Sabtu, 28 Februari 2015

SAYEMBARA ARSITEKTUR NUSANTARA 2: DESAIN DESA NUSANTARA HIJAU


Setelah sukses menyelenggarakan sayembara bertemakan "Desain Rumah Hijau" pada 2012 dan "Desain Rumah Budaya Nusantara" pada 2013, PT. Propan Raya bekerjasama dengan Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Green Building Council Indonesia dan INIAS Resources Center kembali mengadakan Sayembara Arsitektur Nusantara 2.


Tahun ini tema yang diluncurkan adalah "Desain Desa Nusantara Hijau" yang sejalan program Kemenpar dalam mengembangkan desa wisata di beberapa kawasan potensial di Indonesia. Kajian arsitektur memiliki peran dan memberikan nilai tambah dalam pariwisata karena dapat memperkaya desain hotel, resor, museum dan galeri. Sejalan dengan program Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam mengembangkan 16 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional, ide kreatif para arsitek diharapkan bisa memberikan kontribusi untuk kawasan pengembangan tersebut.


Mempertahankan budaya bukan berarti menghindari modernisasi. Para arsitektur diharapkan mampu menciptakan ikon yang mengikuti tuntutan modern namun tetap mempertahankan keunikan budaya setempat. Prinsip itu yang diterapkan dalam pembangunan rumah singgah atau homestay.


Adapun arsitektur desa wisata yang dapat dikembangkan oleh peserta adalah: Desa Tumori di Nias, Desa Sembalun Lawang di Nusa Tenggara Barat, Desa Sesean Matallo di Sulawesi Selatan, dan Desa Messah di Pulau Komodo. Kriteria penilaian meliputi muatan lokal, muatan desain berwawasan lingkungan, estetika desain, kemudahan untuk direalisasikan, kemudahan untuk dipasarkan, kelayakan ekonomi dan mampu dijadikan bisnis kelanjutkan secara finansial.


Para pemenang akan mendapatkan hadiah total ratusan juga rupiah. Seluruh karya pemenang dan nominasi peserta sayembara akan diterbitkan dalam buku “Eksplorasi Desain Arsitektur Desa Wisata Nusantara” serta ditampikan dalam website khusus.

Pendaftaran via web sampai dengan 28 Februari 2015 dan submit karya sampai dengan 15 Maret 2015.


Untuk informasi selanjutnya dapat mengakses situs: 
www.arsitekturnusantara.propanraya.com
atau berkunjung langsung ke alamat sekretariat penyelenggara berikut ini.


Propan
Jalan Gatot Subroto Km.8, Tangerang, 15810
Tlp. 021-59303333


Green Building Council Indonesia
Jl. RC Veteran 3A/1, Bintaro, Pesanggrahan
Jakarta Selatan Tel. (021) - 34292727


Inias Resource Center
Gedung ADI, Jl. Ciputat Raya No 12A, Pondok Pinang
Jakarta Selatan 12310 Tel. (021) 759 15 161

FESTIVAL IMLEK 2015 DI PALEMBANG



Festival Imlek akan berlangsung di di Kawasan China Town Dempo, Palembang pada 28 Februari-4 Maret. Acara ini merupakan festival yang pertama dan akan dimeriahkan dengan ragam perlombaan serta aneka kuliner. Selain memeriahkan momentum Cap Go Meh, Festival Imlek ini juga diadakan untuk memperkenalkan destinasi wisata di Bumi Sriwijaya.



Festival Imlek 2015 juga akan diisiberaneka acara menarik seperti bazar makanan dan pernak-pernik,senam taichi masal dan aerobik.Ada pula anekalomba mulai dari fotografi, memasak,menyanyi dangdut mandarin dan lomba karaoke mandarin,serta kompetisi barongsai dan fashion show on the street.



Banyak orang yang beranggapan bahwa penduduk Palembang memiliki paras mirip dengan orang Tiongkok. Sejatinya, ini dikarenakan pembauran suku Melayu dengan Muslim Tionghoa sejak zaman Kerajaan Sriwijaya. Pembauran itu semakin kuat setelah kedatangan Panglima Cheng Ho dan anak buahnya ke Palembang pada 1414-1415.Sebagian besar Muslim Tionghoa yang berada di Palembang berprofesi sebagai ulama, pedagang, perajin, tabib, ahli masak dan ahli pertukangan.



Selain di Masjid Cheng Ho, pesona jejak sejarah Tiongkok di Palembang bisa dilihat di Kampung Kapiten, yakni kampung tua di sisi selatan Sungai Musi yang berhadapan langsung dengan Plaza Benteng Kuto Besak. Kampung ini masih tetap bertahan dan merekam sejarah kedatangan Kapiten Tjoa Ham Hin asal Tionghoa yang datang ke Palembang. Kapiten Tjoa sendiri merupakan generasi pendatang dari Tiongkok terakhir ke Palembang.



Sesampainya di Kampung Kapiten, Anda akan melihat rumah-rumah tua yang disentuh oleh perpaduan arsitekur Tiongkok, kolonial dan Melayu Palembang. Rumah sudah dihuni dari generasi ke generasi sehingga terjadi pergeseran wajah bangunan yang semula kental dengan aksen Tionghoa, kini sudah dipadu dengan ciri khas rumah panggung khas Palembang. Beberapa rumah juga dipengaruhi arsitektur kolonial dengan pilar-pilar di depan rumah.

Jumat, 27 Februari 2015

WORLD EDUCATION FESTIVAL 2015 DI BALAI KARTINI, JAKARTA

Bagi pelajar dan mahasiswa Indonesia yang sedang mempersiapkan diri menghadapi kuliah ataupun dunia kerja, datanglah ke World Education Festival 2015 pada 27 dan 28 Februari 2015, bertempat di Balai Kartini Expo Hall, Jakarta. Di sini Anda akan medapatkan informasi terkait beragam studi dari universitas di Indonesia dan seluruh dunia, juga informasi mengenai peluang karir dari perusahaan nasional maupun internasional.
Diperkirakan sebanyak 10.000 pelajar dan mahasiswa mengadiri pameran ini. Ini adalah kesempatan emas bagi pengunjung untuk mendapatkan banyak pilihan pendidikan dan peluang karir. Sementara itu, bagi perusahaan dan industri, pameran ini bermanfaat sebagai platform promosi yang efektif, jugaantarlembaga, perusahaan dan pemanku kepentingan lain untuk berinteraksi dan berbagi pengetahuan.
Dari sudut pandang pendidikan, pameran akan menghadirkan sekira 100 universitas, lembaga pelatihan kejuruan, politeknik dan institusi akademik yang semuanya dibagi lagi menjadi tiga kelompok berdasarkan minat, yaitu: seni dan hiburan, bisnis dan keuangan, serta ilmu pengetahuan.
Sementara itu, dari sudut pandang karir, akan ada 50 seminar yang dihadiri pembicara dari berbagai perusahaan terkemuka. Seminar ini diharapkan dapat menginspirasi pelajar dan mahasiswa mengenai pilihan karir di masa depan. Selain seminar, pengunjung dapat mengikuti pelatihan lokakarya dan kelas uji coba.
Untuk mewarnai World Education Festival 2015, AGORA Indonesia Exhibitions dan MSW Global selaku penyelenggara mengadakan kompetisi foto berhadiah jutaan rupiah untuk para pelajar SMA serta mahasiswa. Dengan tema “The Color of Education”, peserta diwajibkan menangkap obyek mengenai pendidikan di Indonesia.
Informasi selengkapnya mengenai World Education Festival 2015 tercantum di laman berikut.

Kamis, 26 Februari 2015

INDONESIA FASHION WEEK 2015: "SETTING FASHION FUTURE"


Indonesia Fashion Week 2015 (IFW 2015), pekan mode yang diprakarsai oleh Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) akan kembali digelar di Jakarta Convention Center pada 26 Februari - 1 Maret 2015. APPMI menyelenggarakan kegiatan ini dengan tujuan menjadikan Indonesia sebagai salah satu pusat fesyen dunia.



IFW merupakan acara dimana segala keunikan budaya Indonesia disajikan dalam bentuk busana siap pakai yang diramaikan dengan pameran, peragaan busana, kompetisi, seminar dan workshop. Dalam situs resminya indonesiafashionweek.com, tercatat ada 32 fashion shows, 665 brands dan 1920 outfits yang terlibat di dalam IFW tahun ini.



IFW yang pertama diselenggarakan pada Februari 2012. Setiap tahunnya, pelaksanaan IFW mensinergikan beberapa elemen termasuk pemerintah, industri, asosiasi dan akademisi. Kali ini IFW 2015 didukung beberapa kementerian sekaligus yaitu: Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Rakyat, Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, Kementerian Perdagangan, Kementerian Pariwisata, Kementerian Perindustrian serta Kementerian Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah.



Menjelang IFW 2015 akan digelarbeberapa acara untuk para pecinta fesyen. Ada kompetisi Starting Point yang ditujukan untuk para desainer yang ingin menjual ide desain brilian. Bagi yang menyukai urban style dengan batik atau tenun, diselenggarakan acara Sunday Dress Up pada 1 Februari 2015. Ini adalah acara fun walk dengan 5000 orang yang dimulai dari Gedung Sapta Pesona, Kementerian Pariwisata, pada saat car free day. Beberapa bintang tamu turut hadir seperti Daniel Mananta, Gavin MJ, Nomi Band, Javelin Band, Ivan Gunawan, Indonesian models dan masih banyak lagi.



Sementara itu pada 2014, IFW juga telah menyelenggarakan audisi model dan kompetisi Find the Wonderful in the Normal yang berhadiahkan sekolah mode gratis di Koefia, Italia.



Untuk informasi lebih lanjut, silahkan menghubungi pihak berikut.



PT. Kerabat Dyan Utama

T: 0221-3926867

F: 0221-3926092

FB: Indonesia Fashion Week

Twitter: @IndonesiaFW

www.radyatama.com

www.indonesiafashionweek.com

Minggu, 15 Februari 2015

FESTIVAL JENANG SOLO 2015


Masyarakat Solo akan menikmati lebih dari 170 ribu jenang secara gratis dalam Festival Jenang Solo 2015 yang akan berlangsung pada 15-17 Februari 2015. Kegiatan tersebut akan bertempat di Koridor Ngarsopuro, Jalan Diponegoro-Solo dan merupakan acara dalam rangka memperingati hari jadi Kota Solo yang ke-270.

Seperti festival-festival sebelumnya, Festival Jenang Solo 2015 juga akan menghadirkan beragam jenis jenang. Melalui festival ini akan disajikan kembali jenang-jenang yang sudah langka di tengah masyarakat saat ini.

Festival jenang pertama kali diselenggarakan pada 2012 dan selanjutnya diadakan setiap tahun bersamaan dengan hari jadi Kota Solo. Presiden Joko Widodo yang saat itu menjabat sebagai Walikota Solo, mengatakan bahwa Festival Jenang Solo merupakan bagian dari pelestarian kuliner Solo. Pada perayaan tahun 2013, terdapat 150 jenis jenang dari wilayah eks Keresidenan Surakarta dan dibagikan 1500 pincuk jenang secara gratis kepada warga. Pada 2014, jumlah jenang yang dibagikan ada 1700 buah dan semuanya dibuat oleh ibu-ibu rumah tangga dari 51 kelurahan di Kota Solo.

Jenang sudah melekat pada masyarakat Solo sejak kecil. Ini adalah panganan tradisional serupa dodol, namun lebih lembut teksturnya. Jenang terbuat dari tepung ketan yang dimasak dengan air santan, lalu dicampur dengan gula merah, gula pasir dan gula aren. Penyajiannya di dalam mangkok bersama racikan kuah manis tersebut.

Jenang memiliki banyak jenis, diantaranya jenang sumsum yang biasanya dibuat setelah selesai hajatan, jenang gendul yang dibuat ke dalam bentuk bulatan-bulatan, jenang mutiara yang terbuat dari sagu mutiara dan berwarna merah-putih, juga jenang pathi yang terbuang dari tepung kanji kemudian dicampur dengan gula merah.

Sebagai oleh-oleh, wisatawan juga dapat menemukan jenang kering yang dibagi menjadi potongan-potongan kecil kemudian dibungkus dengan kertas plastik. Saat ini selain pasar Indonesia, ternyata jenang pun dipasarkan ke beberapa negara seperti Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Hongkong, hingga Arab Saudi.

Foto: http://events.goindonesia.com/

GREBEG SUDIRO 2015 DI KOTA SOLO


Masyarakat Tionghoa-Jawa di Kota Solo setiap tahun merayakan Tahun Baru Imlek yang disebut Grebeg Sudiro. Anda dapat meyaksikan kemeriahannya di Kawasan Pasar Gede, Solo, pada 15-18 Februari 2015. Anda dapat menikmati kesenian barongsai, tarian, pakaian tradisional, adat keraton sampai kesenian kontemporer yang digelar di sepanjang Jalan Sudiroprajan. Arak-arakan tersebut akan berhenti di depan Klenteng Tien Kok Sie, di depan Pasar Gede.

Kata grebeg sendiri merupakan bahasa jawa yang kerap digunakan untuk menyambut hari-hari khusus, seperti Kelahiran Nabi Muhammad, Syawal, Idul Adha dan Suro. Puncak perayaan Grebeg Sudiro adalah saat perebutan hasil bumi dan makanan yang disusun dalam bentuk gunungan. Tradisi rebutan didasari oleh falsafah jawa berbunyi “ora babah ora mamah”, artinya“jika tidak berusaha maka tidak makan”. Sedangkan bentuk gunung memiliki filosofi bahwa masyarakat Jawa senantiasa bersyukur pada Sang Pencipta.

Gunungan Grebeg Sudiro disusun dari ribuan kue ranjang, yaitu kue khas orang Tionghoa saat menyambut Imlek. Gunungan akan diarak di sekitar Kawasan Sudiroprajan, diikuti pawai dan kesenian Tionghoa serta Jawa. Akhir dari perayaan ini ditandai dengan nyalanya lentera atau lampion berbentuk teko yang digantung di atas gerbang Pasar Gede. Penyalaan lampion juga dilakukan di tempat-tempat lain.

Grebeg Sudiro merupakan salah satu cara menunjukkan harmonisasi antara etnis yang berbeda. Etnis Jawa dan Tionghoa hidup dalam satu lingkungan yang diwarnai tradisi saling menghargai. Menjelang prosesi Grebeg Sudiro, kedua etnis tersebut saling bantu-membantu mempersiapkan ritual syukur kepada bumi dan alam semesta ini.

Kawasan Sudiroprajan sendiri merupakan sebuah kelurahan di Kecataman Jebres, Kota Solo. Di kawasan ini, warga Peranakan (Tionghoa) sudah puluhan tahun menetap dan tinggal berdampingan dengan masyarakat Jawa. Seiring berjalannya waktu, terjadilah perkawinan antara kedua etnis tersebut yang kemudian menciptakan generasi baru. Untuk menunjukkan akulturasi ini, diciptakanlah perayaan Grebeg Sudiro.

Sumber foto: http://www.surakarta.go.id/

HOLI COLOR FESTIVAL 2015: FESTIVAL OF LOVE


Keceriaan anak-anak dan kawula muda kembali diundang dalam acara penuh warna yang bertajuk Holi Color Festival. Jadwalkan waktu Anda pada 15 Februari 2015 menuju Parkir Timur Senayan, Jakarta. Sekujur tubuh mereka akan berlimpahan warna karena acara ini terbagi dalam grup-grup yang mengharuskan mereka saling menyerang dengan senjata pistol air dan bubuk warna.

Bubuk warna terbuat dari bahan-bahan yang tidak berbahaya, peserta pun menggunakan kacamata sehingga keamanan terjamin. Peserta dapat membawa senjata watergun dari rumah, namun sebelum mengikuti acara ini, pastikan diri Anda dan teman-teman rela berbasah-basahan. 

Holi Festival atau Festival Warna sebelumnya dikenal sebagai acara yang diselenggarakan pada awal musim semi. Festival ini juga disebut Festival of Love dan dirayakan di negara-negara yang memiliki penduduk mayoritas beragama Hindu seperti India, Bangladesh dan Nepal, namun Holi Festival juga populer di beberapa negara di Asia Tenggara. Festival ini banyak difavoritkan wisatawan sehingga banyak yang datang dari seluruh dunia untuk ikut terlibat di dalamnya.

Holi sendiri merupakan sebuah perayaan kemenangan melawan kebaikan dan peringatan “the burning of the demoness holika”. Ini dirayakan setiap tahun namun dengan tanggal yang berbeda mengikuti kalender umat Hindu. Meskipun demikian, Holi Color Festival 2015 di Jakarta diadakan semata-mata untuk hiburan dan bukan karena tradisi keagaaman.

Festival akan dibuka oleh band. Usai berperang serta bermandikan air dan warna, pada malam harinya, peserta akan mendengar alunan musik yang dimainkan oleh DJ ternama di Indonesia dengan iringan water glow dan glow stick.

Holi Color Festival 2015 akan diikuti oleh 4.000, didukung oleh beberapa pihak, serta diberi sentuhan kebudayaan India yang unik. Informasi mengenai lokasi pembelian tiket dapat diperoleh di www.kiostix.com.

Sabtu, 14 Februari 2015

KAIN TENUN NTB DIPAMERKAN DI AJANG NEW YORK FASHION WEEK


Tiga desainer Indonesia yakni Dian Pelangi, Barli Asmara dan Zaskia Sungkar akan membawa koleksi mereka yang terinspirasi dari kain Nusa Tenggara Barat (NTB) dalam pekan mode internasional, New York Fashion Week 2015, di The Crowne Plaza Times Square Manhattan, 14 Februari mendatang.

Kain tenun NTB dipilih karena memiliki beragam jenis kain yang sarat akan budaya dan tradisi leluhur. Ini juga merupakan bentuk kecintaan dan kesetiaan tiga desainer sehingga kegiatan bertajuk From Lombok to New York tersebut dapat terlaksana.

Ketiga desainer masing-masing akan membawakan tema yang berbeda pada koleksinya. Dian Pelangi tetap konsisten pada warna-warna pelanginya dengan material tenun bima yang dibuat oleh suku Mbojo.

"Saya mengambil tema Tales of Tambora yang juga dalam rangka memperingati Tambora Menyapa Dunia. Saya sekaligus membuat campaign Hola Tambora untuk meng-aware masyarakat Amerika akan keberadaan Gunung Tambora," kata Dian Pelangi di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, saat konferensi pers From Lombok to New York, Kamis (29/1).

Sementara baik Barli Asmara dan Zaskia Sungkar memanfaatkan kecantikan tenun yang dibuat oleh suku sasak, Lombok Tengah. Barli membawa tema Royal Lombok untuk memunculkan kemegahan tenun NTB, sedangkan Zaskia mengangkat nama putri Lombok, Mandalika, sebagai tema dan inspirasinya.

"Saya membuat koleksi-koleksi sesuai dengan ciri khas saya, memainkan warna pastel yang lembut namun tetap elegan," jelas Zaskia.

Ajang New York Fashion Week akan memamerkan busana-busana musim dingin dari sejumlah desainer ternama yang ada di seluruh dunia. Menurut Dian Pelangi, kain tenun NTB memiliki material yang tebal sehingga sangat cocok dirancang sebagai busana musim dingin. Selain itu, kain tenun tersebut juga tidak mudah kusut dan tidak mudah luntur.

"Kami harus membuat busana yang sifatnya universal dan couture high quality, kain NTB kualitasnya memang sangat tinggi. Pengunjung yang datang nantinya berasal dari kalangan buyers internasional, media dan fashion blogger lokal," lanjut Dian Pelangi.

Perjanan Indonesian Designers Go to New York ini didukung penuh oleh Presiden RI, Joko Widodo, beserta Kementerian Pariwisata dan Pemerintah Provinsi NTB.

Rangkaian perjalanan tiga desainer akan dirangkum dalam hashtag di berbagai sosial media.

#ZBDforNYFW2015

#ZBDfashionvibe

#OPPOdesignersForNYFW

#FromLomboktoNewYork 

Rabu, 11 Februari 2015

TABALONG ETHNIC FESTIVAL IV: BEAUTY OF TABALONG


Tabalong Ethnic Festival IV merupakan festival budaya lokal Banjar dan Dayak tahunan yang akan diselenggarakan pada 11-14 Februari 2015 di Kabupaten Tabalong, Provinsi Kalimantan Selatan. Saksikan keindahan tanah Banua Saraba Kawa melalui festival ini.

Harmoni budaya banjar dan dayak ikut tampil dalam event yang bertema "Beauty of Tabalong" ini. Semua itu diwujudkan melalui karnaval, festival film budaya, panggung seni dan gelar budaya Dayak Deah Kampung Sepuluh di Tabalong Ethnic Festival IV.

Karnaval fesyen berbasis budaya akan dihadirkan pada 11 Februari dengan rute awal komplek stadion dan berakhir di Taman Kota Tanjung. Karnaval ini terbuka untuk anak-anak hingga dewasa dan dilombakan, peserta akan menampilkan busana adat atau dayak, juga kostum-kostum unik yang menginterpretasikan tokoh. 

Tabalong merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Kalimantan Selatan, letaknya sekira 270 km dari Kota Banjarmasin. Daerah ini dijuluki Banua Saraba Kawa yang artinya Daerah Serba Bisa. Saraba Kawa kembali diurai menjadi tiga istilah yaitu: Kawa Baucap (bisa mengucapkan), Kawa Manggawi (bisa mengerjakan) dan Kawa Manyandang (bisa bertanggungjawab).

Cagar Budaya Gunung Batu Babi dan Gua Batu Buli adalah tujuan wisata yang terdapat di Kabupaten Tabalong. Di Pegunungan Batu Buli pada 1999 silam, ditemukan fosil manusia purba berumur kira-kira 6000 tahun dan barang-barang prasejarah berupa alat-alat batu dan perhiasan batu.

Tabalong juga memiliki panorama alam pegunungan, hutan dan sungai yang indah. Salah satunya adalah Air Terjun Ketingkang yang berada di Pegunungan Haliau, Desa Pangelak.

Selasa, 10 Februari 2015

PASOLA 2015: RITUAL PERANG ADAT DI PULAU SUMBA


Ritual perang adat Pasola 2015 kembali berlangsung di enam kampung adat di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur, selama bulan Februari dan Maret. Untuk bulan Februari 2015 di Homba Kalayo, Bondo Kawango dan Rara Winyo, sedangkan bulan Maret di Maliti Bondo Ate (Ratenggaro), Waiha dan Wainyapu.

Penentuan tanggal Pasola dihitung para tetua adat melalui munculnya bulan purnama 'naalbukolo'. Rato nyale merupakan orang yang sangat penting dalam hal penentuan tanggal digelarnya Pasola. Sulit menentukan waktu pasti perhelatan acara ini karena Pasola sejatinya bukan hanya hiburan semata namun juga ritual adat agama Marapu. 

Pasola merupakan atraksi perang yang dilakukan oleh dua kelompok dengan kuda. Setiap kelompok terdiri lebih dari 100 pemuda bersenjatakan tombak yang dibuat dari kayu berdiameter 1,5 cm dengan ujung yang tumpul. Dalam peperangan ini, peserta dan kuda yang jatuh tidak boleh diserang. Setiap darah yang keluar diyakini dapat menyuburkan tanah dan bermanfaat bagi panen berikutnya.

Pasola bukan sekadar pemainan adat belaka namun telah tertanam jauh dalam budaya orang Sumba. Pasola berasal dari kata sola atau hola yang bermakna lembing kayu dalam bahasa lokalnya. Pelafalan kata tersebut dibubuhi awalan menjadi pasola sehingga makna pun berubah menjadi permainan demi perekat jalinan persaudaraan.

Pasola dimaknai orang Sumba sebagai perang damai dalam sebuah ritual adat (baca: bukan perang-perangan). Meskipun acap kali memakan korban, pasola tetap berpacu di tanah Sumba sebagai permainan penawar duka, duka seorang leluhur atas hilangnya belahan jiwa. Hal itu diawali dari legenda masyarakat Sumba.

Sumba sendiri adalah pulau yang menyajikan warna lebih memikat daripada sekadar tangkapan lensa kamera. Pulau ini tidak sekadar menyajikan perang Pasola, namun juga rentetan rumah adat tradisional, kubur batu, dan agama Marapu yang seolah tak terjangkau perubahan zaman.

Jadwal Pasola 2015

Bulan Februari 2015

10 Februari 2015 : Pasola Homba Kalayo, Kecamatan Kodi Bangedo.

13 Februari 2015 : Pasola Bando Kawango, Kecamatan Kodi 14 Februari 2015 : Pasola Rara Winyo kecamatan, Kodi. 

Bulan Maret 2015

11 Maret 2015 : Pasola Maliti Bondo (Ratenggaro), Kecamatan Kodi Bangedo.

13 Maret 2015 : Pasola Waiha, Kecamatan Kodi Blaghar.

14 Maret 2015 : Pasola Wainyapu, Kecamatan Kodi Blaghar.

Senin, 09 Februari 2015

BAU NYALE 2015


Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah akan menyelenggarakan event berskala nasional, Core Event Bau Nyale 2015, pada 9 - 10 Februari 2015. Acara pesta rakyat untuk mengenang kisah Putri Mandalika ini akan dilaksanakan di beberapa tempat, diantaranya adalah: Selong Belanak, Kute dan Pantai Aan, namun acara akan dipusatkan di panggung terbuka di Pantai Seger, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Tanggal acara ditentukan berdasarkan penanggalan Sasak dan hasil kesepakatan dari tokoh adat, Bupati Lombok Tengah dan pejabat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) lainnya. Beberapa kegiatan dari Core Event Bau Nyale 2015 adalah: festival bau nyale itu sendiri, presean, balapan kuda, parade budaya dan masih banyak lagi. Bahkan, Pemkab berencana mengundang grup band Noah untuk memeriahkan acara tersebut.

Tradisi penyambutan bau nyale sudah dilakukan turun-temurun sejak ratusan tahun silam. Festival ini terus dilestarikan dan diharapkan semakin memotivasi kemajuan di sektor pariwisata. Bau dalam bahasa lombok berarti menangkap, sedangkan nyale adalah sejenis cacing laut muncul sekali dalam setahun di pantai selatan Pulau Lombok. Nyale ditangkap pada 19-20 bulan kesepuluh dan kesebelas awal tahun Sasak yang ditandai dengan terbitnya Bintang Rowot. Menurut perhitungan suku Sasak, bulan kesatu dimulai pada 25 Mei dan umur setiap bulan dihitung 30 hari.

Konon nyale yang ditangkap itu diyakini sebagai jelmaan dari Putri Mandalika yang dalam cerita rakyat menceburkan diri ke Laut Selatan Pulau Lombok. Ia nekat melakukan itu karena kesulitan memilih satu dari tiga pangeran yang ingin menikahinya.

Upacara ini akan sangat meriah saat dimana masyarakat akan berkerumun menangkap nyale di sepanjang pantai. Pada malam sebelum festival berlangsung, biasanya masyarakat melakukan ritual sendiri di rumah mereka masing-masing. Beberapa ritual bau nyale adalah memotong ayam dan membuat ketupat.

Masyarakat setempat meyakini bahwa nyale berhubungan dengan kesejahteraan dan keselamatan. Nyale bisa menyuburkan tanah sehingga hasil panen memuaskan. Jika banyak cacing yang keluar dari laut, berarti pertanian mereka berhasil. Nyale yang sudah ditangkap di pantai biasanya akan ditaburkan di sawah, bahkan ada yang mengolahnya menjadi santapan dan obat kuat.

Kamis, 05 Februari 2015

WONDERFUL IMLEK PHOTO CONTEST


Imlek adalah bagian dari kebudayaan dan tradisi yang berusia ribuan tahun. Perayaannya sangat beragam mulai dari berdoa, perjamuan makan malam, penyulutan kembang api, juga identik dengan pemasangan berbagai ornamen seperti lampion, gambar para Dewa, hio, dupa, patung naga, barongsai dan ucapan Gong Xi Fat Chai yang artinya “Semoga Anda kaya” atau "Semoga kemakmuran menyertai Anda". 

Masyarakat Tionghoa di Indonesia setiap tahun merayakan Tahun Baru Imlek yang dimulai pada hari pertama penanggalan Tionghoa dan berakhir pada hari kelimabelas lewat perayaan Cap Go Meh. Tahun ini, hari besar bagi orang Tionghoa tersebut jatuh pada 19 Februari hingga 5 Maret 2015. 

Dalam rangka menyemarakkan Hari Raya Imlek 2566, Kementerian Pariwisata menyelenggarakan kompetisi foto bertajuk Wonderful Imlek yang bertujuan untuk menghadirkan keragaman budaya Indonesia sebagai cerminan Bhinneka Tunggal Ika.

Wonderful Imlek diharapkan dapat memperlihatkan suasana Tionghoa, kemeriahan persiapan Imlek hingga perayaan Cap Go Meh di berbagai tempat di Indonesia. Pendaftaran dimulai 5 Februari-31 Maret 2015 dan peserta boleh mengunggah foto sebanyak-banyaknya.

Ada 8 pemenang yang akan diumumkan, hadiah untuk pemenang pertama yaitu tiket PP Jakarta-Singkawang, Kalimantan Barat, dan tiket PP Jakarta-Pangkal Pinang, Bangka, untuk pemenang kedua. Selain itu, pemenang lainnya akan mendapatkan hadiah hiburan berupa uang tunai, voucher hotel dan voucher belanja.

Setiap peserta yang mengikuti kegiatan ini wajib mematuhi syarat dan ketentuan sebagai berikut: 

Syarat Pendaftaran:

  1. Peserta adalah Warga Negara Indonesia dan berdomisili di Indonesia.
  2. Peserta berusia di atas 18 tahun pada saat mendaftarkan diri ke situs resmi Kementerian Pariwisata www.indonesia.travel/contest/wonderfulimlek.  Formulir dan data diri wajib diisi.
  3. Login bisa menggunakan akun Facebook atau Google+ yang sudah dimiliki.
  4. Peserta wajib mencantumkan data diri (nama lengkap sesuai identitas dan nomor telepon yang dapat dihubungi) atau memastikan data diri yang dicantumkan pada akun Facebook dapat dihubungi oleh Tim Indonesia Travel untuk keperluan verifikasi data diri peserta yang didaftarkan.
  5. Semua data peserta akan diverifikasi oleh Tim Indonesia Travel.
  6. Peserta tidak dipungut biaya dan diwajibkan memasang twibbon pada salah satu akun media sosial (bagi yang belum)
  7. Foto yang diikutsertakan wajib diunggah di akun Instagram masing-masing peserta. Keterangan foto harus mencantumkan judul, lokasi, deskripsi, tag @indtravel, serta hashtag #WonderfulImlek #PesonaIndonesia #WonderfulIndonesia.
  8. Pendaftaran dimulai pada 5 Februari 2015 dan ditutup pada 31 Maret 2015.
  9. Keputusan juri bersifat mutlak dan tidak dapat diganggu gugat.
Ketentuan lainnya:
  1. Ukuran foto kurang dari 1 MB (minimal 250 kb).
  2. Format foto JPG
  3. Foto yang diunggah tidak boleh diberi watermark atau elemen grafis lainnya.
  4. Kontes ini tidak berlaku untuk seluruh karyawan Kementerian Pariwisata beserta keluarga, agensi dan seluruh pihak yang terkait penyelenggaraan kontes ini.
  5. Penyelenggara tidak bertanggung jawab atas kesalahan teknis, kehilangan atau keterlambatan saat pengiriman formulir.
  6. Formulir yang tidak lengkap atau tidak memenuhi peraturan dan persyaratan kontes akan didiskualifikasi oleh penyelenggara.
  7. Aktivitas surat-menyurat tidak diperbolehkan antara penyelenggara dan peserta.
  8. Seluruh dokumen yang terdapat di dalam formulir peserta menjadi hak milik dari penyelenggara, dan berhak dipergunakan sesuai dengan kepentingan penyelenggara dalam kurun waktu yang tidak terbatas.
  9. Setiap foto yang dikirimkan harus merupakan karya asli dan milik sendiri, belum pernah diikutsertakan dalam kegiatan serupa, serta tidak mengandung unsur kekerasan, pelecehan, pornografi, SARA dan tidak melanggar hak milik pihak lain. 
  10. Penyelenggara tidak bertanggung jawab atas kerugian yang dialami oleh peserta maupun pihak ketiga.
  11. Penyelenggara berhak mendiskualifikasi peserta maupun pemenang yang tidak memenuhi, melanggar atau dicurigai melakukan kecurangan terhadap ketentuan.
  12. Jika dianggap perlu, penyelenggara berhak untuk mengubah ketentuan tanpa ada pemberitahuan terlebih dahulu.
  13. Untuk pertanyaan mengenai kompetisi dapat dikirimkan ke quiz@indonesia.travel.

GEMSTONE FAIR 2015: PAMERAN BATU MULIA TERBESAR DI NUSANTARA


Tren batu mulia belakangan ini tengah naik pamor di kalangan laki-laki dewasa dan bahkan anak muda. Bagi yang tak ragu merogoh banyak kocek untuk mendapatkan batu-batu dengan kualitas terbaik, silahkan kunjungi Gemstone Fair 2015 di Mall Bekasi Junction, Kota Bekasi, Jawa Barat pada 5-8 Februari 2015. Pameran akan buka sejak pukul 09.00 sampai 21.00 WIB. Walikota Bekasi, Rahmat Effendi, dijadwalkan membuka pameran batu terbesar dan terlengkap tersebut.

Tidak kurang dari 100 stand akan memenuhi lokasi pameran dimana pengunjung dapat menemukan bermacam batu mulia khas Nusantara seperti batu bacan, batu kecubung dan masih banyak lagi. Sebanyak 50 stand berasal dari Kota Bekasi dan sisanya merupakan peserta yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Di sela-sela pameran, akan diselenggarakan juga Kontes Batu Piala Wali Kota Bekasi dengan menghadirkan tim penilai dari LAB untuk mengecek kulitas dan keaslian batu. Peserta kontes adalah peserta pameran ini sendiri.

Pameran gemstone terbesar dan terlengkap tersebut, diselenggarakan oleh Media Patriot yang bekerjasama dengan Bekasi Junction dan Majalah Bursa Permata. Pameran ini rencananya akan dibuka secara langsung oleh Walikota Bekasi Rahmat Effendi.Tujuan diselenggarakannya Gemstone Fair adalah sebagai ajang silaturahmi para penjual dan pengoleksi batu akik, khususnya batu khas Nusantara.

Nusantara memiliki beraneka jenis batu yang tersohor hingga mancanegara sejak masa kesultanan dahulu. Beberapa ragam batu yang berasal dari Indonesia itu menjadi buruan kolektor dan penggila perhiasan dengan harga bisa mencapai puluhan bahkan ratusan juta rupiah.

Di Indonesia, diperkirakan terdapat sekira 20 jenis batu mulia yang dapat ditemukan mulai dari Aceh hingga Lampung. Di Aceh ada batu indocrase atau batu yang berwarna hijau lumut. Ada pula batu Sungai Dareh dari daerah Dharmasraya, Sumatera Barat. Di Pulau Jawa mulai dari Banten, Garut, Purbalingga, Gombong, Kebumen, Wonogiri khususnya di daerah Kismantoro, Donorojo Pacitan hingga Trenggalek Jawa Timur, juga banyak ditemukan berbagai jenis batu mulia.

Batu akik tersebar di seluruh Nusantara baik di gunung, dalam tanah, sungai hingga pinggiran pantai. Batu-batu akik memiliki warna dan motif yang indah. Pada jenis tertentu, batu tersebut memiliki serat-serat kaca dan ada pula yang tembus pandang.

Ada beberapa batu khas Nusantara yang terus diburu oleh kolektor, diantaranya batu bacan yang didapat dari Kepulauan Maluku Utara. Batu ini begitu istimewa karena dipercaya mampu berubah warna seiring berjalan waktu. Selain itu, ada intan atau berlian yang punya kekhasan tersendiri. Batu ini mampu mendispersikan cahaya, tambangnya terletak di Martapura, Kalimantan Selatan. Sementara Kabupaten Lebak, Banten, terkenal akan batu kalimaya yang memiliki aneka warna seperti hitam, cokelat dan kuning.

Dari Kota Pangkalanbun, Kalimantan Tengah, terdapat batu kecubung yang merupakan jenis batuan mineral kuarsa yang berwarna ungu sampai merah muda. Warna ungu identik dengan para raja sehingga konon batu ini kerap digunakan oleh sultan dan kerabatnya.

Rabu, 04 Februari 2015

PASAR IMLEK SEMAWIS 2015 DI SEMARANG


Pasar Semawis merupakan daerah pecinan di Kota Semarang, Jawa Tengah, yang setiap tahun menggelar perayaan Imlek. Tahun ini festival bertajuk Pasar Imlek Semawis (PIS) akan digelar 4-17 Februari 2015 meliputi kegiatan bazar dan panggung terbuka.

Bazaar akan diadakan pada 4-16 Februari 2015 menyuguhkan potensi lokal dengan melibatkan UKM setempat.Lalu untuk panggung terbuka berlangsung 14-17 Februari 2015 di sepanjang Lorong Gang Pinggir dan Srawug, Kota Semarang.

Panggung akan menyuguhkan pertunjukkan kesenian peranakan Cina seperti wayang potehi, gambang Semarang, jipin atau rebana, twa kok djwee, barongsai, permainan toyo, tambur, wushu, dolanan anak-anak, dan masih banyak lagi lainnya. Selain itu, Anda juga dapat menyaksikan pertunjukkan kesenian yang digelar di klenteng-klenteng pecinan seperti Ling Hok Bio, Kwee Lak Kwa dan See Go Kiong.

PIS digelar mulai 2004 menyusul diresmikannya Tahun Baru Imlek sebagai hari libur nasional. Kegiatan tersebut sekaligus menandai didirikannya Pasar Semawis atau yang dikenal juga sebagai Waroeng Semawis, yakni pasar malam di Gang Warung, daerah Pecinan Kota Semarang. Pendirian Pasar Semawis awalnya merupakan gagasan dari perkumpulan Kopi Semawis (Komunitas Pecinan Semarang untuk Pariwisata).

Pasar Semawis buka setiap Jum'at, Sabtu dan Minggu malam dengan menyajikan beragam hidangan seperti pisang plenet khas Semarang, nasi ayam, es puter, kue serabi, aneka sate, bubur kacang hingga menu-menu steamboat yang menarik dicicipi.

Pasar Semawis terletak di Jalan Gang Warung. Ada beberapa cara untuk menuju ke sana, yaitu melalui Jalan Gajah Mada kemudian melewati Jalan Wotgandul Barat - Plampitan - Kranggan dan parkir di Jalan Beteng. Dari Jalan gajah Mada, Anda juga dapat melewati perempatan Depok. Jalur lain adalah melalui Pasar Johar atau Jurnatan, kemudian melewati Jalan Pekojan.Setiap Minggu malam saat Pasar Semawis digelar, beberapa jalan di Pecinan ditutup yaitu Jalan Gang Besen, Gang Tengah, Gambiran, Gang Belakang dan Gang Baru. Jalan-jalan tersebut dapat digunakan untuk parkir kendaraan pengunjung Pasar Semawis.

Sumber foto: http://id.wikipedia.org/