tentu saja wilayahnya. Tidak heran jika Kesultanan Banten khawatir wilayah ini di rebut pihak lain. VOC mengklaim menguasai wilayah ini sampai abad ke-17. Pemerintah Hindia Belanda sempat mentransmigrasikan orang ke Lampung untuk mengatasi masalah kepadatan penduduk di Pulau Jawa.
Kejayaan Lampung sebagai sumber lada hitam pun mengilhami para senimannya sehingga tercipta lagu Tanoh Lada. Bahkan, ketika Lampung diresmikan menjadi provinsi pada 18 Maret 1964, lada hitam menjadi salah satu bagian lambang daerah itu. Namun, sayang saat ini kejayaan tersebut telah pudar.

KULINER

Dipengaruhi oleh provinsi-provinsi tetangganya, masyarakat Lampung menyukai berbagai jenis makanan. Terutama makanan Sumatra Barat yang pedas dan Anda temukan di mana-mana. Makanan khas Palembang juga tersedia di setiap sudut kota Lampung seperti pempek, tekwan dan makanan khas Palembang lainnya. Selain itu, Lampung juga terkenal dengan keripik pisangnya yang bisa Anda bawa pulang sebagai buah tangan.

MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN

Lampung telah menjadi tempat berbaurnya masyarakat dari berbagai macam suku di Indonesia yang bertransmigrasi sejak masa penjajahan. Bahkan banyak masyarakat Lampung suku Jawa yang belum pernah menginjakkan kakinya di Pulau Jawa.
Jika Anda berkunjung ke Lampung, jangan heran menyaksikan jumlah suku asli lampung lebih sedikit dibandingkan suku-suku pendatang lainya. Hal ini di karenakan transmigrasi sejumlah besar-orang dari pulau Jawa.
Ada berbagai jenis tarian khas Lampung. Salah satu jenis tarian yang terkenal adalah tari sembah disebut juga sigeh penguten dan Tari Melinting. Ritual tari sembah biasanya diadakan oleh masyarakat Lampung sebagai tarian penyambutan tamu dan kerap kali dilaksanakan dalam upacara adat pernikahan masyarakan Lampung.

KANTOR PARIWISATA


Jl. Jend. Sudirman No. 2 Bandar Lampung
Telp. (62-721) 26430
Fax. (62-721) 266184
website : www.lampungprov.go.id

PANTAI TANJUNG BINGA

PANTAI TANJUNG BINGA


TINJAUAN

Pantai Tanjung Binga perlu masuk dalam tujuan persinggahan Anda saat berwisata ke Provinsi Bangka Belitung. Letaknya di Kecamatan Sijuk sekira 20 kilometer arah utara dari Kota Tanjung Pandan dan sekira 8 kilometer dari pantai Tanjung Kelayang.


Tanjung Binga  menyajikan keindahan pantai dihiasi warna-warni kapal nelayan yang menarik dan unik.  Perairan sekitarnya jernih, berombak tenang, serta memiliki keindahan alam bawah laut. Tidak jauh dari pantai Tanjung Binga, terdapat beberapa pulau kecil yang juga patut untuk dikunjungi, seperti Pulau Lengkuas, Pulau Batu Berlayar, Pulau Pasir dan lainnya.


Pantai Tanjung Binga sejatinya merupakan desa nelayan bernama Desa Keciput. Warga desa ini memiliki dermaga sendiri yang berfungsi sebagai tempat penjemuran ikan. Hasil tangkapan ikan yang didapat biasanya dijual ke Tanjung Pandan dan bahkan ada yang dijual ke Jakarta, Kalimantan, dan lainnya.


Ada 6.000 penduduk meliputi 2.000 kepala keluarga di desa ini dan sebagian besar adalah suku Bugis yang berasal dari Bone di Sulawesi Selatan. Mereka menetap turun-temurun di desa ini dan sehari-hari masih menggunakan Bahasa Bugis.


KULINER

Karena letaknya di pesisir pantai maka jelas kuliner di desa ini umunya adalah olahan hasil laut. Ada gangan, bedulang, dan teri krispi adalah makanan khas yang dapat Anda cicipi saat berada di desa ini.

Selain teri krispi yang menjadi cemilan enak dan khas dari Tanjung Binga, ada juga makanan khas Belitung lainnya di sini seperti sup gangan. Sup gangan berupa sup kuah kuning pedas asam dengan dagingnya yang lembut. Rasa asam yang diperoleh dari nanas dan rasa supnya tidak amis.

Anda dapat menikmati makanan khas Belitung di rumah makan sekitar pantai Tanjung Binga yaitu di restoran Bukit Berahu Cottages, atau di sekitar kawasan Sijuk.



Restoran Mabai

Jalan Tanjung Tinggi, Kecamatan Sijuk

Telepon: (0719) 24438, 081929567799



Kelayang Resto

Tanjung Kelayang, Sijuk

Telepon: 081929798420



Rindu Pantai

Pantai Tanjung Tinggi, Kecamatan Sijuk, Belitung

Telepon: 081377820025


BERBELANJA


Tanjung Binga dikenal sebagai salah satu daerah pusat ikan laut. Selain ikan segar yang diolah menjadi ikan asin, ikan-ikan hasil tangkapan para nelayan juga diolah menjadi berbagai produk makanan. Makanan olahan ikan yang cukup dikenal dari Tanjung Binga salah satunya adalah teri krispi. Makanan ini banyak ditemukan di warung yang berada di sepanjang jalan kawasan Sijuk. Selain di Sijuk, makanan renyah ini juga dijual di kawasan Belitung lainnya. Rasanya yang asin dan gurih, serta berbahan dasar dari ikan segar dari hasil tangkapan nelayan membuatnya menjadi salah satu penganan yang digemari masyarakat Belitung. Ada beberapa varian rasa yang dimiliki teri krispi diantaranya keju, balado, dan rasa original-nya.

Jajanan yang bisa dibawa pulang lainnya adalah kerupuk telur cumi, pempek ikan, dan kerupuk ikan menjadi alternatif lain oleh-oleh khas Tanjung Binga.

Di rumah-rumah sepanjang jalan Tanjung Binga biasanya menjual buah durian. Ada banyak pohon durian di Tanjung Binga yang umumnya berbuah setahun sekali sekitar bulan Desember-Maret.


KEGIATAN

Menyambangi Pantai Tanjung Binga, Anda akan disuguhi pemandangan khas desa nelayan. Banyak perahu nelayan lalu-lalang dan tambat di tepian pantai. Anda juga dapat mengambil foto dan menikmati sederetan rumah nelayan dan dermaga yang menjorok sepanjang 100 meter dari pantai serta beberapa tempat penjemuran ikan.

Suasana pantainya dinaungi pepohonan dan suasana laut yang tenang cocom untuk bersantai sambil melihat aktivitas keseharian nelayan. Ketika sore hari, Anda juga dapat melihat kapal-kapal nelayan pergi melaut dan anak-anak nelayan bermain di pantai dengan latar belakang Matahari terbenam yang indah. Saat pagi hari waktunya melihat perahu nelayan merapat membawa ikan hasil tangkapan serta melihat langsung warga   sibuk menjemur ikan untuk diasinkan.

Jika ingin melihat pemandangan keseluruhan aktivitas nelayan di Tanjung Binga maka Anda dapat melihatnya dari atas Bukit Berahu. Pagi perahu nelayan ditambatkan di tepi pantai dan saat sore hari untuk melihat Matahari terbenam. Melihat laut di malam hari pun tidak kalah menariknya, Anda akan melihat laut dipenuhi lampu kapal nelayan di kejauhan dan langit bertabur bintang.


BERKELILING

Anda bisa menikmati setiap sudut keunikan Tanjung Binga dengan berjalan kaki di atas pasir pantai sampai dermaga. Menelusuri jalan kayu yang unik Anda bisa melihat aktivitas nelayan mengepak ikan asing kering setelah selesai dijemur di gubuk beratapkan terpal atau seng.

Tidak jauh dari pantai Tanjung Binga ada beberapa pulau yang sering dikunjungi wisatawan. Diantaranya Pulau Lengkuas, Pulau Batu Berlayar, Pulau Pasir, dan lainnya. Untuk mencapai pulau-pulau tersebut hanya memakan waktu sekira 30 menit saja dari Tanjung Binga. Untuk menyeberang ke pulau-pulau tersebut bersama teman-teman seperjalanan, Anda bisa menyewa kapal nelayan dengan kisaran harga Rp500.000,- sekali jalan menjelajahi pulau.

Lokasi Tanjung Binga juga tidak jauh dari pantai Bukit Berahu yang tersembunyi di kaki Bukit Berahu. Lokasinya sekira 750 meter arah selatan dari pantai Tanjung Binga. Pengunjung yang memasuki kawasan ini akan dikenakan tiket masuk sekira Rp2.000,- Untuk menuju pantai ini perlu menuruni undakan landai yang kurang lebih berjumlah 96 buah untuk menikmati pantainya yang tenang dan eksklusif. Sedangkan, dari atas bukit Anda bisa menikmati pemandangan laut lepas yang indah dan merupakan tempat ideal melihat Matahari terbenam.

TRANSPORTASI

Anda bisa menyewa kendaraan, taksi, atau mengikuti jalur wisata dari agen perjalanan di Belitung. Kendaraan akan menjemput Anda dari Bandar Udara H. A. S. Hanandjoeddin, Tanjung Pandan menuju Tanjung Binga selama 30 menit perjalanan. Desa nelayan ini berada sekira 8 km dari Pantai Tanjung Tinggi.

MUSEUM KATA ANDREA HIRATA

MUSEUM KATA ANDREA HIRATA


TINJAUAN

Selamat datang di Museum Kata! Museum sastra pertama dan satu-satunya di Indonesia. Arahkan tujuan Anda ke Jalan Laskar Pelangi No. 7, Gantung, Belitung Timur, Provinsi Bangka Belitung. Museum ini didirikan oleh penulis novel terlaris di Tanah Air “Laskar Pelangi” yaitu Andrea Hirata pada 2010 dan diresmikan November 2012.


Novel Laskar Pelangi sendiri diangkat dari cerita kehidupan sang penulis tentang masa kecilnya di Belitung Timur. Kemudian novel ini pun dijadikan sebuah film layar lebar sebagai tontonan bagi semua kalangan yang sarat pesan moral dan pendidikan. Dampak beredarnya novel dan film tersebut memberikan nilai lebih pada tempat wisata di Belitung Timur sehingga mengundang wisatawan mengunjunginya.


Apalagi ketika Andrea Hirata sendiri mencetuskan ide kreatif serta menuangkannya dalam bentuk museum yang mengambil konsep replika sekolah SD Muhammadiyah Gantung, tempat ia menimba ilmu di Gantung, Belitung Timur. Sekolah ini menjadi latar belakang film “Laskar Pelangi”, sedangkan letak Museum Kata tidak terlalu jauh dari lokasi asli SD Muhammadiyah Gantung.


Inspirasi membuat Museum Kata ini muncul ketika Andrea Hirata mengunjungi The Mark Twain Boyhood Home and Museum di Hannibal, Missouri, Amerika Serikat. Ketika itu ia tengah mendapatkan program beasiswa untuk belajar sastra di University of Iowa selama tujuh bulan.


Museum Kata juga didirikan sebagai janjinya kepada publik setelah mendapatkan profit penjualan buku Laskar Pelangi. Andrea pernah berjanji bahwa ia akan mengalokasikan royalti untuk membuat sesuatu yang bernilai pendidikan di Belitung.

KULINER

Kecamatan Gantung berbatasan langsung dengan Kecamatan Manggar. Di kota ini terkenal dengan sebutan wisata 1001 warung kopi. Jika memiliki kesempatan untuk berwisata ke Kota Manggar, Anda pasti akan menemukan suasana kota dengan banyak warung kopi.

Kopi lezat khas Belitung yang dijual di sini bisa dinikmati dengan harga sekira Rp3.000,-sampai dengan Rp5.000,-/gelas. Tentunya tidak hanya kopi yang bisa dinikmati di sini, Anda juga akan ditemani dengan pelbagai makanan ringan seperti roti goreng atau lemper seharga Rp1.000,-/buah.

Bangunan warung kopi di Manggar rata-rata berupa bangunan sederhana beratapkan seng dan dinding bambu. Beberapa lainnya juga ada yang berdinding beton. Namun fasilitas di warung kopi Manggar hanya terdapat fasilitas sederhana saja berupa meja kayu dan kursi plastik sebagai tempat duduk pengunjung.

Kuliner lain yang terdapat di sekitar Gantung sama dengan yang ada di Belitung seperti sup gangan, dan mie belitung.



Warung Kopi ATET

Jalan Sudirman 187, Lipat Kajang Manggar, Belitung Timur, Kepulauan Bangka Belitung



Kedai Kopi Fatimah (Warung Kopi Pak Martin/Bu Fatimah)

Kecamatan Manggar



Seafood Sinar Laut

Jalan Pantai Serdang, Manggar, Belitung Timur, Kepulauan Bangka Belitung



Rumah Makan Fega

Jalan Jendral Sudirman, Manggar, Belitung, Kepulauan Bangka Belitung

Telepon: (0719) 91114

BERBELANJA



Oleh-oleh khas dari Gantung, Belitung Timur adalah jus rumput laut. Jus rumput laut ini diproduksi oleh kelompok usaha kecil di Kecamatan Gantung, binaan dinas kelautan dan perikanan (DKP) Kabupaten Belitung Timur. Jus yang terbuat dari rumput laut kering, gula pasir putih, pengental, dan perisa melon, leci, serta stoberi ini sudah tersebar luas di pasaran dan menjadi salah satu suguhan di kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata sejak akhir 2012 lalu.

Berbagai jenis oleh-oleh juga bisa didapatkan dari galeri UKM yang ada di Belitung Timur, seperti kerupuk ikan, kemplang, keripik sukun, dan lainnya.

KEGIATAN


Gerbang depan Museum Kata terkesan unik dan menarik. Bagian sebelah kiri tergantung beberapa sepeda, bagian tengah berupa dinding depan sebuah rumah berwarna cerah lengkap dengan pintu dan jendela, dan bagian kanan berupa dinding dengan banyak pintu dan jendela berwarna-warni.
Jika diperhatikan seksama, gerbang depan museum tersebut adalah penampakan halaman depan sebuah sekolah. Seolah-olah tampak sepeda-sepeda yang diparkir, dan pintu-pintu kelas sekolah di kejauhan.  
Bangunan utama Museum Kata berupa bangunan khas Melayu yang sederhana dan bersahaja. Ketika pengunjung memasuki bangunan utama museum akan disambut oleh foto-foto sang penulis dengan kalimat-kalimat inspiratif yang mengajak pengunjung untuk berani bermimpi. Salah satu kalimat yang berkesan adalah, “Bermimpilah karena Tuhan akan memeluk mimpi-mimpimu”. Selain itu juga terdapat beberapa cuplikan dari novel yang sudah diterbitkan ke dalam berbagai bahasa ini.
Menelusuri lebih dalam lagi, setiap ruangan yang ada di Museum Kata diberi nama tokoh-tokoh yang ada di novel Laskar Pelangi, diantaranya Ruang Ayah, Ruang Ikal, Ruang Lintang, Ruang Mahar, dan dapur. Ruang pertama yang ditemui yakni Ruang Ikal yang menjadi penghubung antara ruangan di dalam museum ini.
Di setiap ruangan, Anda dapat melihat cuplikan-cuplikan novel yang menggambarkan sosok masing-masing tokoh. Seperti foto-foto adegan Ikal berpisah dengan Lintang di Ruang Ikal, foto Lintang dengan sepeda kesayangannya di Ruang Lintang, dan foto-foto seniman yang menjadi inspirasi Mahar di Ruang Mahar.
Ruang tengah menjadi ruang pajangan kisah-kisah menarik dari Belitung sekaligus benda-benda lawas antik yang menjadi perabotan masyarakat pada waktu lampau. Di ruangan ini perhatian Anda akan teralihkan pada sebuah foto perempuan dan lelaki tua dalam bingkai kayu hitam, di bawahnya terdapat tulisan “Museum ini dipersembahkan untuk ayah dan ibu tercinta Andrea Hirata, NA Masturah Seman dan Seman Said Harun”.
Di Museum Kata terdapat lebih dari 200 literatur dari berbagai genre, seperti literatur musik, literatur film, literatur anak, literatur seni, hingga literatur arsitektur. Banyak diantaranya memasukkan karya penulis luar, namun tidak menyingkirkan kearifan lokal yang terdapat di dalam museum ini. Misalnya terdapat kumpulan kata-kata asli Belitung yang kini di ambang kepunahan.
Tidak perlu melangkah keluar untuk istirahat sambil menyeruput kopi. Setelah melewati Ruang Mahar, Anda dapat menemukan ruang dapur tradisional Melayu yang disulap menjadi warung kopi, bernama “Warkop Kupi Kuli” sebagai tempat yang sesuai untuk mengobrol santai sembari meminum kopi.
Selain bangunan utama yang memiliki banyak jendela, ada pula ruang inspirasi yang kaya warna, juga berhiaskan banyak pintu dan jendela pada dinding maupun langit-langitnya. Sesuai dengan namanya ruang ini adalah tempat bagi semua orang dapat bermain-main tentunya untuk mengeluarkan inspirasinya. Pada hari tertentu, anak-anak datang ke sini untuk belajar Bahasa Inggris, membaca, bermusik, bahkan akting. Di ruang ini pun ada tempat khusus untuk menulis.
Museum Kata lebih dari sekedar tempat menikmati kata-kata dan gambar yang terpampang pada dinding, tempat ini sangat menyenangkan untuk Anda dapat memiliki banyak inspirasi, dari datang sampai selesai mengunjunginya. Museum Kata juga memiliki dampak yang bernilai bagi penduduk sekitar di Gantung, Belitung Timur, khususnya dalam hal pendidikan. Hal ini dibuktikan melalui Ruang inspirasi yang juga dijadikan sebagai sekolah gratis untuk anak-anak penambang timah di Gantung
Keunikan dan kekayaan yang terkandung di dalam Museum Kata, sangatlah tepat diwakili tagline pada nama museum yang bertuliskan “Indonesia’s Most Inspiring Museum”. Inspirasinya mengundang pengunjung dari dalam maupun luar negeri.



BERKELILING

Menjelajah setiap sudut yang ada di Museum Kata tidak pernah membosankan. Selalu ada hal-hal menarik untuk dilirik dan membuat berhenti bahkan merenungkan kata-katanya yang bermakna.

Eksplorasi ruang yang tidak terbatas juga tampak dari petak kecil di antara bangunan yang dipenuhi batang-batang pohon. Pada rantingnya, kita tidak hanya menemukan daunnya yang berwarna hijau, daun berbentuk hati berwarna-warni pun menghiasinya. Berjalan di antara pepohonannya membawa kita sejenak ke dalam dunia imajinasi yang menyenangkan.

TRANSPORTASI

Jarak antara Tanjung Pandan dengan Kecamatan Gantung adalah sekira 110 kilometer dan dapat ditempuh kurang lebih 2 jam perjalanan. Untuk menuju ke sana dari bandara dapat menyewa mobil yang sudah dipesan dari beberapa hari sebelumnya, dengan biaya Rp350.000,- di luar bensin dan supir, sedangkan Rp500.000,- /unit/hari untuk paket termasuk bensin dan supir. Dapat juga menyewa motor dengan biaya sekira Rp60.000,- sampai dengan Rp100.000,-.

Jika ingin menggunakan angkutan umum berupa bis atau mobil elf yang mengantar dari dan ke Tanjung Pandan. Namun kendaraan umum ini sangat jarang sekali, dan biasanya hanya beroperasi dari pagi sampai dengan pukul 12 siang. Jika menggunakan bus ongkos yang dikeluarkan sekira Rp25.000,- sedangkan untuk mobil elf dikenakan ongkos sebesar Rp40.000,-.

DANAU KAOLIN

DANAU KAOLIN


TINJAUAN
Hamparan putih tanah kaolin yang ditambang akan membentuk cekungan-cekungan menganga. Begitu kontras karena air berwarna biru cerah mengisi cekungan layaknya langit sedang bercermin di Bumi.


Dini hari saat Matahari baru menampakkan diri, danau ini sedang terlihat cantik-cantiknya. Awan di langit perlahan memunculkan pendaran warna jingga mengantarkan bulatan Sang Surya tepat di pelupuk mata Anda.


Belitung tidak semata-mata tentang pantainya yang menawan, ada keistimewaan lain yang tak kalah rupawan. Danau Kaolin, sebutan untuk tempat ini, tempat yang selalu diabadikan para fotografer untuk menciptakan potret lansekap menarik dari warna danau yang unik. Dari atas pesawat saat hendak mendarat, danau ini pun sudah terlihat dari ketinggian. Anda akan mudah mengenalinya karena warna danau sangat khas.


Danau Kaolin terletak di Jalan Murai sekitar 10 km dari Bandara HAS Hananjoedin, Tanjung Pandan. Kaolin ditambang untuk dijadikan kertas, keramik, porselin, pasta gigi, kosmetik, logam, pupuk, hingga karet. Akan tetapi, aktivitas penambangan di danau ini sudah tidak aktif lagi.


Sekilas memang tampak seperti Kawah Putih Ciwidey di Jawa Barat tetapi danau ini tidak bau belerang karena tidak terbentuk dari kawah yang masih aktif, airnya pun tidak panas dan aman sehingga warga masih sering menggunakannya untuk mandi. Sebagian dari mereka beranggapan bahwa mandi di dalam Danau Kaolin dapat membuat kulit menjadi halus dan lembut.


Keadaan sekeliling Danau Kaolin terus berubah dari waktu ke waktu. Wisatawan dahulu bisa turun dan mendekati Danau Kaolin melalui tangga-tangga buatan. Akan tetapi, sekarang danau ini tidak bisa dihampiri lagi oleh sembarang orang karena tangga itu sudah ditimbun pasir oleh penambang. Meskipun demikian, danau masih bisa dinikmati dari kejauhan dan tetap menghasilkan foto yang apik.


KULINER

Anda yang datang dengan rombongan bisa menikmati bedulang, yaitu santap tradisional ala Melayu yang dilakukan bersama-sama menggunakan nampan besar berbentuk bundar. Nampan terdiri dari piring-piring kecil untuk  meletakkan lauk-pauk. Tradisi ini terus dilakukan di Belitung untuk memperkuat silaturahmi sekaligus merekatkan hubungan sosial antaranggota masyarakat.

Makanan khas lain dari Belitung adalah sup gangan, yakni sup ikan kuah kuning dengan cita rasa asam karena diolah bersama nanas. Umumnya sup gangan terdapat di restoran-restoran seafood, misalnya beberapa restoran di bawah ini.



Restoran Pandan Laut

Jalan Pattimura



Restoran Kebun Rindu Kampong

Desa Batu Itam Km 9, Sijuk



Pondok Surya

Jalan Bambang Utoyo, Tanjung Pandan



Rumah Makan Belitung Timpo Duluk

Jalan Lettu Mad Daud Kampung Parit


BERBELANJA

Pletek merupakan camilan berbentuk lonjong yang sangat gurih saat digigit dan menyentuh lidah. Makanan ini dibuat dari ikan tenggiri kemudian diracik menggunakan garam dan merica.

Oleh-oleh lain khas Belitung adalah terasi atau belacan, cocok untuk Anda yang gemar memasak. Terasi Belitung dibuat dari 100 persen fermentasi udang yang diolah dengan bumbu lainnnya. Bentuknya padat dengan tekstur agak kasar dan berwarna cokelat.


AKOMODASI

Pilihan akomodasi di Belitung semakin beragam dari tahun ke tahun, Anda bisa menemukan hotel berbintang, resor, cottage, hingga hotel melati. Apabila berlibur pada akhir pekan, sempatkanlah melakukan reservasi dari jauh-jauh hari agar tidak kehabisan kamar.

Berikut ini beberapa hotel yang bisa Anda hubungi.



Grand Hatika Hotel

Jalan Kemuning A 15, Tanjung Pandan

Tlp. (0719) 22889



Grand Pelangi Hotel

Jalan Pattimura Tanjung Pandan

Tlp. (0719) 25552



Hotel Grand Pondok Impian

Jalan Pattimura No.8 Tanjung Pandan

Tlp. (0719) 220766



Hotel Lor In

Desa Keciput Tanjung Tinggi Sijuk

Tlp. (0719) 23901



Aston Belitung Hotel

Jalan Pattimura, Tanjung Pandan

Tlp. (0719) 23898



Bukit Berahu Resort

Desa Tanjung Binga, Sijuk

Tlp. (0719) 23901



Hotel Surya

Jalan Depati Endek 808, Tanjung Pandan

Tlp. (0719) 21550



Hotel Citra

Jl. Sriwijaya No. 41, Tanjung pandan

Tlp. (0719) 25532, 0819 4937 3644

KEGIATAN

Menangkap panorama Matahari terbit adalah aktivitas yang difavoritkan para fotografer jika mengunjungi tempat ini. Tidak seperti titik sunrise pada umumnya, Danau Kaolin tidak akan mengajak Anda berlelah-lelah trekking untuk mendapatkan foto yang istimewa.

Tidak ada fasilitas umum di sekitar danau. Bagi yang tidak hobi fotografi, biasanya mereka hanya menikmati danau sambil berfoto bersama. Sore hari juga merupakan waktu yang tepat untuk menikmatinya karena cuaca panas bisa terhindar. Perlu diketahui bahwa Danau Kaolin tidak dipenuhi oleh pepohonan sehingga panas Matahari tidak bisa tersaring.




BERKELILING


TRANSPORTASI

Karena jaraknya dekat dari bandara, Anda yang tidak mengejar Matahari terbit dapat menuju Danau Kaolin setelah tiba di Tanjung Pandan ataupun sebelum Anda kembali pulang. Ada rental yang menyewakan mobil seharga Rp500 ribu per hari, Belitung juga memiliki taksi dengan nama armada Street Taxi di nomor telepon 0719-25022.

PANTAI TANJUNG KELAYANG

PANTAI TANJUNG KELAYANG


TINJAUAN

Imajinasi Anda tentang Bumi Laskar Pelangi pasti selalu mengenai pantai dengan bebatuan granit besar yang berdiri dipermukaan lautnya. Airnya jernih bergradasi biru toscha memperlihatkan terumbukarangnya yang masih sehat. Beberapa destinasi seperti Pulau Lengkuas, Batu Berlayar, Batu Garuda, dan Pulau Kepayang telah menyuguhkan itu dan dapat dirangkum di dalam satu trip Anda.


Akan tetapi sebelum menjelajah kepulau-pulau indah di Belitung menggunakan klotok, Anda harus singgah terlebih dahulu di Pantai Tanjung Kelayang, pantai dimana kapal-kapal ditambatkan menunggu datangnya wisatawan untuk menyeberang kepulau lain. Saat pertama kali menapakkan kaki di sini, bersiaplah dibuat terpukau dengan lansekap Pantai Tanjung Kelayang.


Pantainya membentuk teluk indah yang dipagari pepohonan kelapa dan cemara. Pasirnya luas dan ombaknya pun tidak ganas sehingga Anda harus menyempatkan diri bermain-main di pantai ini sebelum menyebrang kepulau-pulau lain.


Perpres Nomor 79 Tahun 2011 menuliskan bahwa Pelabuhan Tanjung Pandan Belitung ditetapkan sebagai salah satu dari 18 Pelabuhan diseluruh Indonesia yang diberikan kemudahan kepelabuhanan untuk proses keluar dan masuknya kapal wisata. Setiap tahun tepatnya Oktober, Pantai Tanjung Kelayang dijadikan titik labuh kapal yacht yang sedang berlayar dalam kegiatan Sail Indonesia. Beragam event lain juga diselenggarakan di sini seperti lomba menyelam, festival maritim, lomba layang-layang, turnamen voli pantai se-ASEAN, dan masih banyak lagi lainnya.


Gagahnya Batu Garuda terlihat jelas dari pesisir Tanjung Kelayang. Dinamakan demikian karena bentuk bantu tersebut menyerupai kepala seekor burung. Konon pemandangan ini pun memengaruhi nama Tanjung Kelayang, dimana "kelayang" sendiri merupakan nama dari salah satu jenis burung.


Hamparan pasirnya begitu luas membentang 4 km hingga ke Tanjung Tinggi. Pemandangan sisi barat sangat menarik memperlihatkan 3 pulau kecil yang spektakuler saat Matahari terbenam. Tempat terbaik untuk menikmatinya adalah dari puncak bebatuan granit yang terletak di ujung semenanjung. Ada juga yang memilih menyaksikannya dari vila-vila yang terletak sekira 500 meter dari semenanjung.


KULINER

Belitung bukanlah dataran tinggi yang cocok ditanami oleh kopi namun uniknya Anda akan direkomendasikan menyicipi kopi Belitung karena pengolahannya yang sangat khas. Bubuk kopi tidak dituangkan kesatu per satu gelas, melainkan diaduk di dalam gelas besar lalu dituangkan kebeberapa gelas sekaligus. Menurut para penjual, cara ini bisa mengurangi ampas kopi.

Jika bertanya pada penduduk setempat tentang kuliner khas Belitung, mereka pasti akan merekomendasikan sup gangan, yakni sup ikan kuah kuning dengan cita rasa asam karena diolah bersama nanas. Umumnya sup gangan terdapat di restoran-restoran seafood, misalnya beberapa restoran di bawah ini.



Restoran Pandan Laut

Jalan Pattimura



Restoran Kebun Rindu Kampong

Desa Batu Itam Km 9, Sijuk



Pondok Surya

Jalan Bambang Utoyo, Tanjung Pandan



Rumah Makan Belitung Timpo Duluk

Jalan Lettu Mad Daud Kampung Parit


BERBELANJA

Pletek adalah oleh-oleh gurih khas Belitung. Camilan ini terbuat dari daging ikan tenggiri yang dicampur dengan aneka bumbu seperti garam dan merica. Penggemar kain juga bisa menemukan batik khas Belitung. Motifnya berupa daun-daun simpor, hingga motif-motif laut seperti ikan dan kerang.



AKOMODASI

Kabupaten Belitung semakin tahun semakin dipenuhi oleh wisatawan local maupun mancanegara. Dalam kurun 5 tahun terakhir jumlah kunjungannya mencapai 131.542, hampir menyamai jumlah penduduk kabupaten ini sendiri yakni sekira 170 ribu.

Pertumbuhan hotel begitu melesat sehingga Anda bisa menemukan hotel-hotel berintang, resor, cottage hingga hotel melati sekalipun seperti di bawah ini.



Grand Hatika Hotel

Jalan Kemuning A 15, Tanjung Pandan

Tlp. (0719) 22889



Grand Pelangi Hotel

Jalan Pattimura Tanjung Pandan

Tlp. (0719) 25552



Hotel Grand Pondok Impian

Jalan Pattimura No.8 Tanjung Pandan

Tlp. (0719) 220766



Hotel Lor In

Desa Keciput Tanjung Tinggi Sijuk

Tlp. (0719) 23901



Aston Belitung Hotel

Jalan Pattimura, Tanjung Pandan

Tlp. (0719) 23898



Bukit Berahu Resort

Desa Tanjung Binga, Sijuk

Tlp. (0719) 23901



KEGIATAN

Anda bisa cek terlebih dahulu kapan Belitung mengadakan festival sehingga kunjungan Anda ke Pantai Tanjung Kelayang lebih berkesan.

Di pantai ini, Anda bisa menemukan awak-awak klotok yang akan menawarkan tur hopping island  kebeberapa pulau kecil. Tarifnya mulai dari Rp300 ribu dengan tambahan tarif lain untuk sewa alat snorkeling. Ada pun destinasi-destinasi yang ditawarkan berikut ini.



Pulau Lengkuas

Di pulau ini masih berdiri tegak mercusuar yang dibangun pada 1882 saat pemerintahan colonial Belanda. Wisatawan dapat naik keatas menara dan melihat keseluruhan panorama pulau dari sudut yang sempurna. Sekitaran Pulau Lengkuas adalah tempat terbaik untuk snorkeling, sepotong roti yang Anda lempar kelaut akan membuat mereka naik kepermukaan dan memperebutkannya.



PesonaIndomarine

Sekira 0,5 mil laut dari barat Pulau Lengkuas terdapat kapal Indomarine yang tenggelam pada 1990. Jika menyelam dengan kedalaman 19 meter maka Anda akan menemukan bangkai kapal yang telah ditumbuhi karang dan dijadikan tempat tinggal berbagai jenis ikan.



Pulau Batu Berlayar

Sebuah pulau kecil yang istimewa karena terdiri dari beberapa batu granit besar yang tersusun rapi. Di tengah kumpulan batu terdapat pasir putih sehingga Anda bisa menginjakkan kaki di sana.



Pulau Kepayang

Salah satu pulau yang berada di Desa Tanjung Binga. Dapat dicapai dari Pantai Tanjung Kelayang sekira 15 menit. Pulau Kepayang biasa dijadikan tempat peristirahatan makan siang oleh wisatawan.



Pulau Pasir

Hanya merupakan hamparan pasir yang tidak memiliki pohon dan batu-batu. Apabila laut sedang surut, Anda akan menemukan bintang-bintang laut yang terhampar.



Batu Garuda

Berlayar dari Tanjung Kelayang tak lengkap rasanya jika tak mengunjungi Batu Garuda. Pulau ini tidak terlalu besar namun banyak ditumbuhi pepohonan. Ini menjadi tempat favorit bagi wisatawan untuk mengabadikan momen.



BERKELILING


TRANSPORTASI

Bandara H.A.S. Hanandjoeddin di Tanjung Pandan merupakan pintu masuk wisatawan yang penasaran pada kecantikan Laskar Pelangi. Kota-kota yang dihubungkan antara lain Jakarta dan Surabaya, dengan maskapai penerbangan Citilink, Sriwijaya Air dan Garuda Indonesia. Sementara Pulau Bangka dihubungkan dengan Wings Air.

Dari Bandara terdapat taksi yang bisa Anda gunakan keliling Belitung dengan ongkos minimum Rp85 ribu. Street Taxi merupakan taksi pertama sekaligus satu-satunya di Belitung saat ini. Alternatif lain adalah menyewa mobil seharga Rp500 ribu per hari, pilihan sewa motor juga disediakan.

Ada pula jalur laut yang dikelola oleh PT. Pelni dengan rute Bangka-Belitung, Jakarta-Belitung dan Pontianak-Belitung.

PANTAI RAMBAK

PANTAI RAMBAK


TINJAUAN

Pantai Rambak: Mengabadikan Sinar Pagi nan Menawan di SungailiatDari semua pantai yang ada di Pulau Bangka, adalah Sungailiat yang memiliki koleksi pantai terbanyak dengan pemandangan yang mungkin saja belum tentu dimiliki pantai lain di negeri ini. Salah satu pantai yang mesti dijelajahi di Sungailiat itu ialah Pantai Rambak.


Berlokasi tidak jauh dari pusat Kota Sungailiat, Pantai Rambak menawarkan hamparan pasir putih yang lebar. Di beberapa sudut pantai, menjulang beberapa batuan raksasa yang cocok dijadikan spot foto pagi hari. Sunrise begitu memesona di tempat ini bila disaksikan dari tepi pantainya. Pantulan cahaya pagi di balik pantai menghasilkan bentangan biru langit yang sempurna. Sebagai tampak depan batuan besar dapat Anda tunjukkan sebagai bahan cerita saat pulang.


Di tepi pantainya yang berumput dan pohon ketapang yang mulai rindang, berdirilah belasan shelter untuk berteduh dan juga tempat berjualan makanan dan minuman. Anda dapat duduk berteduh di bawahnya, walau dapat dipastikan debur ombak yang bersahabat akan lebih menarik bagi pengunjung.


Tanjung berbatu di tepi utara pun akan menarik perhatian, dan pastilah berdiri di atas batuannya membuat Anda berpikir lagi, dan lagi, “Bagaimana batu-batu besar ini bisa tiba di sini?” Bila berkunjung ke Sungailiat, singgahlah di Pantai Rambak di pagi hari. Bila memungkinkan, datang sebelum Matahari muncul di ufuk timur untuk menorehkan kenangan kunjungan Anda di Sungailiat.


KULINER

Setelah menikmati Matahari terbit di Pantai Rambak, lalu menyusuri pantai yang membentang lebih dari 3 kilometer-an panjangnya, Anda dapat menikmati makanan khas Bangka berupa kue-kue kecil, mulai dari otak-otak, kue wajit, talam ubi, bugis, olen-olen, singkulun, kue asin, dan kue cincin. Selain itu, cobalah telur setengah matang yang dapat dibubuhi serbuk lada putih yang gurih dan menyehatkan. Warung kopi di Sungailiat kebanyakan menawarkan menu-menu tersebut untuk sarapan yang ringan.

Datanglah ke Warung Kopi Es Asen Mulia yang biasa dikunjungi warga untuk sarapan. Betul, warga Bangka dan Belitung lebih suka menghabiskan waktu sarapan dan makan malam di luar rumah. Anda selalu bisa berkenalan dengan warga setempat untuk berbagi cerita dan pengalaman.

Selain itu, Warung Kopi dan Roti Panggang Tung Tau pun selalu terbuka karena tempat makan dan minum ini buka 24 jam. Cobalah lihat menunya yang beraneka ragam dengan sajian khas Bangka. Anda akan menyukai suasananya yang sederhana dan terbuka dimana warung kopi ini dijalankan sudah lebih dari 3 generasi sejak 1938 dan warung kopi pertama yang dibuka di Sungailiat.

Kekhasan kuliner lain dari Bangka ialah kerupuk yang bahannya sama persis dengan pempek Palembang yang disebut sebagai kemplang. Kemplang dibuat dengan proses yang sama dengan lempengan pempek. Bedanya, saat lempengan sudah dikukus, proses pemotongan menjadi kepingan kecil dilakukan dan terus dikeringkan dalam ruangan oven sehingga menjadi bahan dasar kerupuk kemplang. Cobalah kemplang Bangka yang dibuat di daerah Sungailiat.


BERBELANJA

Pantai Rambak belum dikelola maksimal sehingga belum ada tempat khusus penjual souvenir. Apabila Anda ingin mendapatkan barang khas pantai dan kota Sungailiat maka silakan meluncur ke pusat kota Pangkalpinang dimana terdapat beberapa toko oleh-oleh yang menyediakan cenderamata khas Bangka dan Belitung. Barang-barang tersebut berupa kerajinan bahan timah, gelang akar bahar, dan yang paling unik ialah batu satam (billitonite), yaitu batu meteor berwarna hitam yang jatuh dari angkasa dan langka.

AKOMODASI

Terlihat di beberapa bagian pantai ini sekumpulan remaja dan backpacker yang mendirikan tenda saat akhir pekan. Bila mendirikan tenda di sini maka bawalah juga bahan makanan yang cukup untuk bermalam. Akan tetapi, bila Anda ingin menginap di penginapan atau hotel maka Kota Sungailiat menyediakan beberapa alternatif penginapan seperti berikut ini :



Parai Beach Resort

Jl. Parai Tenggiri, Sungailiat

Telp. 0717 94888



Novilla Boutique Resort

http://www.novillaboutiqueresort.com/

Sungailiat



Tanjung Pesona Beach Resort

Jl. Pantai Rebo, Sungailiat

Telp. 0717 435560



Hotel Citra

Jl. Jend. Sudirman, Sungailiat

Telp. 0717 92494/ 93313



Hotel Jati Pesona

Jl. Pantai Rebo, Sungailiat

Telp. 0717 92798



Pangkalpinang menyediakan pilihan hotel berbintang seperti Aston, Novotel, dan Santika. Selain itu, tersedia pula penginapan lainnya seperti Hotel Jati Wisata, Grand Sabrina, Grand Mutiara, Grand Millenium Club, atau Serrata Terrace Hotel.


KEGIATAN

Bawalah kamera Anda bila datang ke Pulau Bangka dan Belitung. Bertandang ke Pantai Rambak bukanlah pengecualian bila Anda memang tertarik dengan foto-foto pantai di kedua pulau ini yang sangat fenomenal. Banyak fotografer mengabadikan panorama pantai di kedua pulau ini dalam keadaan yang sempurna pada bulan-bulan tertentu. Anda akan sangat beruntung bila saat menyinggahi pantai-pantai tersebut dengan cuaca yang sempurna.

Pagi hari adalah waktu dimana Anda akan mendapatkan golden hour untuk mengabadikan cahaya Matahari yang warnanya indah memancar merah kekuningan. Langit dengan awan yang spektakuler di tempat ini juga pastinya akan mencengangkan pengunjungnya. Tidak perlu seorang fotografer handal untuk menangkap moment seperti sunrise di Pantai Rambak. Semua orang akan mendapatkan hasil yang tak jauh berbeda bila waktunya tepat.

Bila Anda suka jogging maka pantai ini pun cocok untuk memberikan Anda tantangan berlari di atas pasir putih yang halus. Sesekali, Anda dapat menaiki batu yang tinggi dan loncat dari batu ke batu untuk menguji stamina dan ketangkasan.



BERKELILING

Pantai Rambak hanya berjarak sekira 15 menit perjalanan berkendara dari Sungailiat. Mobil sewaan atau pribadi dapat langsung masuk ke area pantai dan dengan leluasa dapat Anda hentikan di dekat shelter-shelter kayu yang tersedia.

Hingga saat ini, pantai ini belum dikelola secara khusus sehingga Anda masih dapat bebas memasuki dan menghentikan kendaraan dimanapun. Rencananya di pantai ini akan dibangun resort yang bernama Bangka Bay Resort. Jadi, sebelum aksesnya dikelola sebuah resort, segeralah datang untuk menikmati keasliannya yang cantik.

Kota Sungailiat sendiri berjarak sekira 34 km dari Kota Pangkalpinang atau kurang dari 1 jam perjalanan kendaraan roda 4. Jalur jalan yang dilalui sangat baik. Bangka dan Belitung terkenal dengan kualitas jalan aspalnya yang sangat mulus. Di sepanjang jalan menuju Sungailiat, Anda pun akan disuguhi perkampungan yang rumahnya masih jarang. Beberapa jembatan akan dilalui karena memang jalur ini menyusuri pesisir pantai yang menjadi hilir bagi beberapa sungai besar.

Untuk menuju Pulau Bangka, silakan lihat di laman berikut:

http://www.indonesia.travel/id/destination/635/pangkalpinang

TRANSPORTASI

Seperti di bagian lainnya di Pulau Bangka, masyarakat Pulau Bangka lebih banyak menggunakan kendaraan pribadi, baik kendaraan roda 4 atau pun roda 2. Maka dari itu, kendaraan umum sangat jarang walau sebetulnya ada. Menemukan transportasi umum di dalam pulau akan sedikit sulit sehingga disarankan bagi wisatawan untuk menyewa kendaraan roda 4 atau roda 2.

DESA GEDONG

DESA GEDONG


TINJAUAN
Desa Gedong - Indonesia TravelKesederhanaan adalah jalan terpendek menuju kecantikan”, begitu bunyi sebuah filosofi Yunani Kuno. Sepertinya ungkapan tersebut cocok dilabelkan pada sebuah desa sederhana namun menyimpan kecantikan tersendiri, Desa Gedong. Memang cantik adalah sesuatu yang relatif tetapi bagi Anda yang menyukai kesederhanaan sebuah desa wisata yang jauh dari gemerlap kota berikut mall dan gedung pencakar langitnya maka berkunjung ke Desa Gedong dapat menjadi hiburan tersendiri.


Desa sederhana dan tua ini tepatnya berada di Kelurahan Kuto Panji, Kecamatan Belinyu, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Desa Gedong adalah perkampungan pecinaan tertua di Bangka yang telah ada sejak abad ke-18. Kabarnya, penduduk penghuni desa ini adalah keturunan dari China daratan (Tionghoa Hakka) yang didatangkan ke Bangka oleh kolonial Belanda untuk dipekerjakan sebagai penambang timah. Provinsi Guangdong disebut-sebut sebagai daerah asal mereka sebab konon warga Guangdong memang terkenal sebagai penambang handal.


Desa sederhana yang dinobatkan sebagai desa wisata tahun 2000 ini dihuni sekira 50 kepala keluarga atau 300 jiwa. Menempati lahan seluas 2,5 ha, memang suasana di desa ini terkesan sepi, tenang, dan bahkan mungkin mengingatkan pada suasana film-film lama berlatarkan desa pecinan.


Kesan desa tua terekam jelas pada bangunan-bangunan rumah bergaya arsitektur China yang nyata terlihat saat Anda melangkahkan kaki ke Desa Gedong. Sebelumnya, sebuah tugu sederhana terbuat dari rangka besi akan menyambut wisatawan sebelum menginjakkan kaki di dalam desa. Rumah-rumah antik yang masih dihuni dan kokoh berdiri tersebut sebagian besar terbuat dari kayu, beratapkan genting.


Uniknya beberapa rumah nyaris belum mengalami perubahan berarti akibat renovasi. Bahkan konstruksi beberapa rumah masih menggunakan pasak dan bukannya paku. Ada sekira tujuh rumah yang masih mempertahankan keasliannya sejak pertama kali dibangun. Diperkirakan usianya sudah lebih dari 100 tahun.


Berjarak sekira dua jam perjalanan darat dari Kota Pangkalpinang, ibu kota Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Desa Gedong adalah sebuah desa yang belum terjamah listrik. Penduduk menggunakan genset untuk memasok kebutuhan listrik mereka. Hal ini dapat dikatakan ironis mengingat Belinyu adalah kawasan pembangkit listrik terbesar di Asia Tenggara pada zaman kolonial. Di awal abad ke-18, Belanda membangun PLTU Mantang di Belinyu untuk memenuhi kebutuhan listrik dalam praktek penambangan timah. Meski begitu, kondisi minimnya listrik seolah menambah keunikan kampung pecinan yang antik ini.


Desa Gedong berjarak 14 km dari Kota Belinyu, 53 km dari Kota Sungailiat dan 90 km di sebelah utara Kota Pangkalpinang, ibu kota provinsi Kepulauan Bangka Belitung.


KULINER

Saat berkunjung ke Desa Gedong, tampak jajaran adonan terigu bercampur ikan dan bumbu yang berbentuk seperti tabung dijemur di halaman rumah. Adonan ini adalah adonan kemplang, kerupuk ikan khas Bangka dan juga Palembang serta Lampung.

Adonan ini nantinya akan dipotong tipis. Selanjutnya digoreng dalam dua tahapan; pertama digoreng di minyak yang tidak terlalu panas; kedua, digoreng dengan minyak yang panas. Gunanya agar kerupuk kemplang beraroma ikan nan gurih ini mengembang sempurna. Atau kemplang mentah dapat juga dimasak dengan cara dimasukkan ke dalam oven. Kemplang biasanya dimakan bersama dengan sambal terasi Bangka atau sambal asam jawa (di Lampung).

Cemilan gurih dan renyah ini cocok dibawa sebagai oleh-oleh. Anda dapat membeli kemplang yang sudah siap makan atau kemplang yang masih mentah. Kemplang yang diproduksi di Desa Gedong atau di Kecamatan Belinyu terkenal paling enak. Jadi, jangan lewatkan buah tangan yang satu ini saat menyambangi Desa Gedong. Selain kemplang, terdapat pula otak-otak ikan, pempek, getas, dan sambal khas Bangka yang dapat dijadikan oleh-oleh.


AKOMODASI

Di Desa Gedong tidak ditemui adanya penginapan. Wisatawan yang berkunjung ke Desa Gedong biasanya menjadikan Desa Gedong salah satu destinasi wisata yang bisa dikunjungi dalam sehari bersamaan dengan destinasi lain. Oleh karena itu, para wisatawan biasanya menginap di daerah lain. Berikut daftar hotel di daerah yang terdekat dengan Desa Gedong, yaitu di Belinyu dan Sungailiat.



Penginapan Indri

Jl. Kartini, Belinyu

Telp. 0715-321349



Penginapan 2004

Jl. Jendral Sudirman, Belinyu

Telp. 0715-321876



Wisma Timah II

Jl. Depati Amir, Belinyu

Telp. 0715-321360



Parai Beach Resort

Jl. Parai Tenggiri, Sungailiat

Telp. 0717-94888

Fax 0717-94000



Hotel Citra

Jl. Jend Sudirman Sungailiat

Telp.0717-92494/93313



Hotel Sejati

Jl. Jendral Sudirman No. 107, Sungailiat

Telp. 0717-92608



Hotel Tri Mustika

Jl. Ahmad Yani No. 2 B, Sungailiat

Telp. 0717-92731



Wisma Pemkab Bangka

Jl. Pemuda, Sungailiat

Telp. 0717-92337



Hotel Tanjung Pesona

Jl. Pantai Rebo, Sungailiat

Telp. 0717-435560



Hotel Jati Pesona

Jl. Pantai Rebo, Sungailiat

Telp.0717-92798



Hotel Teluk Uber

Jl. Pantai Rebo, Sungailiat

Telp. 0717-435564



Wisma Flamboyant

Jl. Sam Ratulangi No. 7, Sungailiat

Telp. 0717-92076


KEGIATAN

"Selamat Datang di Desa Wisata, Desa Gedong, Kec. Belinyu", inilah tulisan yang terpampang di sebuah rangka besi (plang) saat memasuki kawasan Desa Gedong. Desa ini memang kian menyedot perhatian wisatawan sejak dinobatkan sebagai desa wisata sejak tahun 2000 lalu.

Kekhasan arsitektur rumah dan bangunan bergaya etnik China berusia ratusan tahun adalah daya tarik utamanya. Kesan antik dan klasik begitu kental terasa di kampung kecil yang tenang ini; suatu objek yang menarik untuk disambangi dan diabadikan dalam kamera.

Di Desa Gedong ini, selain dapat mengagumi deretan rumah kayu antik, masih banyak hal yang bisa dikagumi dan diabadikan oleh kamera. Ornamen Tionghoa, kaligrafi Han Zi, tempat pemujaan di depan rumah, serta 3 klenteng pelindung desa juga menjadi ciri khas desa tua nan cantik ini. Beberapa rumah dihiasi ornamen khusus khas Tionghoa. Begitu pula dengan bangunan klenteng yang penuh dengan hiasan Tionghoa dan berwarna mencolok, merah. Sungguh sebuah pemandangan yang menarik di tengah alam tropis Pulau Bangka penghasil lada dan timah.

Selain bangunan kuno, terdapat beberapa bangunan lain yang sudah agak modern. Beberapa diantaranya dibangun tahun 1950-an serta ada pula yang dibangun tahun 1990-an dan bertembok beton.

Selain menikmati bangunan-bangunan tua, mengamati kehidupan masyarakatnya juga tentu menjadi kegiatan yang menarik. Penduduk Desa Gedong masih memegang teguh adat istiadat keturunan Tionghoa. Sehari-hari, sebagian besar warga masih menggunakan bahasa China untuk bercakap-cakap sehingga tak banyak yang bisa berbahasa Bangka, apalagi bahasa Indonesia dengan fasih. Sejak runtuhnya masa kejayaan timah di Bangka, para penduduk Desa Gedong banyak yang beralih profesi menjadi petani, nelayan, pedagang, atau pengusaha kerupuk kemplang.

Terdapat usaha rumah tangga kerupuk kemplang, oleh-oleh khas Bangka, di desa ini. Kemplang yang diproduksi di desa ini terkenal sebagai salah satu yang paling enak. Anda bisa melihat deretan adonan kemplang yang di jemur di halaman rumah penduduk yang berprofesi sebagai penjual kemplang.




BERKELILING


TRANSPORTASI


Untuk mencapai Desa Gedong, wisatawan dapat menggunakan kendaraan pribadi, bus, dan angkutan umum. Berjarak sekira 90 km dari Pangkalpinang, perjalanan berkendara dapat ditempuh selama kurang lebih dua  jam.

Kondisi jalan dari jalan raya menuju Desa Gedong masih belum diaspal. Jalanan di sepanjang desa pun sebagian besar berupa tanah keras

MUSEUM TIMAH

MUSEUM TIMAH

TINJAUAN

Wisata sejarah dan edukasi, inilah yang bisa Anda dapatkan saat mengunjungi Museum Timah di Pangkalpinang, Bangka Belitung. Museum Yang dulunya rumah dinas Hoofdt Administrateur Banka Tin Winning (BTW) tersebut beralamat di Jalan Ahmad Yani No. 179, Pangkalpinang. Didirikan tahun 1958, Museum Timah Indonesia adalah satu-satunya museum timah di Indonesia dan bahkan di Asia  dimana kini dikelola PT. Tambang Timah (Persero) Tbk.


Penambangan timah sendiri berkembang pesat di Bangka sejak 1858 dimana  banyak ditemukannya benda-benda tradisional penambang zaman dahulu. Inilah yang mengawali pembangunan Museum Timah dan yang tentu saja keberadaannya untuk “mendokumentasikan” sejarah penambangan timah di Bangka Belitung yang sempat sangat berjaya di masa silam dan sebagai sarana edukasi bagi masyarakat luas.


Meski telah ada sejak tahun 50-an, Museum Timah baru diresmikan pada 2 Agustus 1997. Selain menyimpan catatan perjalanan panjang sejarah pertimahan, gedung ini juga memiliki nilai sejarah yang penting bagi kemerdekaan RI. Gedung tersebut pernah menjadi lokasi perundingan Komisi Tiga Negara sehingga lahirlah Roem-Royen Statement pada 7 Mei 1949 yang berujung pada penyerahan kedaulatan Republik Indonesia pada Desember 1949.


Bangka dan timah memang tak terpisahkan. Nama Bangka sendiri berasal dari wangka yang artinya timah. Bagaimana tidak, timah di pulau ini dulunya sangat melimpah dan berharga tinggi. Seiring waktu bergulir, potensi timah yang terus-menerus dieksploitasi dari zaman Kesultanan Palembang kemudian Hindia Belanda hingga pasca kemerdekaan kian menipis. Kondisi ini pun diperparah dengan harga timah yang jatuh. Kini, timah dan usaha penambangan timah hanyalah sejarah yang boleh dikenang.



KULINER

Makanan khas bangka yang patut Anda cicipi adalah martabak bangka yang terkenal. Martabak adalah hidangan populer di Indonesia yang terdiri dari dua jenis, manis dan gurih asin. Martabak bangka yang bercita rasa manis dianggap oleh banyak orang sebagai salah satu martabak legendaris dan sudah melanglang buana ke seluruh Nusantara. Martabak bangka dikenal juga sebagai terang bulan atau kue Pangkalpinang. Salah satu tempat terbaik untuk mencicipi kelezatan martabak ini adalah di Acau Martabak yang terletak di Jalan Walikota Syafie Rachman. Di sini melayani martabak bangka asli atau Hoklopan yang hanya menggunakan gula pasir dan toping wijen.

Hidangan lainnya di Pangkalpinang adalah mie koba yang bercita rasa seafood  kuat.

Temukan beragam kuliner lainnya di kota ini yang dapat Anda cicipi. Berikut referensinya.



Mr. Asui Restaurant

Jl. Kampung Bintang Dalam 93/12

Telp : +62 717 423772



Aroma Laut Restaurant

Pantai Pasir Padi,

Telp : +62 0717 4256130



Otak-otak Amui

Jl. Melintas 23,

Telp : +62 813 67735936



Greeng Lesehan

Jl. Ahmad Yani 97 Pangkalpinang.

Telp : +62 852 68080773



Restoran Pondok Kelapa

Jl. Pantai Pasir Padi Pangkalpinang

Telp:+62 717 432319



Rose Garden

Jl. Jend. Sudirman No. 175 Pangkalpinang

Telp : +62 0717 95888


AKOMODASI

Di pusat Kota Pangkalpinang terdapat beberapa hotel dan penginapan yang dapat Anda pilih. Berikut referensinya.



Hotel Menumbing

Jl. Gereja No. 5 Pangkalpinang

Telp. (0717) 422990,422991

Fax. (0717) 424485



Hotel Grand Millenium

Jl. Soekarno Hatta No. 198 A-B Pangkalpinang

Telp. (0717) 437600.

Email : grandmillenium@yahoo.com



Hotel Jati Wisata

Jl. Kartini No. 3 Pangkalpinang

Telp.(0717) 431500, 431700, 431900



Hotel Sabrina

Jl. Diponegoro No. 73 Pangkalpinang

Telp.(0717) 422424, 423511, 431300



Penginapan Rachmat

Jl. Yos Sudarso No.1 Pangkalpinang

Telp.(0717) 432735



Hotel GriyaTirta

Jl. Semabung Lama No. 272 Pangkalpinang

Telp. (0717) 433436, 433437, 433438

Fax. (0717) 423859



Hotel Mitra

Jl. Depati Amir No. 3 Pangkalpinang

Telp. (0717) 439071

Email : hotelmitra@telkom.net



Wisma Timah 88

Jl. Merdeka 88, Pangkalpinang

Telp.(0717) 433300



Edotel

Jl. Girimaya Bukit Besa, Pangkalpinang

Telp. (0717) 7020835

Fax. (0717) 434835

Email: edotelpkp@yahoo.com


KEGIATAN

Setiap pengunjung yang masuk ke Museum Timah tidak dipungut biaya atau gratis. Museum ini buka setiap hari dari Senin-Jumat pukul 08.00 hingga 16.00 WIB dan Minggu pukul 09.00 -14.30 WIB.

Pengunjung museum ini kian meningkat dan untuk itu pada 2010 dilakukan rehabilitasi dan renovasi terhadap gedungnya. Tata letak koleksi museum juga ditata lagi dan ditambah beberapa materi koleksi  baru. Dengan begitu alur sejarah pertambangan di Bangka menjadi semakin jelas dan lebih teratur.

Saat memasuki halaman museum, tampak sebuah lokomotif pengangkut timah menyambut Anda. Di dalam museum, pengunjung dapat mengetahui sejarah penambangan timah di Bangka yang dimulai sejak abad ke-17 pada masa Kesultanan Palembang. Selain itu, sejarah penambangan timah pada zaman kolonial Belanda juga terpampang di museum ini hingga akhirnya setelah Indonesia merdeka, tambang-tambang timah milik pihak swasta Hindia Belanda diubah statusnya menjadi milik Pemerintah Indonesia.

Selain menampilkan sejarah pertambangan timah, museum ini menyimpan berbagai peralatan yang digunakan untuk praktek penambangan timah, mulai dari yang sangat tradisional hingga yang agak modern pada zamannya. Alat yang digunakan pada masa itu sangatlah sederhana, yaitu dengan menggunakan alat bor tusuk (berupa tongkat yang terbuat dari tembaga) disebut ciam atau chinese stick yang berfungsi mengangkat contoh lapisan tanah.

Beberapa benda lain yang dipajang di museum diantaranya adalah centong air dari kayu yang digunakan untuk menciduk air dan biji timah pada tahun 1800-an. Terdapat pula sebuah alat yang terbuat dari kayu dan batu bernama belincong untuk menambang timah. Stempel balok timah milik Mijnbow Maatschappij Biliton (GMB) adalah peninggalan masa Hindia Belanda yang  fungsinya memberi merek pada balok timah produksi produksi GMB.

Sample timah hasil galian termasuk juga batuan lainnya yang tergali saat proses penambangan, seperti misalnya kristal kuarsa juga dapat dilihat di museum ini. Sejumlah foto dokumentasi aktivitas penambangan timah juga dipajang di museum. Dari foto tersebut terlihat bahwa pada zaman dulu timah ditambang secara manual menggunakan tenaga manusia. Kuli timah bahkan didatangkan khusus dari dataran China karena mereka terkenal sebagai penambang ulung.


BERKELILING


TRANSPORTASI

Untuk menuju museum ini, Anda dapat menyewa mobil atau motor. Biasanya sewa mobil sudah dengan supir dengan tarif mulai dari Rp350.000,- per hari. Anda dapat pula naik ojek dengan tarif yang dapat dinegosiasikan.

PULAU LENGKUAS

PULAU LENGKUAS


TINJAUAN
Tersebutlah sebuah pulau yang selain terkemuka keindahannya juga memiliki mercusuar yang berusia ratusan tahun. Adalah Pulau Lengkuas namanya; tempat dimana keindahan hamparan laut biru jernih bertabur batuan granit nan eksotik. Tempat ini kian memesona dan spektakuler apabila dipandangi dari mercusuar tua tersebut.


Berada di Kecamatan Sijuk, Kabupaten Belitung, Bangka Belitung, pulau ini terbilang kecil dengan luas kurang dari 1 hektar. Meski kecil, keindahan pantai di Pulau Lengkuas tak perlu diragukan lagi. Cukup beralasan apabila pulau yang dahulu sepi pengunjung itu kini berhasil mengundang banyak wisatawan untuk sudi menyempatkan mampir.


Nuansa eksotis sebuah pantai berpasir putih yang menghadap birunya samudera dihiasi batuan granit raksasa aneka bentuk. Keistimewaan lain pulau ini yang tak banyak ditemukan di tempat lain adalah keberadaan mercusuar peninggalan Belanda yang dibangun tahun 1882. Hingga kini, mercusuar tersebut masih berfungsi sebagai penuntun lalu lintas kapal laut yang lewat maupun keluar masuk Pulau Belitung.


Wisatawan diizinkan menaiki mercusuar dengan ketinggian kurang lebih 50 m ini. Mercusuar yang memiliki belasan lantai ini memungkinkan  wisatawan menikmati keindahan alam sekitar pulau. Ini jelas imbalan setelah sedikit bersusah payah meniti anak tangganya. Dari atas Anda dapat menikmati kecantikan warna biru laut berpadu harmonis  dengan keindahan batuan granit berwarna putih pucat. Tidak hanya itu, pulau-pulau kecil berwarna hijau yang nampak dari kejauhan adalah pemandangan lain yang kian memanjakan mata. Keindahan tersebut dapat dinikmati dari segala sisi (360 derajat).


Apabila Anda tidak sanggup mencapai puncak maka jangan khawatir. Di setiap lantai mercusuar terdapat jendela yang menghadap ke berbagai arah sehingga pemandangan indah di bawah sana tetap dapat dinikmati atau diabadikan dengan kamera.


Sebelum menjadi salah satu tujuan wisata di Bangka Belitung, pulau ini hanya dihuni oleh beberapa orang saja yang biasanya bertugas menjaga mercusuar. Pada 2008, film "Laskar Pelangi" mengambil setting di Bangka Belitung tetapi Pulau Lengkuas tidak menjadi bagiannya namun  tak luput dari perhatian hingga kini selalu dipadati pengunjung atau wisatawan.


AKOMODASI

Tak banyak fasilitas atau pun akomodasi di Pulau Lengkuas namun terdapat toilet umum dengan ketersediaan air bersih terbatas. Pulau ini tak memiliki sumber air bersih; kebutuhan akan air bersih atau tawar didatangkan dari pulau lain. Untuk itu gunakanlah air dengan baik saat mengunjungi pulau ini.

Untuk kebutuhan penginapan, dapat ditemui di sekitar Tanjung Kelayang sejauh 20 menit berperahu. Atau apabila ingin berkemah, Anda dapat melakukannya di pulau ini namun pastikan membawa segala perlengkapan yang dibutuhkan.


KEGIATAN

Selain dapat menikmati kecantikan alam tropis sambil rileks di tepian pantainya, pulau kecil ini menawarkan daya tarik lain yang tak boleh dilewatkan. Banyak kegiatan menyenangkan dapat dilakukan di sini. Membawa keluarga datang ke pulau ini untuk piknik di akhir pekan akan menjadi kegiatan mengasyikkan.

Air laut di sekitar Pulau Lengkuas sangat jernih dan bersih. Berenang akan menjadi kegiatan yang menyenangkan terlebih lagi air di sekitar pesisir tidak terlalu dalam. Anda bisa juga melakukan snorkeling karena keindahan bawah lautnya cukup cantik. Terdapat terumbu karang dan berbagai jenis biota laut yang dapat dinikmati pesonanya. Bahkan, Anda dapat juga memancing atau berjemur di pasir putihnya yang lembut setelah lelah bermain di pesisirnya.

Naik ke mercusuar sepertinya akan menjadi pengalaman menarik yang tidak boleh dilewatkan. Apalagi pemandangan dari puncak mercusuar disebut-sebut sebagai pemandangan yang spektakuler di pantai ini. Berhati-hatilah saat menaiki mercusuar dan ikuti peraturan yang ada, misal peraturan menanggalkan alas kaki dan mencuci kaki dengan air tawar sebelum menaiki tangga besi. Hal ini karena dikhawatirkan air laut yang menempel di kaki akan mengakibatkan efek korosif pada tangga mercusuar.

Mengambil foto pemandangan yang eksotik, terutama dari atas mercusuar atau berpose berlatarkan batuan granit sepertinya juga tak boleh terlupakan.

Jika tak puas menikmati keindahan yang ditawarkan pulau ini saja, telusurilah pulau-pulau yang terbentuk dari batuan granit raksasa yang terletak tak jauh dari Pulau Lengkuas. Pulau-pulau kecil (sebagian besar tak bernama) tersebut dapat dicapai hanya dengan berjalan atau pun dengan berenang.

Selain pulau-pulau tak bernama tersebut, terdapat sebuah pulau kecil bernama Pulau Burung. Dinamakan Pulau Burung sebab terdapat sebuah batu granit raksasa yang berbentuk seperti kepala burung di sana.



BERKELILING


TRANSPORTASI

Untuk menuju Pulau Lengkuas, Anda dapat menyewa perahu nelayan dari beberapa tempat, yaitu Tanjung Kelayang, Tanjung Binga, atau Tanjung Tinggi.

Waktu tempuh berperahu dari Tanjung Kelayang ke Pulau Lengkuas memakan waktu sekira 20 menit. Sementara itu, dibutuhkan waktu sekira  30-45 menit apabila Anda menumpang perahu dari Tanjung Binga atau Tanjung Tinggi. Sepanjang perjalanan nikmati keindahan pulau-pulau kecil di sekitar lintasan perahu.

Tarif sewa perahu nelayan berkapasitas lebih dari sepuluh orang adalah Rp350.000,- hingga Rp500.000,-. Menumpanglah beramai-ramai untuk sharing biaya sewa agar lebih murah.

PANGKALAN BUN


Rute penerbangan ke Taman Nasional Tanjung Puting memungkinkan wisatawan melewati satu kota menarik yang sayang bila dilewatkan di sepanjang Sungai Arut. Kota tersebut adalah Pangkalan Bun. Pangkalan Bun berfungsi adalah pintu gerbang bagi Anda yang ingin memulai petualangan menjelajah di alam liar Taman Nasional Tanjung Puting yang eksotis.

"Siapa pun yang minum dari Sungai Arut pasti akan kembali ke Pangkalan Bun"

Ungkapan klasik tersebut cocok bagi mereka yang mengunjungi kota ini untuk pertama kalinya dimana menggambarkan perasaan rindu seseorang setelah mengunjungi kota ini. Kehidupan khas tepi sungai berpadu bersama beberapa situs bersejarah di pinggiran Pangkalan Bun yang istimewa.

Secara administratif, Pangkalan Bun adalah ibukota Kabupaten Kotawaringin Barat, Provinsi Kalimantan Tengah. Kota ini sebelumnya merupakan pelabuhan di tepi Sungai Buun, sekaligus kota kecil yang dahulu merupakan kursi kekuasaan Kesultanan Kutaringin pada masa pemerintahan Sultan Imanudin tahun 1811-1814. Secara historis, Kesultanan Kutaringin pernah menjadi kabupaten kerajaan Banjar yang muncul sebagai kesultanan yang terpisah pada masa pemerintahan Sultan Banjar IV Mustainbillah. Kesultanan ini berada di bawah pemerintahan Kerajaan Majapahit, sehingga jejak budaya Jawa melimpah di daerah ini.

Sisa-sisa peninggalan kesultanan dapat ditemukan di Keraton atau Istana Kuning, tepatnya di pusat kota Pangkalan Bun. Istana tersebut sudah pernah direkonstruksi karena pernah terbakar tahun 1986.

Pangkalan Bun sangat kaya di bidang perkebunan seperti kelapa sawit, lada, jeruk dan beragam pertanian masyarakat yang dikembangkan secara alami. Di sini pula pasak bumi dan kayu ulin yaitu kayu bahan baku bangunan berkualitas tinggi dibudidayakan. Berbagai perusahaan perkebunan mendirikan usaha di sekitar kota ini sehingga pada perkembangannya, Pangkalan Bun telah telah menjadi kota hub.

Kontur kota berbukit dan berlembah ini memiliki tata kota yang sangat rapi dan bersih, jalanan dibagi menjadi 2 jalur ditunjang oleh pengaturan yang teratur dari komplek perkantoran, perumahan dan pusat bisnis di lokasi tertentu. Pembangunan kota memang di arahkan pada kondisi dengan motto MANIS yang berarti Minat, Aman, Nikmat, Indah dan Segar.

KULINER

Manjakan lidah Anda dengan Coto Manggala khas Pangkalan Bun. Soto ini spesial karena dilengkapi dengan manggala atau singkong yang porsinya banyak.

BERBELANJA

Popularitas bebatuan mulia mencuatkan nama batu kecubung sebagai kebanggaan masyarakat Kota Pangkalan Bun. Batu kecubung bisa ditemukan di toko oleh-oleh di sekitar kota. Batu ini sangat cantik umumnya berwarna ungu, merah muda, hitam dan putih. Jika dilihat dengan seksama, kecubung asli akan memperlihatkan serat-serat atau butiran halus.

Suvenir lain yang bisa dibawa pulang sebagai buah tangan antara lain perhiasan dari manik-manik, mandau, hiasan Dayak hingga gelang bruta.


AKOMODASI

Sebagai kota yang juga dianggap tujuan wisata sebelum menuju Taman Nasional Tanjung Puting, ada beberapa hotel dan penginapan sederhana yang dapat Anda temukan di Pangkalan Bun.

Berikut adalah beberapa akomodasi yang Anda dapat temukan di Pangkalan Bun.

Swiss Belinn Pangkalan Bun

Jalan Ahmad Yani Km.2, Kalimantan Tengah 74113

Telepon (0532) 27888

Hotel Grand Kecubung

Jalan Domba No.1 Kel. Mendawai, Kec. Arut Selatan, 74111

Telepon (0532) 21211

Hotel Arsela

Jalan Iskandar, Arut Selatan, Kotawaringin Barat, 74112

Telepon (0532) 28808

Purnama Indah Hotel

Jalan A. Yani Km. 2T

Telepon: (0532) 24990

Agus Dwi Jaya Hotel

Jalan Pasir Panjang

Telepon: (0532) 23386

Andika Hotel

Jalan Hasanudin 20

Telepon: (0532) 21218 - 21363

Bone Hotel

Jalan Domba 21

Telepon: (0532) 21213

Abadi Hotel

Jalan P. Antasari 150

Telepon: (0532) 21021

Thamrin Hotel

Jalan P. Diponegoro

Telepon: (0532) 22061 - 22173 - 21376

Candi Agung Hotel

Jalan Patih Surya Dilaga

Telepon: (0532) 22259 - 21483

Rimba Lodge Hotel

Jalan Domba Telepon: (0532) 25044

Diana Hotel

Jalan Pakunegara 18

Telepon: (0532) 21375

Sampuraga Hotel

Jalan Domba 9

Telepon: (0532) 21196

Garuda Hotel

Jalan Gerilya 377

Kumai Telepon: (0532) 61145

Melati Mutiara Hotel

Jalan Sukma Aria Ningrat 4

Telepon: (0532) 23498

Selecta Hotel

Jalan P. Antasari 1/13

Telepon: (0532) 21532

KEGIATAN

Tahun 1973, DR. Birute Galdinas mendirikan The Orangutan Care Center Quarantie (OCCQ) di Pangkalan Bun. Tempat ini merawat orangutan yang sakit dan yang disita oleh Kantor Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA). Fasilitasnya meliputi area seluas 100 hektar dan dapat menampung lebih dari 300 orangutan. Di lokasi karantina tersebut Anda dapat berinteraksi langsung dengan bayi orangutan yang manja. Anda akan dipandu dan diawasi oleh petugas yang bertanggung jawab.

Tidak seperti kota-kota di Jawa atau pulau lainnya, kebanyakan kota di Kalimantan memiliki jalur transportasi utamanya berupa sungai dan Pangkalan Bun tidak terkecuali. Kelotok, getek perahu tradisional, juga perahu motor berbagai bentuk dan ukuran yang melewati Sungai Arut dan merupakan pemandangan umum kota ini. Di kedua tepi sungainya, beberapa rumah kayu tradisional dihiasi kegiatan harian penduduknya yang merupakan pemandangan yang menarik. Anda akan temukan juga area kampung China yang juga menghadap Sungai Arut.

Jika Anda ingin berperahu dan menyisir sepanjang sungai yang panjang dan lebar maka tersedia beberapa klotok dan getek di beberapa titik sungai siap mengantarkan Anda menikmati pemandangannya. Ada juga beberapa kelotok dan getek parkir dibeberapa titik sungai yang menawarkan tur menyusuri sungai. Di kota ini juga terdapat cagar budaya berupa Istana Kuning yang merupakan peninggalan Kerajaan Kutaringin. Istana terdapat di tengah Kota Pangkalan Bun, tepatnya di daerah Radja dekat pasar.

Sekitar satu jam perjalanan dari pusat kota Pangkalan Bun, sebuah pemandangan yang memanjakan mata siap menunggu Anda di Pantai Kubu. Pantai ini berupa jurang sepanjang 3 km dengan permukaan yang relatif datar. Airnya yang tenang sangat sempurna untuk kegiatan rekreasi. Ada juga daerah-daerah tertentu yang sempurna untuk memancing. Sepanjang pantai, Anda juga dapat mengamati dan bahkan merasakan langsung aktivitas nelayan setempat seperti yang ada di desa Kubu berupa desa nelayan.

BERKELILING

Taksi dari atau ke Bandara Iskandar ongkosnya Rp90.000,00 dan ke Kumai Rp160.000,00.

Cara terbaik untuk berkeliling di sekitar Pangkalan Bun jelas tidak melalui darat, karena sebagaian besar kota berada di sepanjang Sungai Arut. Cara terbaik untuk berkeliling adalah menggunakan beberapa klotok tradisional atau perahu getek. Anda juga bisa menyewa kendaraan roda empat dengan tarif Rp300-400ribu per hari.

TRANSPORTASI

Trigana Air menghubungkan Pangkalan Bun dengan Jakarta, Balikpapan, Banjarmasin, Berau, Ketapang, Pontianak, Semarang, Solo dan Surabaya. Sedangkan Kalstar Aviation menyediakan penerbangan harian dari Semarang, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Ketapang, Pontianak, Palangkaraya, Sampit, Semarang, dan Surabaya.

Aviastar juga melayani penerbangan harian dari Jakarta, Ketapang dan Palangkaraya. Sementara itu, Susi Air melayani penerbangan dari Palangkaraya.

Melalui Laut

Pelabuhan Kumai, sekitar 35 menit dari Pangkalan Bun melayani penyeberangan dari Jawa dengan kapal kargo, phinisi bugis dan schooner madura.

Kapal Pelni menghubungkan Kumai dengan Semarang selam 24 jam dengan biaya Rp342.500,00 dan Surabaya melalui perjalanan 26 jam dengan biaya Rp201.000,00. Keduanya berangkat tiga kali seminggu.

Silahkan cek www.pelni.co.id untuk informasi jadwal dan harga yang lebih lengkap.

Melalui Darat

Dari Palangkaraya, perjalanan darat dengan mobil memakan waktu sekitar 8-10 jam. Jalan dan jembatan dari Palangkaraya ke Pangkalan Bun relatif aman. Bus dari Palangkaraya berangkat sekitar jam 12-14 jam dengan harga Rp120.000,00 sampai Rp150.000,00.

Anda juga bisa menikmati indahnya panorama Pantai Tanjung Penghujan di antara Desa Keraya dan Desa Teluk, ataupun Pantai Tanjung Keluang yang begitu cantik dipagari kawanan pohon cemara serta memiliki penangkaran penyu. Pantai Tanjung Keluang terletak di seberang Pantai Kbubu, Anda harus menyewa perahu terlebih dahulu untuk bisa tiba di sana, biayanya sekira Rp150.000 dan perahu bisa memuat hingga 10 orang.

Anda peminat aktivita menyelam dapat disuguhi surga bawah laut yang menarik di Gosong Senggora, gugusan pulau kecil yang menawarkan pesona pasir putih bersih dan air laut yang bening. Gosong Senggora merupakan rumah bagi berbagai jenis karang langka seperti Himerometra robustipinna yang berwarna merah dan ungu. Terdapat pula rumput laut berdaun lebar yang dikenal dengan nama Lamun di dasar perairan.

Selain itu, ada satu titik di Kota Pangkalan Bun yang menyuguhkan panorama Matahari terbit dan terbenam sekaligus. Sungai Cabang nama tempatnya. Anda bisa meraihnya dengan mengemudikan kendaraan roda dua atau empat dari Kota Pangkalan Bun selama satu jam.

MUNTOK

MUNTOK


TINJAUAN

Siapa bilang Bangka Belitung hanya menawarkan wisata pantainya yang cantik nan eksotik? Selain wisata pantai dengan batuan granitnya yang spektakular itu, Anda sebenarnya dapat juga menikmati suguhan wisata sejarah di kota tua Muntok. Kota Muntok adalah ibu kota Kabupaten Bangka Barat dan secara administratif berada di sebelah Barat Pulau Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.


Dahulu Muntok atau disebut juga Mentok adalah kota pelabuhan yang penting. Melalui kota inilah komoditas unggulan berupa lada putih serta biji timah yang ditambang besar-besaran di Muntok dan sekitarnya diangkut oleh kapal-kapal Pemerintah Hindia Belanda menuju Eropa.


Mengingat pentingnya peran kota ini di masa kolonial, tak heran banyak ditemukan bangunan tua sebagai saksi peninggalan Hindia Belanda yang masih kokoh berdiri. Selain bangunan bernuansa kolonial, di kota tua ini juga terdapat bangunan kuno bernuansa China dan Melayu. Keberadaan bangunan-bangunan tersebut seolah menjadi saksi bisu perjalanan sejarah kota tua ini sekaligus menjadi keunikannya. Berdasarkan sisa peninggalan bangunan sejarahnya, Muntok secara umum dibagi menjadi 3 kawasan, yaitu: Kampung Melayu, Eropa, dan China.


Tidak hanya itu, di Kota Muntok juga terdapat dua gedung tua yang terkenal perannya dalam sejarah perjuangan bangsa, yaitu Pesanggrahan Menumbing dan Wisma Ranggam. Kedua bangunan tersebut pernah menjadi tempat pengasingan Bung Karno dan Bung Hatta saat dibuang Belanda tahun 1948-1949. Selain kedua tokoh tersebut, sejumlah tokoh penting lainnya juga pernah menempati dua bangunan bersejarah itu.


Untuk info lebih lengkap mengenai 3 kawasan Muntok (Kampung Melayu, Eropa, dan China), Pesanggrahan Menumbing, Wisma Ranggam dan potensi wisata sejarah Muntok lainnya, baca di bagian Kegiatan.


KULINER

Bangka dikenal memiliki kuliner khas yang susah ditemukan di tempat lain. Sebagian kuliner khas tersebut juga sangat popular di Muntok. Beberapa jenis makanan yang khas dan terkenal di Muntok adalah lempah kuning (sejenis sup), lampek durian, getas (kerupuk ikan), kemplang, kue bingke, lakse, empek-empek, kue bludar, otak-otak, cempedak goreng, dan masih banyak lagi. Cicipi makanan khas tersebut untuk memperkaya pengalaman kuliner Anda.


AKOMODASI

Jati Menumbing Hotel

Jl Bukit Menumbing, Muntok, Bangka Barat

Telepon: 0716-21388



Pasadena Hotel & Restaurant

Jl. Komplek Pemkab Bangka Barat Pal 4 Muntok-Bangka Barat

Telepon: (0716) 7002123 / 0821 75 65 4040

Fax : (0716) 7002111

Email : pasadenahotel@gmail.com



Anna Hotel

Jl. Merdeka Raya 15, Muntok, Bangka Barat

Telepon: 0525-21056



Berkat Do'a Hotel

Jl. Pelita Raya, Muntok, Bangka Barat

Telepon: 0525-22374



Beringin Losmen

Jl. Merdeka Raya, Muntok, Bangka Barat

Telepon: 0525-21045



Dahlia Losmen

Jl. Pelabuhan 18 RT 22 Buntok

Telepon: 0525-21197



Mawar Losmen

Jl. Pahlawan 22, Muntok, Bangka Barat

Telepon: 0525-21046



Alam Mekar Losmen

Jl. Merdeka Raya RT 2/RW 1, Muntok, Bangka Barat

Telepon: 0525-21077



Permai Hotel

Jl. Pahlawan 136 Buntok, Muntok, Bangka Barat

Telepon: 0525-22508



Linda Hotel

Jl. Panglima Batur 28

Telepon: 0525-21128



Sari Rahma Losmen

Jl. Merdeka Raya 20

Telepon: 0525-21099



Penginapan Sampurna Cipta

Jl. Raya Peltim Muntok-Bangka Barat

Telepon: 0716-21401

Hp. 0812 717 5909 - 0812 7318 7986

Fax. 0716-22124

Email: sampurna_cipta@yahoo.com


KEGIATAN

Berwisata sejarah di kota tua Muntok dijamin tidak akan membosankan. Terdapat begitu banyak bangunan tua peninggalan sejarah yang dapat dikunjungi dengan beragam gaya arsitektur. Selain menikmati keunikan bangunan, mengenal sejarah yang disaksikan atau yang diwakili oleh bangunan-bangunan tersebut juga tak kalah menariknya. Terlebih lagi, kota tua Muntok tidak hanya menyimpan bangunan tua bergaya kolonial sebagaimana kota tua lainnya tetapi juga bangunan-bangunan tua bergaya arsitektur khas Melayu dan China, serta suku asli yang mendiami Muntok.

Secara umum, Kota Muntok dibagi dalam 3 cluster, yaitu: Kampung Melayu, Eropa dan China. Kampung Melayu dibagi dalam 3 sub cluster, yaitu Kampung Tanjung (disebelah Barat), Kampung Teluk Rubia (Timur) dan Kampung Ulu (Utara). Pemukiman tertua dapat dilihat di Kampung Tanjung dimana masih terdapat rumah panggung khas suku Melayu. Selain itu, bangunan tua lainnya yang ada di kawasan ini adalah Masjid Jamik, Benteng Kute Seribu, Kompleks Makam Bangsawan Melayu, dan Surau Tanjung.

Kampung Eropa berada di pusat kota dan sebelah utara dari cluster Melayu. Disebut sebagai kampung Eropa sebab dulunya di daerah ini berdiri perusahaan timah yang dibangun oleh Belanda, yaitu Banka Tin Winning Bedrif. Seiring berjalannya perusahaan tersebut, tentunya banyak didirikan bangunan-bangunan bergaya Eropa (Belanda) sebagai bangunan pendukung maupun hunian karyawan timah. Kantor Banka Tin Winning Bedrif yang dulunya merupakan kantor pusat perusahaan timah adalah salah satu yang paling popular. Bangunan tua lainnya adalah kompleks rumah residen dengan Taman Wilhemina-nya, perumahan karyawan timah Belanda, kantor pos, dan Pesanggerahan Muntok.

Kampung China. Sesuai namanya, di kawasan yang berada di bagian paling Barat ini memang banyak ditemui bangunan-bangunan bergaya arsitektur China. Ciri arsitektur China tidak hanya dapat dilihat pada vihara tetapi juga pada rumah-rumah pemukiman, toko dan juga kios di pasar.

Beberapa bangunan tua yang membuat kawasan ini bernama Kampung China adalah Pelabuhan Muntok, Petak 15, Bangunan Kuning, Rumah Mayor China, Pasar Lama, kelenteng, rumah kapitan, eks Bioskop Samudera, eks pabrik limun, eks Sekolah Dasar China/Chung Hua School, dan eks Hotel Sentrum.

Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, ada dua bangunan bersejarah lain yang sangat popular di Muntok, yaitu Wisma Ranggam dan Pesanggrahan Menumbing. Kedua bangunan tersebut dinilai bersejarah sebab di sanalah tokoh proklamator Indonesia pernah menetap saat hidup dalam pengasingan oleh Belanda pada 1948-1949.

Wisma Ranggam atau Pesanggrahan Muntok adalah tempat pengasingan bagi Presiden Soekarno dan tiga tokoh pejuang lain antara tahun 1948-1949. Tiga tokoh lainya adalah Agus Salim, Ali Sastro Amidjojo dan M Roem. Bung Karno menempati kamar berukuran 5,5x4 meter di bangunan tua hasil rancangan Y Lokalo tahun 1827. Awalnya pesanggrahan ini dibangun oleh Bangka Tien Winning sebagai tempat peristirahatan karyawan perusahaan timah milik Belanda tersebut. Wisma ini bagaimana pun juga memiliki peran bagi sejarah perjuangan Indonesia karena ia juga menjadi tempat pertemuan tokoh kemerdekaan.

Sejak 22 Desember 1948 hingga Juli 1949, Bung Hatta pun diasingkan oleh Belanda ke Bangka. Bung Hatta kala itu ditempatkan di Pesanggrahan Menumbing, jaraknya sekira 10 km dari Muntok. Selain Bung Hatta, tokoh lain yang menempati bangunan yang berada di Bukit Menumbing berketinggian 800 m dpl itu adalah AG Pringgodidgo, Mr Assa'at, dan Komodor Suryadarma.

Untuk mencapainya harus melintasi hutan perawan sejauh 5 km dengan kondisi jalan yang sempit dan berkelok.  Setibanya di sana, dapat dilihat langsung kamar yang pernah di tempati Bung Hatta yang dibiarkan kosong hingga kini serta sebuah mobil bersejarah Ford Deluxe 8 dengan plat nomor BN 10.

Pasca renovasi, bangunan bersejarah ini kini lebih siap menerima kunjungan wisatawan. Akses menuju  puncak Bukit Menumbing pun sudah diaspal dan diperlebar demi kemudahan transportasi. Bahkan di tempat ini dibuka penginapan (hotel) bernama Jati Menumbing.

Mercusuar Tanjung Kelian yang dibangun tahun 1862 adalah peninggalan bersejarah yang lain yang dapat dikunjungi. Berada tak jauh Pantai Tanjung Kelian, mercusuar ini menjadi tempat yang menarik untuk melihat pemandangan pantai dan Kota Muntok dari atas. Berjarak sekira 9 km dari pusat Kota Muntok, mercusuar ini memiliki anak tangga batu melingkar berjumlah 117 buah. Bangkai kapal sisa Perang Dunia II milik Belanda yang sudah ditarik ke garis tepi pantai juga dapat dilihat di kawasan ini.





BERKELILING


TRANSPORTASI

Berjarak sekira 140 km dari Pangkalpinang ibu kota Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Kota Muntok dapat ditempuh memakan waktu perjalanan sekira 3 jam.

Pangkalpinang-Muntok dapat ditempuh dengan bus umum. Selain bus umum, Anda dapat juga memilih travel khusus rute Pangkalpinang-Muntok atau menyewa mobil sebagai alat transportasi alternatif.